Selasa, 28 Februari 2023

Senkom Mitra Polri Hadiri Undangan dari Kementriaan Dalam Negri



Jakarta –Dengan Tema “Assistensi Kelembagaan dalam rangka Mendukung Sukses Pemilu Pilkada Serentak 2024” yang di gelar di The Hotel Jayakarta, Senin (27/02/2024).

Pada kesempatan ini, Hadir Pengurus Pusat Senkom Mitra Polri di wakili oleh Ketua, Kombes Pol (Purn) H. Supriyono, S.H, M.Si., Kolonel Adm. Amiruddin Laupe, S.Sos., M.M, Selaku Kasubdit Lingkim Ditbelneg Pothan Kemhan, Kolonel Marbushin Kemenko Polhukam, Drs. Drajat Wisnu Setyawan, M.M , Selaku Direktur Bina Ideologi, Karakter dan Wasbang, Yohana Elizabeth H. S.Pd, Mpd, MBA dan dari 20 instansi maupun Ormas.

Secara resmi acara di buka oleh Drs. Drajat Wisnu Setyawan, M.M , Selaku Direktur Bina Ideologi, Karakter dan wasbang,Berkaitan dengan itu konstitusi kita dan UUD1945, pada pasal 23 ayat 3 “ Setiap Warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya Pembelaan Negara”.Sebagai Mitra Pemerintah harus turut mensukseskan pemilu Tahun 2024, harapanya dapat mencegah konflik dan perpecahan bangsa. Ini merupakan kapasitas kita dalam membangun Bangsa yang mempunyai pola sikap, Pola Tindak, Cinta Tanah Air Serta Mengerti akan Hak dan Kewajiban nya sebagai Warga Negara Terutama dalam hal Berdemokrasi melalui pemilu dan Pilkada yg terintegritas, profesional, Jurdil dan Bermartabat. Ujarnya.

Kolonel Marbushin kemenko polhukam menyampaikan materi “ Identifikasi, Koordinasi dan Pemetaan Kesadaran Bela Negara Di Daerah bagi Aparatur dan Ormas”.

Kolonel amiruddin Laupe Selaku Kasubdit Lingkim Ditbelneg Pothan Kemhan, juga Menyampaikan Materinya “ Peran Organisasi Masyarakat dalam  Bela Negara sukses Pemilu pilkada serentak 2024.Karena dari itu peran Ormas Bela Negara:
1.Membantu mensosialisasikan Pemilu yang Jurdil mll medsos.
2.Membantu was atau pemantau plaksanaan Pemilu.
3.Turut Mbantu memberikan Informasi yang benar tentang Pemilu di medsos.
4.Menjadi contoh yg baik dlm pelaksanaan pemilu.

Sedangkan pemateri terakhir, Ibu Yohana Elizabeth, menjelaskan Implementasi Upaya Bela Negara Ormas dalam rangka pemilu pilkada serentak 2024.(Dwi)

Senin, 27 Februari 2023

Ratusan Pelajar LDII Ikuti Kejuaraan Pencak Silat Raden Mas Said CUP IV IPSI Wonogiri



Wonogiri - Sebanyak ±650 pesilat pelajar mulai dari SD - SMP & SMA ikut dalam kejuaraan Pencak Silat Pelajar Raden Mas Said Cup - IV yang dilaksanakan di GOR Giri Mandala Wonogiri pada tanggal 27 Februari s.d 2 Maret 2023.

Event yang menjadi agenda rutin tahunan IPSI Kabupaten Wonogiri ini mengalami peningkatan peserta dari tahun ke tahun.

Kepala Dispora Kabupaten Wonogiri, Haryanto menyampaikan dalam sambutannya bahwa Pencak Silat adalah salah cabang olahraga warisan budaya asli Indonesia, dan saat ini sudah mendunia. Harapannya kedepan ada pesilat Wonogiri yang mampu menjadi wakil Indonesia di kancah internasional.

"Dengan adanya inisiatif IPSI Wonogiri dalam melaksanakan event berjenjang melalui RM Said Cup yang sudah 4 kali digelar ini, menjadi suatu rangsangan bagi pesilat-pesilat, mulai usia dini di Wonogiri." Ungkap Haryanto

Haryanto menambahkan, sinyal positif ini perlu di tangkap oleh sekolah di kabupaten Wonogiri, bahwa potensi luar biasa para pelajar yang tentunya perlu wadah yang jelas, selain dari sisi akademik, juga harus diimbangi dari sisi olahraga.

"Selain rangsangan dari Bupati melalui program beasiswa pelajar dan mahasiswa berprestasi, IPSI Wonogiri berupaya memberi ajang sebagai sarana shilaturahim dan pembinaan prestasi." Tambah Haryanto

Sementara itu Weda Hendragiri, Ketua IPSI Kabupaten Wonogiri yang juga Sekretaris Pengurus Besar Persinas ASAD dalam sambutannya menyampaikan bahwa potensi olahraga di Wonogiri sangat luar biasa, terutama pada cabor pencak silat,  terbukti event yg dilaksanakan setiap tahun ini mengalami peningkatan signifikan dari jumlah peserta, bahkan panitia sampai menolak, karena pertimbangan alokasi waktu yg disediakan.

"IPSI Wonogiri berharap, tentunya dalam pembinaan prestasi perlu sinergi antar stakeholder yaitu IPSI, KONI, Dispora dan Dinas Pendidikan, ini sangat penting agar arah dari pembinaan prestasi di club olahraga/perguruan silat semakin jelas." Tambah Weda.

"Tercatat ada 100 orang Generus LDII yang ikut bertanding baik yang kelas SD (Caberawit) , SMP (Pra-Remaja) dan SMA (Remaja). 100 orang pesilat ini berasal dari 17 PC LDII se-DPD LDII Kabupaten Wonogiri" Tutup Ketua IPSI yang juga salah satu pengasuh ponpes yang dinaungi LDII Wonogiri ini (Rizal PM)

LDII Kota Makassar Gelar Pembekalan Pengurus Organisasi


Kota Makassar - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Makassar memberikan pembekalan kepada pengurus DPD LDII Kota Makassar periode 2023-2028 di Hotel All Nite and Day, Sabtu (25/2/2023).

"Sebelum melaksanakan tugas pokok dan fungsi (tupoksi)di lapangan, pembekalan terutama diberikan kepada 70% kepengurusan yang terdiri dari kalangan anak muda yang yg salah satu tujuannya adalah kaderisasi. Anak muda adalah motor penggerak yang penuh semangat, penuh gairah dalam memperjuangakan nilai-nilai keorganisasian, sehingga mereka perlu kami bekali," jelas Ketua DPD LDII Kota Makassar Asdar Mattiro, S.Sos.

Pembekalan pertama menurut Asdar adalah bagaimana para pengurus organisasi paham mengenai empat pilar kebangsaan. 

Tidak hanya paham, tetapi juga bisa mengamalkan nilai-nilai empat pilar kebangsaan sehingga bisa ditularkan dan diaplikasikan kepada masyarakat.

Dengan empat pilar kebangsaan ini, diharapkan mereka memiliki kekuatan di dalam diri mereka dalam membentengi pengaruh negatif.

Sehubungan dengan kontestasi politik saat ini, Asdar memandang pentingnya memiliki kekuatan empat pilar kebangsaan, diharapkan para pemuda lebih tanggap dengan segala situasi yang terjadi, tidak terombang-ambing oleh keadaan.

"Dengan kehadiran anak muda menjadi pengurus organisasi di DPD LDII Kota Makassar ini kami berharap menjadi pilar dan perekat bagi kalangan anak muda pada umumnya. Bisa memberikan pengaruh positif ketika di antara mereka ada pengaruh-pengaruh negatif yang mendekati," harap Asdar.

Menurut Asdar, saat ini Kota Makassar dalam kondisi sangat aman, kondusif, dan masyarakatnya sangat tenang dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari, sehingga LDII ingin berkontribusi positif di tengah masyarakat.

Empat Pilar Kebangsaan

Empat pilar Kebangsaan itu terdiri dari Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, kemudian Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 sebagai konstitusi negara serta ketetapan MPR. Lalu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara,” kata Asdar.

Bahwa anak muda harus memahami dan memiliki jiwa Pancasila di dalam diri mereka dan bisa mengamalkan setiap sila dalam kehidupan sehari-hari maupun di tengah-tengah masyarakat.

Asdar menyebut, perjuangan bangsa Indonesia dalam mewujudkan dasar negara melalui UUD Negara 1945 ini tidak lahir dengan sendirinya, tapi membutuhkan proses yang panjang, perjuangan yang gigih. "Maka pengurus DPD LDII Kota Makassar supaya bisa memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas perjuangan para pejuang terdahulu," katanya.

Empat pilar kebangsaan selanjutnya, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bagi LDII adalah harga mati, "Ketika ada yang mencoba merongrong NKRI bukan hanya berhadapan dengan TNI/Polri tetapi juga akan berhadapan dengan LDII sebagai garda terdepan," tandasnya.

Selain itu, bagi LDII Indonesia merupakan tempat yang aman dan nyaman untuk melaksanakan ibadah.

Menyikapi keberagaman Indonesia, LDII memandang bahwa Indonesia itu dilahirkan karena perbedaan, tidak bisa dianggap milik satu golongan atau satu agama. Itulah yang membuat Indonesia kuat dan diakui oleh dunia internasional, sehingga banyak negara yang belajar dan menjadikan Indonesia sebagai role model dalam berbangsa dan bernegara.

"Bahwa walaupun berbeda tapi punya rasa persatuan yang tinggi. Indonesia dengan Bhineka Tunggal Ika, walaupun berbeda tapi satu tujuan, sehingga Indonesia saat ini tetap aman, kondusif, dan pemerintah menjalankan kewajibannya sebagai pemimpin dengan adil," pungkas Asdar.

Minggu, 26 Februari 2023

Gelar Webinar, LDII Berikan Tips Bangun Keluarga Mandiri dan Berseri




Jakarta (26/2). DPP LDII menyelenggarakan webinar “Keluarga Mandiri Keluarga Berseri, Keluarga Mandiri Bangsa Berdikari”. Fokus acara tersebut, yakni pemberdayaan keluarga dalam mendidik kemandirian dan kewirausahaan anak sejak dini. Webinar berlangsung secara luring di kantor DPP LDII, di Jakarta, dan daring yang diikuti warga LDII di 34 provinsi, pada  Sabtu (25/02).

Dalam kesempatan tersebut, pemateri pertama dari Departemen Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK) DPP LDII, Dewi Ilma Antawati mengatakan target pembinaan generasi penerus LDII adalah mewujudkan SDM Profesional Religius, “Target ini merupakan hasil keputusan Munas VII LDII tanggal 9 Maret 2011 di Surabaya tentang pengembangan sumber daya manusia (SDM) LDII, menjadi SDM profesional religius berkarakter Tri Sukses yaitu alim-faqih, berakhlak mulia, dan mandiri,” katanya.

Dewi Ilma menjelaskan, keluarga memiliki peran penting dalam membangun individu yang mandiri, “Kemandirian sebagai keterampilan dasar hidup. Seperti contoh, mengerjakan sesuatu tanpa disuruh, mengambil keputusan sendiri, bertanggungjawab terhadap tindakan dan menyelesaikan masalah tanpa atau dengan meminimalkan bantuan,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, anak sejak usia dini sudah terlatih untuk berperilaku mandiri. Ada tiga metode untuk mengarahkan anak untuk mandiri. Metode pertama melalui pikiran, “Seperti contoh, orangtua mengarahkan anak bisa memilih kegiatan ekstra yang bermanfaat dan dapat menentukan ingin memulai usaha dalam bidang apa,” ujarnya.

Metode kedua, kata Dewi Ilma melalui perasaan, “Orangtua mengarahkan anak tidak cemas saat ditinggal orangtua. Saat anak bersedih, mengatasinya dengan membaca Alquran. Kemudian, saat menjalani pernikahan, anak diarahkan saat ada masalah tidak serta merta menyalahkan pasangan,” ujarnya.

Ibu dari enam anak ini juga menambahkan, metode ketiga untuk mengarahkan anak melalui tindakan, “Orangtua mengarahkan anak untuk membereskan mainan tanpa disuruh, mengerjakan pekerjaan rumah sampai tuntas. Serta, menekuni bidang yang sudah dipilih, mudah bangkit ketika gagal,” tambahnya.

Lulusan Universitas Airlangga Surabaya ini juga melanjutkan bahwa orangtua supaya memberikan anak aktivitas pembiasaan untuk mengembangkan kemandirian, “Saat anak berada di usia 0-18 bulan, anak belajar tanggap terhadap kebutuhan anak (menangis, merengek) dan orang tua memberikan stimulasi yang cukup. Usia 18 bulan hingga 3 tahun, memberikan anak kesempatan belajar makan sendiri, mengenakan pakaian sendiri dan mengapresiasi ketika anak bisa melakukan sesuatu,” ujarnya.

Kemudian, Dewi Ilma juga menambahkan, aktivitas pembiasaan terus berlanjut dari umur 3 tahun hingga 18 tahun, “Kemudian, pada usia 3-5 tahun, antara orangtua dan anak menyepakati rutinitas bersama seperti mengikuti pengajian usia dini, memberi kesempatan untuk memilih hal sederhana hingga membiasakan menabung jika ingin sesuatu,” ujarnya.

Saat anak beranjak di usia 5 hingga 12 tahun, orangtua memberikan tugas rumah tangga sesuai usia, “Bukan hanya itu, orang tua juga memberikan kesempatan berwirausaha sederhana, dan mengikutsertakan dalam kegiatan sosial,” ujarnya.

Yang terakhir, saat anak berusia 12 hingga 18 tahun, orangtua supaya memberikan anak aktivitas rutin bersama keluarga, “Anak juga supaya terlibat dalam pengambilan keputusan di keluarga dan belajar mengelola uang sendiri,” tuturnya.

Salah satu tim pengajar Sekolah Pamong Indonesia (SPI) ini mengatakan, anak yang tumbuh dalam keluarga yang memberikan kehangatan, kedekatan emosional, dan kebersamaan, akan lebih mudah beradaptasi dengan berbagai tantangan hidup di kemudian hari.

“Tugas orangtua sebagai teladan dan menciptakan sistem keluarga dan lingkungan yang mendukung perkembangan kemandirian. Terapkan berbagi tanggungjawab pengasuhan bersama atau yang kerap disebut co-parenting,” pungkasnya.

Sementara itu, Anggota Departemen Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat (EPM) An Nuur mengatakan, ada tiga opsi anak untuk menempuh jalur kemandirian, “Mandiri di dunia sendiri yang direstui dan didoakan orang tua. Kedua, mandiri di dunia yang orangtua suruh. Ketiga, mandiri di dunia orangtua berada sekarang dan anak melanjutkan. 

Ia juga menambahkan, setelah memilih jalur kemandirian perlu dilanjutkan dengan aksi nyata, “Anak harus memiliki end of mind secara tertulis dan bermusyawarah kepada orang tua agar terwujud. Kemudian, menjunjung Tri Sukses dan Enam Tabiat Luhur (rukun, kompak, kerjasama yang baik, jujur, amanah dan giat bekerja serta hemat),” tuturnya.

Bukan hanya itu, Wakil Ketua Kelompok Kerja Usaha Bersama (Pokja UB) mengatakan, tips orang tua agar anak memiliki pondasi kemandirian, “Mampu berkomunikasi melalui tulisan dan lisan. Kedua, terbiasa menyusun visi, misi, tujuan, dan target kolektif yang dapat menggugah para karyawan/pengikut. Ketiga, mengetahui dan mematuhi semua aturan, menjiwai profesi dan visi misi perusahaan. Keempat, terbiasa mencatat income statement (catatan keluar masuk uang). Kelima, terbiasa mengelola waktu, memimpin diri sendiri, memimpin, membagi tugas, memotivasi orang lain,” tutupnya. (FW/LINES)

Kamis, 23 Februari 2023

Kejati bersama LDII Provinsi Lampung gelar penguatan Empat Pilar Kebangsaan


Bandar Lampung - DPW LDII Provinsi Lampung bersama Kejaksaan Tinggi Lampung menggelar penyuluhan hukum kepada warga LDII Lampung tentang Nilai-Nilai Empat Pilar Kebangsaan yang dilaksanakan pada Selasa, 21 Februari 2023 di Gedung Serbaguna LDII Tanjung Senang.

Kerjasama ini merupakan upaya LDII dalam menjunjung tinggi dan penguatan nilai-nilai kesatuan dan persatuan, dengan cara mewujudkan program-program terbaik untuk terus dan tetap berkontribusi positif bagi bangsa dan negara, termasuk dengan diadakannya penyuluhan hukum secara nasional di tingkat DPP, DPW dan DPD.

Penyuluhan hukum oleh Kejati Provinsi Lampung dihadiri oleh pengurus DPW, DPD, mahasiswa, serta perwakilan santri pondok pesantren dibawah naungan LDII.

Sebagai bentuk kecintaan LDII pada NKRI, LDII berharap penyuluhan hukum oleh kejati ini dapat memberikan edukasi pada warga LDII untuk mengenal hukum lebih dalam khususnya memahami nilai-nilai empat pilar kebangsaan Indonesia.

Ketua DPW LDII Provinsi Lampung, Muhammad Aditya mengatakan, “Penyuluhan hukum dari kejaksaan ini sangat diperlukan dan diharapkan, agar kami semua paham dan tertib akan hukum yang berlaku di Indonesia sehingga kami bisa menjadi bangsa yang baik dengan menjunjung tinggi niai-nilai kesatuan dalam NKRI.”

Aditya memaparkan bahwa nantinya materi yang dipaparkan dalam penyuluhan hukum ini akan disampaikan kepada seluruh warga LDII melalui program pengajian rutin di tingkat PAC. Pengajian LDII meliputi usia caberawit (anak usia dini), pra-remaja, remaja, orangtua hingga lansia.

Dalam paparannya yang dimoderatori Heri Sensustadi sekretaris DPW LDII ; Kasi Sosial dan Budaya Kajati Provinsi Lampung, Irdo Nanto Rosi, SH.MH mewakili Asissten Intelijen Kejakasaan Tinggi Lampung memberikan penjabaran secara detail mengenai Empat Pilar Kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.

“Nilai-nilai yang terkandung dalam Empat Pilar Kebangsaan ini menjadi pondasi utama sebagai tujuan dan komitmen Indonesia untuk mewujudkan kehidupan yang aman, damai dan tentram kepada masyarakat.” Tutur Irdo.

Irdo melanjutkan, “Melihat betapa bahayanya pengaruh yang dapat merusak generasi bangsa, merupakan dasar utama sosialisasi nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan ini. Nilai-nilai inilah uang musti ditanamkan dalam pikiran dan perbuatan mulai dari lingkukan keluarga hingga bermasyarakat. Supaya tumbuh rasa cinta terhadap tanah air.”

Pada kesempatan ini juga, Kepala Seksi Penerangan Kajati Lampung, I Made Agus Putra Adyana. SH., MH., dan Kasi Ideologi dan Politik Kajati Lampung, Muhammad Nurul Huda. SH., MH., memberikan pemaparan jawaban secara lugas tentang pentingnya menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan RI dalam sesi tanya jawab.
Hadir juga pada acara penyuluhan hukum ini yaitu Jaksa Ahli, Pratama Agung, SH., MH., serta Staff Humas Kajati Lampung, M. Isa Ansori SH. (Rizal PM) 

Rabu, 22 Februari 2023

Hari Pramuka Sedunia, LDII: Pentingnya Menggelorakan Pendidikan Karakter Generasi Muda


Jakarta (22/2). Semua organisasi kepramukaan di seluruh dunia memperingati 22 Februari sebagai Hari Pramuka Sedunia atau Hari Kepanduan Sedunia. Pada tanggal tersebut, pada 1857 atau 166 tahun lalu, lahirlah pendiri gerakan kepramukaan yang pertama di dunia, Letnan Jenderal Robert Baden Powell.

Terkait peringatan Hari Pramuka Sedunia, Ketua DPP LDII Koordinator Bidang Pemuda Kepanduan Olahraga dan Seni Budaya (Korbid PKOSB), Edwin Sumiroza mengatakan, Hari Pramuka Sedunia mengajak gerakan Pramuka Indonesia dan stakeholder untuk terus menggelorakan pentingnya pendidikan karakter generasi muda, “Hal ini bertujuan agar anak muda dari unsur Pramuka terus melanjutkan perjuangan bangsa, terutama menyiapkan bangsa ini meraih bonus demografi menuju Indonesia Emas,” ujarnya.

Pada hari bersejarah ini, kata Edwin, semua anak Pramuka dapat meniru semangat dari pendiri gerakan kepanduan, ”Baden Powel memiliki semangat berbagi yang tinggi kepada generasi muda. Mulai dari pengalaman selama bertugas di lapangan dan alam terbuka. Hingga teladannya, agar para orangtua jangan berhenti melatih dan menyiapkan generasi muda," tuturnya.

Edwin mengatakan dalam gerakan Pramuka, generasi muda diharapkan bisa menjadi pribadi yang berguna, bermanfaat bagi lingkungan sekitar dengan sifat luhur yang kesatria. Edwin yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Satuan Komunitas Nasional Sekawan Persada Nusantara (Sako SPN) mengatakan, banyak nilai-nilai pramuka yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, “Sako SPN kepanjangan tangan atau representasi gerakan Pramuka Indonesia. Sako SPN ingin mengantarkan generasi penerus bangsa mencapai Tri Satya dan sukses menjadi generasi yang alim-faqih, berakhlak mulia dan berkepribadian mandiri. 

Untuk mencapai titik tersebut, lanjut Edwin, tentu harus memiliki tabiat yang luhur yang merepresentasikan Dharma Pramuka, “Latihan kesehariannya harus dilakukan dengan giat dan tekun serta didampingi para pembina dan ustadz-ustadznya,” ujarnya.

Senada dengan Edwin, Ketua Pinsakonas SPN, Herlan Maulana memaknai Hari Pramuka Sedunia sebagai refleksi _learn from the past and prepare for the future_. “Bapak Pramuka sedunia, Robert Baden Powell mengajak para generasi muda untuk berani menghadapi tantangan dengan berkegiatan di alam bebas. Enam hari berkemah di alam bebas lebih bermakna daripada enam bulan di kelas belajar ilmu teori,” ujar Herlan Maulana.

Untuk itu, kata Herlan, Sako SPN memaknai bahwa generasi muda harus berani menghadapi tantangan zaman dengan belajar dari pengalaman-pengalaman masa lalu, “Kami belajar tidak hanya di dalam ruang kelas tetapi juga harus keluar di alam bebas, karena alam juga akan mengajarkan kita bertahan hidup,” ujarnya.

Ia melanjutkan, Sako SPN telah menerapkan pendidikan kepramukaan sebagaimana Badel Powell mengajarkan keberanian untuk membela tanah airnya, “Hal ini diterapkan di Sako SPN bahwa setiap anggota Pramuka Sako SPN harus berani membela NKRI. Kita harus mempertahankan keutuhan NKRI dari ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang datang dari luar negeri maupun dalam negeri. Maka Sako SPN sejak dikukuhkan telah melaksanakan banyak kegiatan bela negara termasuk bekerja sama dengan Kopassus untuk mendidik anggota Sako SPN,” ujarnya.

Sementara itu, posisi Sako SPN dalam Gerakan Pramuka di Indonesia sebagai implementasi pelaksanaan dari amanah Undang-Undang No. 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, “Dalam undang-undang tersebut termaktub, setiap warga negara Indonesia yang berusia tujuh sampai dengan 25 tahun, berhak ikut serta sebagai peserta didik dalam pendidikan kepramukaan," ungkap Herlan. 

Herlan juga menjelaskan mengenai target Sako SPN dalam membangun generasi bangsa, “Untuk membangun bangsa, kami mewujudkan generasi yang Tri Sukses, yaitu alim-faqih, berakhlaqul karimah dan mandiri. Tidak lupa para anggota Sako SPN memahami makna dari enam tabiat luhur di antaranya, jujur, amanah, berhemat dan kerja keras, rukun, kompak dan kerja sama yang baik,” pungkasnya. (fw/Rizal PM)

Selasa, 21 Februari 2023

Kunjungi LDII Empat Lawang, Kejari : Menjaga Empat Pilar Kebangsaan Penting Dalam Membentuk Masyarakat Sadar Hukum



EMPAT LAWANG - Ormas Islam pada hakikatnya memiliki komitmen untuk dapat menjaga persatuan, kesatuan, dan kemaslahatan bangsa. Dalam hal membentuk masyarakat yang sadar hukum, kenal hukum dan taat hukum, LDII bisa mengambil peran dengan mensosialisasikan pentingnya menjaga empat pilar kebangsaan.

Hal ini disampaikan oleh Kasi Intel Kejari Empat Lawang, Eko Setia Negara, SH MH dalam kunjungannya bersilaturahim dengan warga LDII Empat Lawang di Masjid As Shobirin, Kabupaten Empat Lawang, Selasa (21/02/2023).

Dirinya mengapresiasi atas sambutan dan kehadiran warga LDII Empat Lawang dalam acara silaturahmi tersebut, yang membuktikan bahwa LDII mampu mengambil peran dalam membentuk masyarakat sadar hukum melalui bidang dakwah dan pendidikan ke masyarakat.

“Kejari mengapresiasi kontribusi dan komitmen LDII dalam menjalin komunikasi dan bersinergi. Mudah-mudahan dapat terjalin kolaborasi dan sinergisitas yang baik untuk berkontribusi terhadap Bangsa Indonesia”, ujarnya.

Senada, Ketua DPD LDII Kota Pagaralam mengatakan LDII sebagai ormas Islam berkomitmen memberikan edukasi kepada warga dan santri pondok pesantren yang ada di bawah naungan LDII untuk menjadi warga negara yang baik yang taat hukum.

Ilman menjelaskan bahwa LDII memiliki 8 klaster pengabdian, salah satunya adalah kebangsaan. Dengan memberikan Materi 4 pilar kebangsaan dan ditambah adanya kolaborasi dengan kejaksaan negeri dalam sosialisasi hukum, diharapkan akan terbentuk masyarakat yang sadar hukum.

“LDII selalu siap berkontribusi dan bersinergi dengan semua pihak terutama kejaksaan negeri dalam upaya membentuk masyarakat sadar hukum”, ujarnya dalam kegiatan yang dihadiri Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat Kabupaten Empat Lawang.

Disambangi LDII, Kominfo Ajak LDII Tingkatkan Literasi Digital



Jakarta (21/2). Secara nasional, indeks literasi digital Indonesia 2022 mendapatkan skor 3,54 dari skala 1-5 atau pada level "sedang". Indeks tersebut naik 0,05 poin dibanding 2021 yang berada di level 3,49. Hal itu menunjukkan kemampuan masyarakat dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi digital secara umum, terbukti meningkat sejak awal pandemi sampai sekarang.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, dibutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk terus meningkatkan indeks literasi digital Indonesia. “Literasi digital tidak bisa dikerjakan hanya dengan satu kelompok atau golongan saja, dibutuhkan kerja sama,” ujarnya saat menerima kunjungan DPP LDII, Senin (20/2).

Menurutnya, Ormas Islam juga bisa mengambil peran untuk meningkatkan literasi. Para pemuka agama dan pengikutnya bisa menjadi duta literasi untuk menyebarkan berita positif. “Kalau bicara tentang ormas keagamaan, pasti ada pengikutnya, dengan itu bisa dimulai dengan pengikut-pengikutnya untuk menjadi duta-duta literasi untuk menyebarkan berita-berita positif untuk bagaimana meliterasi agar siap menghadapi era baru,” tambahnya.

Ia menambahkan, banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa ruang digital dan ruang fisik merupakan satu kesatuan, “Ini masih banyak masyarakat yang belum tahu untuk bagaimana berinteraksi di ruang digital. Jika di ruang fisik, tentu sudah belajar banyak, inilah yang ingin kami tekankan. Supaya masyarakat punya kesadaran, pengetahuan baru, dan keahlian baru untuk memasuki era baru,” ungkapnya.

Menurut Semuel, indeks literasi digital dapat diukur melalui empat pilar indikator besar, yakni kecakapan digital, keamanan digital, kultur dan etika digital. Dengan kecakapan digital, masyarakat mengetahui dasar-dasar kecakapan yang harus dimiliki dalam ruang digital. “Kedua, tentu bicara masalah keamanan. Jika beraktivitas di ruang digital harus ada keamanannya seperti halnya aktivitas di ruang fisik,” tambahnya.

Selanjutnya, kata Semuel, bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan ribuan tahun membangun kultur. Saat ini, tantangannya ialah membawa kultur nilai dan norma yang sudah dibangun di ruang fisik kedalam ruang digital.

“Jika di ruang fisik bertemu dengan seseorang yang lebih tua saja selalu menghormati dan tutur katanya baik, mengapa tiba-tiba masuk ke ruang digital menjadi orang yang berbeda. Ini jangan sampai terjadi, karena kita orang yang berbudaya dan bermartabat,” paparnya.

Yang terakhir, sambungnya, etika juga harus dibangun. Karena etika sangat penting baik di ruang fisik maupun ruang digital. “Dengan pilar-pilar ini kami berharap dapat meningkatkan literasi masyarakat agar lebih siap dalam menghadapi era transformasi dan mereka juga menjadi bagian bukan lagi penonton,” tutupnya.

Menanggapi hal itu, Koordinator Bidang Teknologi, Informasi, Aplikasi dan Telematika (TIAT) DPP LDII Lukman Abdul Fatah mengatakan, LDII sebagai ormas keagamaan menyadari bahwa dibutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan literasi digital masyarakat, khususnya warga LDII.

“Kami akan bekerja sama dengan Kominfo karena kami akan membangun rumah virtual yang aman untuk warga. Agar hujan informasi yang begitu deras itu bisa terkontrol. Masyarakat bisa selamat dalam bersosial media dan tidak terjebak dengan berita palsu,” ujarnya.

Menurutnya, teknologi informasi dapat menjadi penunjang (ormas dalam memberikan informasi dengan cepat dan tepat. Menurutnya, penyebaran informasi pada era digital berjalan sangat cepat. “Teknologi digital itu sendiri pun menjadi bagian daripada penyebaran informasi itu sendiri,” ujarnya.

“Bagaimana ormas menyikapi hal tersebut, kalau menggunakan istilah atau terminologi dari transformasi digital, maka transformasi digital itu adalah suatu perubahan yang harus dilakukan secara positif,” ujarnya.

Ia menambahkan, ormas berperan menggerakan anggotanya untuk mengelola teknologi digital secara baik, dan ikut menyebarkan informasi-informasi yang positif. “Ormas harus mengedukasi bagaimana anggota-anggotanya melakukan pengelolaan teknologi digital secara positif dan secara baik,” tambahnya.

Di tengah maraknya ujaran kebencian dan berita bohong yang tersebar liar di media sosial, ia mengimbau agar warga LDII tidak terprovokasi dan membalasnya dengan hal-hal yang positif.

“Menjelang tahun politik 2024, masyarakat khususnya warga LDII bisa selamat dari berita-berita hoax sehingga mereka sadar bahwa yang mereka baca itu belum tentu benar dan perlu ada cek dan ricek,” ujar Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Minhaajurosyidin (STAIMI) Jakarta itu.

Ia menambahkan, LDII sering mengkampanyekan tentang etika dan etiket media sosial. Apa yang harus dikedepankan menghadapi dunia digital dan bagaimana berinteraksi dengan sesama pengguna ruang digital.

“Kami terus berupaya meningkatkan agar etika bersosial media masyarakat Indonesia semakin baik. Sebenarnya berbicara di media sosial itu sama dengan berbicara di panggung umum. Biasanya orang jika naik panggung gemetaran, berbicaranya diatur, dan menggunakan bahasa yang baik dan tertata. Tetapi ketika berbicara di media sosial, mereka lupa bahwa berbicara di panggung yang lebih besar,” tutupnya.

Senin, 20 Februari 2023

Peringati HPSN, Senkom Rescue Tanam 1000 Mangrove Hijaukan Pantai Keteguhan


Bandar Lampung (19/02) - Senkom Rescue Kota Bandar Lampung bersama Komunitas Relawan Pecinta Alam lainnya seperti Pastabel, Esapala, Mahusa UNILA, Poltapala, Mapala UNILA, Mapala UBL, Hijaukan Pantai Keteguhan dalam rangka memperingati HARI PEDULI SAMPAH NASIONAL 2023.

 Kegiatan penghijauan dilakukan dengan melakukan penanaman 1000 bibit Mangrove , dilanjutkan dengan bersih-bersih sampah dipinggir pantai Keteguhan Teluk betung timur kota Bandar Lampung.

Diikuti sekitar 300 peserta, kegiatan ini dibuka oleh Camat Teluk Betung Timur (TBT) Zulkifli yang didampingi oleh Lurah Keteguhan .

Camat TBT Zulkifli dalam sambutannya saat Apel di halaman Polairud Polda Lampung sangat berterimakasih sekali kepada Senkom Mitra Polri dan Komunitas Pencinta Alam lainnya  yang telah peduli turut menjaga serta melestarikan alam,  sehingga alam pun akan mencintai kita . 

Terkait kegiatan ini Ketua Senkom Mitra Polri Bandar Lampung, Gunawan Kesuma Yudha mendukung penuh dan mengapresiasi kegiatan ini.

"Kegiatan ini adalah sebagai bentuk kepedulian kita kepada lingkungan hidup dan tentunya kepedulian anak cucu generasi kita kemudian", Ujar Gunawan.

"Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi", Pungkas Ketua Senkom Bandar Lampung lagi [Goen, Rpm]

Bertemu Dengan LDII, Kajari Lahat Harapkan Bisa Berkolaborasi Dengan LDII Demi Kepentingan Umat



LAHAT – Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Lahat beraudiensi dengan kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Lahat, Senin,(20/02/2023).

Audiensi diterima langsung oleh kepala Kejari Kabupaten Lahat Gunawan Sumarsono SH MH didampingi Kasi Intel Kejaksaan Negeri Lahat Faisyal B.

Ketua DPD LDII Kabupaten Lahat Ir H. Amat Sarjono mengungkapkan kunjungan ini merupakan silaturahim antara jajaran DPD LDII Kabupaten Lahat dengan Kajari Kabupaten Lahat yang baru.

“LDII sebagai ormas Islam berkomitmen untuk menjalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan lembaga pemerintah.” ujarnya.

Ia menambahkan, LDII sangat mengharapkan kolaborasi dengan kejaksaan negeri Kabupaten Lahat dalam memberikan edukasi dan menambah pengetahun warga LDII dan santri pondok pesantren tentang wawasan hukum.

“Kami menunggu kehadiran jaksa masuk pondok pesantren kami untuk memberikan penyuluhan hukum kepada para santri di pondok pesantren LDII “Harapnya

Dalam pertemuan itu Kepala Kejari Kabupaten Lahat Gunawan Sumarsono SH MH menyambut baik kunjungan audiensi jajaran DPD LDII Kabupaten Lahat

Kajari menginginkan DPD LDII Kabupaten Lahat dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan pihak Kejari Kabupaten Lahat.

Kajari juga menjelaskan bahwa saat ini Kejaksaan sudah berubah, jika masa lalu hanya fokus di penegakan hukum tetapi saat ini juga memberikan edukasi dan sosialisasi tentang hukum kepada masyarakat.

“Saat ini banyak program-program yang bisa dilaksanakan antara kejaksaan dengan masyarakat salah satunya bisa tentang penyuluhan hukum, agar masyarakat bisa melek hukum” tutur Kajari.

Kajari juga berharap agar jajaran DPD LDII dan Kajari bisa berkolaborasi dan bersinergi untuk kepentingan umat.

“Saat ini kejaksaan bukanlah suatu instansi yang perlu ditakuti, tetapi sebagai mitra dalam meningkatkan masyarakat yang sadar hukum, “Ungkapnya.(taufiq/KIM)

LDII Bangun Arboretum di Lereng Utara Gunung Lawu Usai Tanam 4 Juta Pohon



Ngawi (20/2). Sekitar 250 relawan LDII Peduli Lingkungan berpeluh di ketinggian 1.000-an mdpl lereng Gunung Lawu sisi utara. Mereka menanami lahan arboretum Perkebunan Teh Jamus di Girikerto, Sine, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Lahan seluas 6 hektare nantinya akan ditanami secara bertahap dengan tumbuhan endemis Indonesia, termasuk tanaman obat. 

“Arboretum ini nantinya sebagai pusat penelitian, kajian, juga pendidikan terkait tumbuhan endemis Indonesia. Tumbuhan dari luar juga bisa ditanam di sekitaran Kebun Teh Jamus yang bisa menambah keanekaragaman hayati,” tutur Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, yang hadir membuka sekaligus meresmikan Arboretum LDII pada Minggu (19/2), yang digagas DPP LDII bekerja sama dengan DPD LDII Kabupaten Ngawi. Ia mengapresiasi langkah LDII yang sangat peduli terhadap lingkungan. 

Kepedulian LDII terhadap lingkungan sudah dirintis sejak 2008 silam. Saat itu DPW LDII Jawa Timur bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur, mengadakan gerakan penghijauan bertajuk Go Green. Acara tersebut menjadi gerakan nasional, dan telah menanam sekitar 4 juta pohon menurut data Departemen Litbang, Iptek, Sumberdaya Alam, dan Lingkungan Hidup (LISDAL) DPP LDII.

Menurut Ketua DPP LDII Korbid LISDAL yang juga Guru Besar Institut Pertanian Bogor Sudarsono, selain Go Green, LDII sangat perhatian dengan masalah sampah, “Kami berpartisipasi dalam World Clean-Up Day sejak 2021. Selain itu, kami juga mendorong masalah sampah selesai di rumah tangga, dengan mengurai sampah organik menggunakan magot dan memilah sampah anorganik untuk dikirim ke bank sampah atau pengepul. Pengolahan sampah tersebut juga dilakukan di pondok-pondok pesantren LDII,” tutur Sudarsono. 

“Sebagai lembaga dakwah, kami melihat bahwa dakwah dapat dilakukan melalui pelestarian lingkungan. Kalau tidak oleh kita, nanti semua orang tidak peduli dan itu bisa menjadi masalah bagi anak cucu kita. Itu yang membuat kami di LDII sangat mendukung dan berusaha berkontribusi positif untuk lingkungan,” katanya.

Bagi LDII, peduli lingkungan merupakan bagian dari dakwah bil haal. Lingkungan yang terjaga dengan baik memungkinkan bekerja dan ibadah menjadi nyaman. Menurutnya, penanaman lahan untuk arboretum, merupakan kelanjutan dari rangkaian Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2023 yang dilaksanakan sejak Minggu (18/2) di Kantor DPD LDII Ngawi.

Senada dengan Sudarsono, Ony Anwar Harsono mengapresiasi inisiatif LDII dalam menjaga kelestarian lingkungan. Menurutnya, semakin banyak vegetasi uang ditanam di lereng Gunung Lawu sisi utara, bakal bermanfaat untuk konservasi air, “Semoga ini bisa terus dijaga dan berkelanjutan, sehingga manfaatnya bisa dirasakan warga Kabupaten Ngawi dan warga umum, yang hendak studi di arboretum milik komunitas warga LDII,” katanya.

Kehadiran arboretum di sekitar mata air Sumber Lanang, menurut Ony bisa menjaga konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo. Ia sangat mendukung kegiatan LDII di wilayah Perkebunan Teh Jamus. Menurutnya, dengan komitmen menjaga keberlangsungan sumber mata air sekitar daerah Jamus, sampai detik ini bisa menghidupi masyarakat sekitar.

“Beberapa kecamatan di Ngawi, jika curah hujan tinggi terjadi banjir. Alhamdulillah ketika banjir, airnya cepat surut karena menyerap ke tanah yang subur. Bengawannya juga lancar. Dukungan luar biasa dari LDII bisa menjaga kelestarian lingkungan di Kabupaten Ngawi,” katanya.

Ia menambahkan, program LDII Ini sudah selaras dengan program pemerintah di bidang pertanian, berupa “Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan”.  “Kami memastikan sumber mata air tetap lestari. Alhamdulillah tanah semakin subur, pertanian semakin baik, tanah sebagai absorban bisa menyerap air lebih baik, sehingga ketika curah hujan cukup tinggi banjir berkurang,” katanya.

Ke depan, Ony Anwar Harsono melihat banyak peluang program pemerintah yang bisa berkolaborasi dengan LDII. Ia menilai LDII memiliki banyak badan-badan, yang bersinggungan langsung dengan kegiatan pelestari lingkungan hingga  pemanfaatan sampah.

“Saya rasa ormas keagamaan LDII memang banyak kegiatan yang berbasis lingkungan. Jadi cocok untuk sinergi dan kolaborasi dengan program Pemerintah Kabupaten Ngawi. Apalagi jika disandingkan dengan kegiatan Kemandirian Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan, agar ada percepatan program,” katanya.

*Persoalan Sampah*
Apresiasi juga datang dari Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) Abdul Muin. Ia menilai, LDII memiliki modal sosial yang bisa membantu menyukseskan program pengelolaan sampah pemerintah. LDII punya komunitas, warga binaan, dan sangat dekat pada tingkat akar rumput.

 “Berdasarkan roadmap pemerintah, sampah ke depan akan dikelola secara _zero waste_ dan _zero emission_. Rencananya, sampah terkelola dengan baik, sehingga tidak ada yang lari ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA),” ujarnya.

Langkah tersebut tercantum dalam Kebijakan dan Strategi Nasional (Jakstranas) dan Kebijakan dan Strategi Daerah (Jakstrada) Pengelolaan Sampah. Abdul Muin mengatakan targetnya 70 persen sampah tertangani dan 30 persen berkurang dengan pencapaian _zero waste_ sampai tahun 2025.

Sekitar 70 persen sampah biasanya mulai dari pengumpulan, pemilahan, sampai diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA). Sementara yang 30 persen pengurangannya melibatkan berbagai sektor termasuk masyarakat dan swasta. Dan yang paling sederhana adalah melalui pilah dengan bank sampah sampah yang dikelola dari sumbernya yaitu rumah tangga.

“Sampah dipilah dari jenis organik dan non organik. Sampah non organik dimasukan ke bank sampah, “Dari bank sampah, dibawa ke bank sampah induk untuk di _recycle, reduce,_ dan _reuse_,” ujarnya.

Namun, menurutnya pemerintah punya keterbatasan untuk sampai ke akar rumput, maka harus menggunakan segala sumber daya yang ada. Termasuk LDII untuk bisa menyampaikan program pengurangan sampah di tingkat akar rumput masyarakat.

“Saya lihat LDII punya program bank sampah dari masjid dan sampah jadi jariyah. Menurut saya ini luar biasa. Ini harus dicatat dan dilaporkan pada pemerintah setempat untuk dikumpulkkan menjadi data nasional. Serta jadi pertanggungjawaban di dunia internasional. Indonesia memiliki komitmen untuk mengurangi sampah,” kata Abdul Muin.

Kepala Kejaksaan Tinggi NTB Terima Audiensi dan Silaturrahim Pengurus LDII



Mataram, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Nusa Tenggara Barat, Bapak Nanang Ibrahim Sholeh, SH, MH, pagi ini Senin (20/2/2023) menerima kunjungan audiensi dan silaturrahim Pengurus DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi NTB. 

Dalam pertemuan yang berlangsung penuh keakraban itu, Ketua DPW LDII NTB, Ir. Abdullah Karim memperkenalkan satu persatu pengurus yang mendampinginya, diantaranya Wakil Ketua Moh.Fauzi S.Ag, Wakil Sekretaris Ahmad Yusuf S.H, Bendahara Sayuti S.H.I, dan Bidang Dakwah
Amiril Juhaini, ST.

Ketua DPW LDII NTB menyampaikan delapan program LDII sebagai kontribusi untuk umat, bangsa dan negara. “Kebangsaan, dakwah, pendidikan, ekonomi syariah, kesehatan, pangan dan lingkungan hidup, teknologi, energi baru dan terbarukan” tuturnya. Delapan program ini merupakan klaster bidang kontribusi yang menjadi amanah sekaligus acuan dalam kiprah LDII di seluruh nusantara, adapun pilihan atau penekanannya  menyesuaikan dengan potensi dan kondisi daerah masing-masing.

Abdullah Karim juga menyampaikan bahwa LDII sebagai sebuah organisasi masyarakat keagamaan memerlukan pembinaan dari institusi pemerintah serta sinergi program dengan berbagai pihak, termasuk Kejati NTB. 

Sementara itu, Kajati mengucapkan terimakasih atas kunjungan silaturrahim LDII ke Kejaksaan Tinggi NTB. Kejati NTB mengajak LDII bersama-sama menjaga kerukunan agar suasana tetap kondusif serta terus bersinergi dengan pemerintah serta ormas lain untuk keutuhan NKRI. Perbedaan dalam paham keagamaan hendaknya dijaga agar tidak menimbulkan friksi satu sama lain, ungkap Kejati.

(Penulis: Abdul Syukur, Published: Rizal PM)

Minggu, 19 Februari 2023

Kejari Lampung Utara Bersama LDII Gelar Penyuluhan Hukum di Ponpes Al-Huda



Lampung Utara (16/2). LDII Lampung Utara bekerja sama dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Lampung Utara menyelenggarakan penerangan dan penyuluhan hukum. Kegiatan yang dihadiri oleh 150 orang tersebut bertempat di Masjid Nurul Huda, Komplek Pondok Pesantren Al-Huda, Desa Talang Jembatan, Kecamatan Abung Kunang, Lampung Utara, pada Kamis (16/2). Tema penyuluhan acara ini “Kenali Hukum, Hindari Hukuman”.

H. Sutikman selaku wakil Ketua DPD LDII Lampung Utara, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada Jajaran Kejari Lampung Utara yang telah menyampaikan materi hukum yang sangat bermanfaat. “Kami warga LDII Lampung Utara sangat mengapresiasi dan bersyukur atas berkenannya Kejaksaan Negeri Lampung Utara berkunjung sekaligus memberikan materi hukum kepada warga LDII, khususnya LDII Lampung Utara. Ini merupakan salah satu bentuk upaya peningkatan sumber daya manusia yang mengenali hukum, mentaati hukum, dan terhindar dari hukuman,” ucap Sutikman.

Sementara itu, Sekertaris DPW LDII Lampung H. Heri Sensustadi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada Kejari Lampung Utara. “Terima kasih atas kerja sama dan materi yang diberikan. Materi hukum sangat penting diketahui oleh masyarakat, sehingga bisa melek hukum namun tidak bersentuhan dengan hukum, apalagi dihukum,” ujarnya.

Selanjutnya, Heri yang juga Wakil Bendahara FKUB Provinsi Lampung itu menuturkan, program itu selaras dengan 8 program pengabdian LDII. “Yaitu tentang kebangsaan, warga LDII dituntut lebih dahulu menjadi warga negara yang baik dalam berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Sebelum melaksanakan program-program yang lainnya,” pungkasnya.

Menanggapi itu, Kasubsi A. Intelijen Kejari Lampung Utara Glenn Lucky mengapresiasi inisiatif LDII menyelenggarakan acara tersebut . “Ucapan syukur dan terimakasih, LDII Lampung Utara berinisiatif untuk menyelenggarakan kegiatan ini, kegiatan ini selaras dengan program kami yaitu Jaksa Masuk Pesantren,” katanya, kami berharap dengan adanya kegiatan ini membuat kita lebih baik lagi dalam menghadapi kehidupan bernegara, bisa tertib, sesuai aturan yg berlaku" Ujar Glen. 

Dalam paparannya, Glenn menyampaikan apa itu 4 Pilar Kebangsaan, Pancasila dan beberapa materi hukum pidana yang sering terjadi di Lampung.

Lebih lanjut, ia menjelaskan hukum di Indonesia mengikat kepada setiap warga negara Indonesia. “Artinya, setiap warga Indonesia dianggap tahu tentang hukum, walaupun dalam kenyataannya tidak semua warga Indonesia mengetahui dengan menyeluruh. Maka dari itu, mau tidak mau harus mengerti dan paham hukum,” jelasnya.

Setelah pemaparan materi oleh Kejari Lampung Utara, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Beberapa peserta bertanya tentang beragam kasus atau pengalaman masing-masing dalam berhadapan dengan hukum. Mulai dari kasus penipuan, hingga kejahatan digital/sibercrime.

Hadir dalam kegiatan tersebut dari Kejari Lampung Utara Marsyah, S.H. , Wahyudi Rachmad, A.Md, Selvi Sevtiana,. Sedangkan dari LDII Heri Sensustadi (Sekertaris DPW LDII Lampung), Ilham Saputra, S.H (Biro PKOSB DPW LDII Lampung), Zulkifli Noor (Ketua DPD LDII Lampung Utara), H. Sukidi (Wanhad DPD LDII Lampung Utara), Babinsa dan Jajaran Kepala Desa Talang Jembatan. (Ilham/LINES Lampung).

Ponpes Al-Ubaidah Kertosono Menjadi Tuan Rumah Program "Cangkrukan" Polres Nganjuk



Nganjuk (16/2). Ponpes Al Ubaidah Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur menjadi tuan rumah pelaksanaan program Cangkrukan Kamtibmas, yang diadakan Kepolisian Resor (Polres) Nganjuk. Acara tersebut bertujuan untuk menciptakan situasi Kambtibmas yang aman dan kondusif, yang dihelat pada Kamis malam (16/2).

Kegiatan tersebut dihadiri Kapolres Nganjuk AKBP Muhammad, yang sudah tiba sore hari bersama Wakapolres, disambut oleh pengasuh Ponpes Al Ubaidah, Habib Ubaidillah Alhasny MH.I

Setelah melaksanakan salat Maghrib berjamaah, Habib Ubaid meminta AKBP Muhammad untuk memberikan tausyiah kepada 924 peserta diklat calon muballigh dan muballighoh LDII.

Saat memberi tausiyah, AKBP Muhammad mengingatkan para dai harus betul-betul memahami sejarah bangsa. Menurutnya, bangsa Indonesia memperjuangkan dirinya agar tetap bersatu, meskipun berbeda suku dan agama. Baik dari golongan santri atau kyai bergabung untuk mempertahankan NKRI, “Yang bersemboyan Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetap satu tujuan,” ujar AKBP Muhammad.

Ia mengingatkan, dalam bermedia sosial supaya bijak dan harus bisa memilih informasi yang benar, “Kalau memang ragu sebaiknya bertanya. Kabupaten Nganjuk ini ada program “Wayahe Lapor Kapolres”. Dalam program tersebut, semua bisa bertanya. Tim dari Polres Nganjuk dapat memastikan kebenarannya,” imbuhnya.

AKBP Muhammad berharap semua berkomitmen untuk menjunjung tinggi “Bhinneka Tunggal Ika” dan menerima perbedaan agar tercipta kerukunan. Sementara itu, Habib Ubaidillah Al Hasany pengasuh Ponpes Al Ubaidah mengatakan, sebagai generasi muda, harus kritis yang bertanggung jawab, tidak mudah melemparkan isu-isu yang bisa menimbulkan gangguan Kamtibmas.

“Kondisi Jawa Timur lagi diresahkan rumor pergerakan oknum perguruan silat yang merusak situasi Kamtibmas. Calon muballigh harus mengerti, tujuan berlatih di perguruan bela diri yaitu untuk meningkatkan keahlian menjadi atlet yang berprestasi,” paparnya.

Habib Ubaidillah menerangkan, “Cangkrukan Kamtibmas” seperti ini dapat dijadikan sarana untuk mempererat tali silaturahim, agar terjalin kerukunan antar umat beragama maupun perguruan silat.

“Setiap permasalahan terjadinya kerusuhan atau pertikaian antar perguruan, sebenarnya bukan disengaja, namun kurangnya komunikasi. Maka dari itu kami menawarkan untuk membentuk forum komunikasi agar tercipta keharmonisan masyarakat. Seperti FKUB di Kecamatan Kertosono, tokoh-tokoh agama dan umatnya bisa bersatu,” pungkas Habib Ubaidillah.

Kepala Bakesbangpol Situbondo Terima Audiensi Senkom Mitra Polri




Situbondo | Pengurus Harian Senkom Mitra Polri Kabupaten Situbondo yang dipimpin Ketua Mizab Asdary, S.St.Pi bersilaturahim dan audiensi ke Kesbangpol. Kamis,15/2/ 2023. Kegiatan ini merupakan agenda rutin Senkom sebagai bentuk tertib administrasi dan  melaporkan kegiatan organisasi. 

Kedatangan pengurus ormas yang bergerak di 3 kluster itu disambut langsung oleh Kepala Kepala Bakesbangpol, Sopan Efendi, S.STP.,M.Si., beserta jajarannya di Kantor Jl. Pb. Sudirman No.1D, Karangasem, Patokan Kabupaten Situbondo. 

Dalam audiensinya, Ketua Senkom Mitra Polri Kabupaten Situbondo, Mizab Asdary memperkenalkan Pengurus Harian serta menyampaikan beberapa laporan kegiatan organisasi yang dipimpinnya selama tahun 2022 - 2023 yang meliputi 3 kluster yakni bidang Kamtibmas bermitra dengan Polri, Kebencanaan bermitra dengan BNPB/BPBD dan BASARNAS serta Bela Negara bermitra dengan Kemenhan RI termasuk didalamnya TNI lanjutnya. 

“Silaturrahim ini merupakan agenda rutin Senkom Situbondo sebagai bentuk tertib administrasi untuk  melaporkan kegiatan tahunan, ” ungkap Mizab. 

Disertakan pula beberapa  dokumen yang berkaitan dengan dasar hukum terbentuknya Senkom Mitra Polri serta beberapa MoU yang sudah dilakukan oleh Senkom bersama beberapa institusi lain termasuk institusi pemerintah seperti TNI -Polri dan BNPB. 

Pada kesempatan itu, Kepala Badan Kesbangpol, Sopan Efendi, menyambut baik kedatangan Pengurus Senkom dan memberikan arahan serta pembinaan. "Kami harap Senkom lebih meningkatkan koordinasi yang lebih intens, jangan sungkan sungkan berkunjumg ke Bakesbangpol. Ini “rumah ormas” yang ada di Situbondo dan bahkan Indonesia," katanya 

"Jumlah  ormas dan LSM di Kabupaten Situbondo yang tercatat ada 307 lembaga baik yang sudah mempunyai badan hukum ataupun yang masih tercatat saja," imbuhnya 

Namun dari sekian jumlah data itu, lanjut Sopan Efendi masih belum diketahui masih aktif atau tidak. Untuk itu pihaknya membuat layanan publik aplikasi Sistem Informasi dan Pendataan (Sidat) Ormas untuk mengetahui keberadaan LSM dan Ormas yang masih aktif. 

"Aplikasi ini merupakan sistem koordinatif yang juga mengkolaborasikan peran Polres,  Kodim dan Kejaksaan Negeri dalam koordinasi pengawasan kegiatan ormas di wilayah Situbondo," ungkap Sopan 

"Jadi rekan rekan ormas atau LSM bisa mendaftarkan ke aplikasi sidat ormas secara online, jika mengalami kesulitan, bisa datang ke kantor dan nanti akan kami dibantu," jelasnya 

"Sekali lagi kami ucapkan terima kasih Senkom atas kehadirannya, tingkatkan terus koordinasinya untuk kemanfaatan dan kebaikan Kabupaten Situbondo,' tutupnya (One*)

Jumat, 17 Februari 2023

Kejari Tulang Bawang Gandeng LDII Dalam Program Jaksa Masuk Pesantren



Tulang Bawang - Pada hari Kamis tanggal 16 Februari tahun 2023, ada suatu hal yang berbeda di Pondok Pesantren Al-Huda yang beralamat Kecamatan Dente Teladas Kabupaten Tulang Bawang (Kab.Tuba). Yang mana pada hari itu Ponpes Al-Huda mendapat kunjungan dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Tulang Bawang. 

Turut hadir menyambut tamu dari Kejari Kab.Tuba ini diantaranya adalah Dewan Pembina DPD LDII Tuba, Ketua DPD LDII Kabupaten Tulang Bawang Sutino, S. Pd.I, jajaran pengurus harian DPD LDII Tuba, PC dan PAC LDII se-Kecamatan Dente Teladas serta PC & PAC LDII se-Kecamatan Gedung Meneng. 

Didalam sambutannya, Ketua DPD LDII Kabupaten Tulang Bawang Sutino, S. Pd.I, mengucapkan selamat datang kepada team dari Kejari beserta para tamu undangan yang telah hadir dalam Sosialisasi dan Penyuluhan Hukum yang digelar oleh Kejari Kab. Tuba bersama DPD LDII Kab. Tuba ini. 

"Saya berharap kedepannya semoga kerjasama dan silaturahim Kejari dengan LDII ini semakin kuat dan bisa membawa kemamfaatan dan kebarokahan kepada masyarakat luas" Harap Sutino

Paparan sosialisasi pengenalan hukum yang bertemakan "Pemantapan Nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan" bagi Warga LDII Kecamatan Dente Teladas, Kecamatan Gedung Meneng dan kepada santri Ponpes Al-Huda tersebut disambut antusias oleh 300an orang Santriwan dan Santriwati serta oleh Pengurus Pondok yang dibawah naungan DPD LDII Kab. Tuba. 

Pada saat Pemaparan Materi 4 Pilar Kebangsaan, Mirza Amrullah, S.H. Subbag Intel Kejaksaan Negeri Tulang Bawang menjelaskan bahwa ini adalah kegiatan (Jaksa Masuk Pesantren) PERDANA yang dilaksanakan Kejari Kabupaten Tulang Bawang. 

Serta dalam paparannya, Mirza Amrullah, S.H. juga menjelaskan tentang kemajuan teknologi dan cara menyikapinya, terutama dalam dunia hukum di Indonesia. 

“Sekarang ada teknologi Artificial Intelligence (AI) atau robot. Bahkan profesi tukang parkir pun sekarang terancam dengan adanya auto parking, nantinya juga ada drone untuk pertanian dan lain-lain, termasuk teknologi serta alat-alat canggih dalam proses dan penegakan hukum di Negara yang kita cintai ini" Jelas Mirza Amrullah, S.H.

"Dengan banyaknya alat-alat canggih tersebut, tentunya bisa mengancam kehidupan manusia jika kedepannya tidak disikapi dengan baik. Meskipun begitu, perkembangan teknologi tidak perlu kita sikapi dengan kekhawatiran ataupun ketakutan yang berlebihan, justru kita perlu terus belajar dan menggali potensi diri kita agar dengan adanya teknologi yang canggih tersebut bisa meringankan dan mempermudah segala urusan kita" Ungkap Mirza Amrullah, S.H.

"Jaksa Masuk Pesantren merupakan program Kejaksaan RI yang dicanangkan di seluruh wilayah Indonesia, dengan tujuan yaitu pengenalan serta pembinaan hukum sejak dini kepada para santri untuk mengenal hukum dengan memberikan Tag Line “Kenali Hukum, Jauhkan Hukuman.” Tegas Mirza Amrullah, S.H.

"Jaksa Masuk Pesantren diharapkan dapat menjadi motivasi bagi Kejaksaan untuk menguatkan dan mengkokohkan persahabatan, dimana pondok pesantren merupakan salah satu pilar pendidikan moral bangsa dan Kejaksaan sebagai lembaga penegak hukum yang berintegritas." Tutup Mirza Amrullah, S.H. (Rizal PM, Lines)

Kamis, 16 Februari 2023

Kasi Intel Kejari Kabupaten Kediri Apresiasi Kehadiran LDII di Kantor Kejari




LDIIKediri, (16/2). Pengurus DPD LDII Kabupaten Kediri melaksanakan silaturahim dengan Kejari Kabupaten Kediri pada Kamis (16/2) di Kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri.

Dalam audiensi tersebut diterima oleh Kasi Intel Kejari Kabupaten Kediri, Roni, S.H., dan Kasi Pidum, Aji Rahmadi, S.H. 

Roni, S.H., Kasi Intel Kejari Kabupaten Kediri mengapresiasi kehadiran LDII di Kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri, dan akan mengagendakan penyuluhan hukum untuk santri LDII.

“kita akan melakukan penyuluhan hukum ke pesantren-pesantren di LDII,” kata Roni, Kasi Intel Kejari Kabupaten Kediri.

Lebih lanjut, Agus Sukisno, Ketua DPD LDII Kabupaten Kediri mengatakan, akan terus melakukan sinergi dengan Kejaksaan Negeri membantu pemerintah membina umat agar tercipta suasana kondusif.

“Kami senang dan berterima kasih bisa bersilaturahmi dengan Kejari kabupaten Kediri, diterima oleh Kasi Intel, Roni, S.H., dan Kasi Pidum, Aji Rahmadi, S.H,” kata Agus Sukisno.

“Sebagai pengurus LDII dan Kejari sama-sama punya tugas membina umat, kerja sama ini untuk membantu tugas-tugas pemerintah menciptakan suasana yang kondusif,” ujar Agus Sukisno.

“Kami menyambut baik program Jaksa masuk pesantren untuk memberikan pencerahan hukum di pesantren LDII,” pungkas Agus Sukisno.

Hadir dalam audiensi tersebut, pengurus harian DPD LDII Kabupaten Kediri, KH. Agus Faisol, Dewan Penasihat, dr. H. Agus Sukisno, Ketua, H. Anang Yusuf, Sekretaris, Ir. H. Joko Saptono, Bendahara, Kaderi, S.H., Bagian Hubungan Antar Lembaga dan Rozi Mujahid, Bagian Komunikasi, Informasi dan Media.

Bertemu Kemendagri, Ketum LDII: Kami Minta Dukungan Kemendagri Supaya Menghasilkan Rekomendasi Yang Damai Untuk Kepentingan Bangsa dan Negara




Jakarta (15/2). Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro mendorong organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam, yang merupakan tulang punggung bangsa Indonesia harus netral dalam berpolitik, seperti halnya TNI/Polri. Hal itu disampaikan saat menerima kunjungan Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso beserta jajarannya, di Jakarta, pada Rabu (15/2).

“Selain TNI/Polri, saat ini kekuatan besar lainnya adalah pegawai negeri. Pegawai negeri itu harus netral karena bisa berbahaya kalau tidak netral. Maka kekuatan-kekuatan bangsa lainnya termasuk Muhammdiyah, NU, LDII dan lain sebagainya juga harus netral,” tutur Suhajar.

Ia berpendapat, kekuatan-kekuatan sipil tersebut, identitas organisasinya harus demi negara bukan demi partai. Namun, meskipun identitasnya demi negara, ormas Islam harus memberikan kebebasan kepada warganya, untuk memilih siapapun berdasarkan pengamatan mereka. Dan didorong untuk netral aktif karena berbeda pilihan merupakan hal biasa.

“Sama juga dengan LDII, soal nanti Pak Ketum memilih berbeda dengan yang lain, itu soal lain. Karena berbeda pilihan itu sesuatu yang biasa. Tapi tetap kekompakan dan kenetralan harus jalan. Berdebat memilih salah satu itu biasa, tapi organisasinya tidak boleh terombang-ambing,” tambahnya.

Menurutnya, organisasi-organisasi tertentu seperti TNI/Polri, Aparatur Sipil Negara (ASN), dan ormas Islam hanya bersandar pada negara. Untuk itu, dibutuhkan kedewasaan berorganisasi. “Ini adalah salah satu tantangan dalam berorganisasi, Ini membutuhkan kedewasaan berorganisasi yaitu menghormati kenetralan organisasi. Tapi juga memberikan akses kepada warganya untuk memberikan pilihan pada siapa dukungannya. Ini sebenarnya luar biasa,” tutupnya.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso menegaskan, LDII mendorong warganya untuk netral aktif dalam berpolitik. “Bahkan saya sebagai ketua umum sendiri tidak boleh merangkap jabatan politik. Netral dalam arti tidak berpihak pada golongan tertentu, memberikan hak sepenuhnya sebagai hak dasar manusia kepada warga LDII dan kami meminta untuk aktif dalam menyukseskan Pemilu,” ungkapnya.

KH Chriswanto menambahkan, LDII secara institusi tidak memihak siapapun. Hal itu sebagai bentuk netral aktif yang dibangun LDII dalam menyukseskan perhelatan lima tahunan itu. “Kami berkomitmen, menuju Rakernas ini kami akan mendukung pemerintah untuk pelaksanaan pemilu yang damai. Maka kami akan membuat rekomendasi-rekomendasi dalam menciptakan situasi politik ke depan ini damai sehingga tidak mengorbankan umat,” paparnya.

KH Chriswanto menambahkan, pembinaan umat jangan sampai kalah dengan ajang lima tahunan. “Untuk itu, kami minta Kemendagri untuk memberikan pengarahan ke warga LDII tentang politik damai sehingga kondisi seperti apapun tetap kondusif. Apapun yang terjadi, umat jangan sampai terbawa,” tambahnya.

Dalam pertemuan itu, KH Chriswanto melaporkan beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan LDII. Termasuk, LDII akan mengadakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada September mendatang. “Kami meminta arahan dari Kemendagri, bukan hanya terkait kondisi sekarang. Namun juga terkait rencana kami akan mengadakan Rakernas pada awal September nanti,” urainya.

KH Chriswanto mengapresiasi kepada Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro yang telah memberikan materi pada saat Munas IX, yang dilaksanakan pada April 2021 lalu. Dalam kesempatan itu, Suhajar Diantoro menegaskan akan mendukung penuh acara “Road to Rakernas LDII”.

“Kami minta dukungan Kemendagri supaya menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang damai untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Alhamdulilah Pak Sekjen mendukung penuh,” tutupnya. (*FS/LINES)

Kejati Jambi dan LDII Sukseskan Program "Jaksa Masuk Pesantren"


Jambi - Hari ini, (15/2) Terasa berbeda bagi Santriwan dan santriwati Pondok Pesantren Tawakal Kelurahan Wijayapura, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi dikarenakan mereka akan kehadiran tamu dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi dalam program "Jaksa Masuk Pesantren".

Tepat pukul 09.50 WIB  rombongan Kejati hadir di halaman Pondok Tawakal dan disambut langsung oleh Pembina Pon Pes  H. Achyar Rosyidi, S. Sy Pimpinan Pon Pes Ust. Zainal, S.Pd., Kepala Sekolah SMA Tri Sukses Boarding School H. Ma'aruf, S. Pd. dan Dewan Guru Pon Pes Tawakal. Tak lama berselang waktu, Rahmat Nuruddin,  S.Kom selaku Ketua Dewan  Pimpinan Wilayah  (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Jambi pun hadir bersama Sekretaris DPW LDII Mansur, SH., MM.

Melihat sambutan tersebut, Kasi Penkum Kejaksaan Tinggi Jambi Lexy Fatharani, SH., MH. sangat terpukau dengan kesiapan tuan rumah yang melebihi ekspektasi.

"Prediksi kami peserta hanya berkisar antara 100 sampai 150 saja, tapi ternyata yang hadir melebihi prediksi kami, mungkin lebih dari 500 santri yang hadir," ujarnya

Lanjut Lexy, selain menanamkan sikap sadar hukum pada generasi muda, adapun tujuan kehadiran Kejati juga dalam rangka kroscek stigma negatif yang berkembang dimasyarakat tentang LDII.

"Selain mengajak generasi muda untuk sadar hukum kami juga diminta oleh pimpinan untuk kroscek berita negatif  mengenai LDII, dan menurut kami LDII baik-baik saja," tegas pria  yang sempat bertugas di provinsi Riau

Sementara itu, Ketua DPW LDII Jambi Rahmat Nurudin sangat berterima kasih kepada Kejati Jambi  yang sudah menyempatkan hadir di Pondok Pesantren dibawah naungan LDII, menurutnya, program "Jaksa Masuk Pesantren" sangat melengkapi delapan Cluster  LDII di bidang wawasan kebangsaan.

"Sesuai intruksi dari DPP, program Kejaksaan ini sangat mendukung bidang wawasan kebangsaan dari 8 Cluster yang ada di LDII, kedepannya akan kita tingkatkan lagi kerjasama ini, jelas Rahmat

Tak hanya itu, Rahmat menjelaskan akan membuat program kegiatan yang bisa selalu bersinergi dengan Kejati untuk mensosialisasikan sadar hukum bagi warga LDII. 

"Kedepan kami akan bersinergi dengan Kejaksaan Tinggi Jambi  agar bisa memberikan wawasan sadar hukum pada keluarga besar LDII di kabupaten/kota se-provinsi Jambi," pungkasnya

Pemaparan materi dari Kejati yang dibuat menarik disertai dengan doorprize  membuat santri putra/putri bersemangat mengikuti jalannya acara.
Kegiatan pun berakhir tepat pukul 12.00 WIB dengan ditutup pemberian cinderamata dan foto bersama.(Ars)

Sambangi Pondok LDII, Kejati Jambi: LDII Baik-baik Saja




KOTA JAMBI | Pagi itu terasa berbeda bagi Santri Putra/putri Pondok Pesantren Tawakal Kelurahan Wijayapura Kota Jambi. Pasalnya mereka akan kehadiran tamu dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi dalam program "Jaksa Masuk Pesantren" pada Rabu (15/2).

Tepat pukul 09.50 WIB  rombongan Kejati hadir di halaman Pondok tawakal dan disambut langsung oleh Sesepuh Pondok  H. Achyar Rosyidi, S.Pd. Pimpinan Pondok Ust. Zainal, S.Pd. Kepala Sekolah SMA Tri Sukses H. Ma'aruf, S.Pd. dan Dewan Guru. Tidak lama berselang Rahmat Nuruddin,  S.Kom. Ketua Dewan  Pimpinan Wilayah  (DPW) LDII Provinsi Jambi pun hadir bersama Sekretaris  Provinsi Manshur, SH., MM.

Kasi Penkum Kejaksaan Tinggi Jambi Lexy Fatharani, SH., MH. sangat terpukau dengan kesiapan tuan rumah yang melebihi ekspektasi.

"Prediksi kami peserta hanya berkisar antara 100 sampai 150 saja, tapi ternyata yang hadir melebihi prediksi kami, mungkin lebih dari 500 santri yang hadir." Ucapnya.

Selain menanamkan sikap sadar hukum pada generasi muda tujuan kehadiran Kejati juga dalam rangka kroscek stigma negatif yang berkembang dimasyarakat tentang LDII.

"Selain mengajak generasi muda untuk sadar hukum kami juga diminta oleh pimpinan untuk kroscek berita negatif  mengenai LDII, dan menurut kami LDII baik-baik saja." Tegas pria  yang sempat bertugas di Riau itu.

Rahmat sangat berterima kasih kepada Kejati Jambi  yang sudah menyempatkan hadir di pondok pesantren binaan LDII, karena program "Jaksa Masuk Pesantren" sangat melengkapi delapan Cluster  LDII di bidang wawasan kebangsaan.

"Program Kejaksaan ini sangat mendukung bidang wawasan kebangsaan dari 8 Cluster yang ada di LDII," jelas Rahmat.

"Kedepan kami akan bersinergi dengan Kejaksaan Tinggi Jambi  agar bisa memberikan wawasan sadar hukum pada keluarga besar LDII di kabupaten/kota se-provinsi Jambi. " Pungkasnya.

Pemaparan materi dari Kejati yang dibuat menarik disertai dengan doorprize  membuat santri putra/putri bersemangat mengikuti jalannya acara.

Kegiatan pun berakhir tepat pukul 12.00 WIB dengan ditutup pemberian cinderamata dan foto bersama.

Selasa, 14 Februari 2023

Kapolda Sumbar Terima Kunjungan dan Silaturrahim LDII




 Kapolda Sumbar bersama pengurus DPD LDII Sumbar

Sumbar - Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono mengajak pengurus dan warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sumbar agar berperan dalam menyebarkan pesan-pesan Kamtibmas kepada masyarakat sehingga dapat membantu kepolisian menciptakan keamananan yang kondusif.

“LDII ini merupakan kumpulan ustadz dan ulama yang memiliki jamaah sehingga bisa kita selipkan pesan kamtibmas kepada masyarakat ketika mereka melakukan dakwah kepada masyarakat ,” kata dia saat beraudiensi dengan Pengurus DPW LDII Sumbar di Ruang Kerja Kapolda Sumbar pada Selasa (14/2).

Menurut dia dalam menciptakan situasi Kamtibmas kepolisian tidak bisa melakukan seorang diri karena jumlah personel kepolisian di Sumbar ini hanya 10.500 orang sementara jumlah warga Sumbar mencapai lima juta orang lebih.

Pihaknya terus menjalin koordinasi dsn komunikasi dengan seluruh pihak mulai dari LKAAM Sumbar, Ormas Islam mulai dari Nahdlatul Ulama Sumbar, Muhammadiah Sumbar dan kali ini dengan LDII Sumbar.

“Kita ingin merangkul seluruh warga Sumbar agar menjaga situasi dan kondisi keamanan tetap stabil dan kita siap bersinergi dan bekerja sama dengan seluruh pihak untuk mewujudkan hal tersebut,” kata dia.
 
Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggelar kegiatan Jumat Curhat mulai dari Kapolda, Kapolres dan Kapolsek turun ke masjid-masjid dalam menyampaikan pesan kamtibmas dan menyerap masukan dari warga.

“Pesan ini yang terus kita ulang-ulang agar masyarakat terlibat aktif dalam mewujudkan situasi yang aman dan nyaman,” kata dia.

Ketua DPW LDII Sumbar, Afrizal Yaman menyampaikan kerja sama LDII Sumbar dengab Polda Sumbar terus berjalan sejak lama dan salah satunya adalah kegiatan Dai Kamtibmas yang telah dilakukan sebanyak dua kali yakni 2015 dan 2018.

Dalam kegiatan tersebut pihaknya membantu kepolisian untuk menyampaikan dakwah yang menyejukkan mengajak warga terlibat aktif dalam menjaga kondisi lingkungan tempat tinggal mereka agar tetap aman dan nyaman.

“Kita tentu siap bekerja sama untuk Pelatihan Dai Kamtibmas jilid III. Kita siap bersinergi dengan Polda Sumbar untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang baik,” kata dia.

Ia mengatakan LDII Sumbar memiliki program kerja yakni 8 klaster bidang pembangunan yang mulai dari pengabdian bidang keagamaan, bidang kebangsaan, bidang pendidikan, bidang kesehatan.

Kemudian pembangunan di bidang energi terbarukan, bidang perekonomian, bidang penggunaan teknologi digital dan bidang pangan.

“Ini yang menjadi program kerja kita dan semoga dapat bermanfaat untuk masyarakat Sumbar. Dalam pelaksanaan LDII memiliki 3 K yakni Karya, Komunikasi dan Kontribusi,” kata dia.

Selain itu pihaknya juga menyampaikan pembinaan generasi muda terus dilakukan secara berkelanjutan mulai dari usia cabe rawit, pra remaja, remaja hingga usia nikah sehingga mampu menghasilkan generasi yang profesional religius.

“Kita berupaya membentuk generasi muda yang faqih, alim dan berakhlakul karimah serta memiliki sifat yang jujur, amanah, hemat, mampu bekerja sama yang baik, rukun dan kompak,” kata dia.

Dalam pertemuan tersebut Kapolda Sumbar Irjen Suharyono didampingi Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan dan Wadir Intel Polda Sumbar AKBP Alex Prawira.

Sementara Ketua DPW LDII Sumbar didampingi Wanhat HM Shodiqin, Wakil Ketua Mario SN, Sekretaris HM Abdillah, Wakil Sekretaris Theda Adisurya dan Wakil Bendahara Bayu Perdana Putra (Abdillah/Rizal PM)

Beri Penyuluhan Hukum, Kejari Tabanan Apresiasi Program LDII



Tabanan - Kejaksaan Negeri (Kejari) Tabanan mengapresiasi pengurus DPD LDII Tabanan yang telah konsisten mengajarkan nilai-nilai empat pilar kebangsaan terhadap warganya. Hal itu terungkap dalam acara penyuluhan hukum Kejari Tabanan di Gedung Sekretariat DPD LDII Tabanan, Senin (13/2/2023) malam. 

"Atas nama pimpinan, kami sangat mengapresiasi pengurus LDII Tabanan, yang sudah konsisten mengajarkan dan mengamalkan nilai-nilai empat pilar kebangsaan," ujar Kasi Intel Kejari Tabanan, I Gusti Ngurah Anom Sukawinata disela memberikan materi penyuluhan hukum. 

Nilai-nilai empat pilar kebangsaan diamalkan warga LDII melalui tiga program: LDII Mereresik (LDII bersih-bersih lingkungan); LDII Ngejot (LDII berbagi dengan sesama); dan LDII Mejenukan (LDII melayat ke rumah orang meninggal). 

Melalui tiga program tersebut, warga LDII Tabanan turut menciptakan dan menjaga toleransi serta kerukunan di tengah masyarakat yang majemuk. "Pengamalan empat pilar kebangsaan terutama Pancasila harus terus dijaga oleh warga LDII Tabanan," imbuh Ngurah Anom. 

Ngurah Anom juga mengajak warga LDII Tabanan agar mencegah pengaruh ideologi selain Pancasila. Warga LDII diminta segera melapor jika melihat atau mengetahui ada radikalisme di sekitarnya. Menurutnya peran serta masyarakat dalam menjaga ketertiban masyarakat sangat dibutuhkan. "Mari kita jaga NKRI yang kita cintai ini tetap tegak berdiri, jangan sampai roboh karena berkembangnya ideologi selain Pancasila," tegas jaksa asli Denpasar itu. 

Selain memaparkan materi wawasan kebangsaan, Kejari Tabanan juga memaparkan materi hukum tentang bahaya narkoba, kenakalan remaja, dan tindak kejahatan terhadap anak. Materi itu mengingatkan tentang ancaman narkoba yang menyasar remaja, bahkan sudah masuk desa. "Kami juga mengimbau warga LDII Tabanan agar tidak mudah terprovokasi dengan berita hoaks, atau yang belum terkonfirmasi kebenarannya. Jangan sampai terpecah belah karena berita hoaks," tandasnya. 

Setelah penyuluhan hukum, Ngurah Anom berharap terjalin koordinasi dan sinergisitas antara Kejari Tabanan dengan LDII Tabanan. Ngurah Anom menyerahkan sertifikat LDII Tabanan atas partisipasi mengikuti penyuluhan hukum yang ditandatangani langsung Kajari Tabanan, Ni Made Erawati. 

Sementara itu, Ketua DPD LDII Tabanan, Maulana Sandijaya dalam sambutannya menyatakan, dalam setiap kegiatan baik kegiatan keagaaman seperti pengajian maupun kegiatan sosial, pengurus LDII selalu membahas pentingnya empat pilar kebangsaan. 

"Saat mubalig atau ustaz kami ceramah, setelah mukadimah atau pembukaan, pasti materi selanjutnya adalah empat pilar kebangsaan. Satu-satunya warga LDII agar tunduk dan patuh terhadap pemerintah yang sah berdasar Pancasila dan UUD 1945," ungkap Sandijaya. 

Salah satu bukti nasionalisme warga LDII adalah menggelar upacara bendera pada hari-hari nasional, seperti Agustusan. Warga LDII Tabanan tahun lalu bahkan membuat dan mengibarkan bendera sepanjang 17 meter, dan dilanjutkan bakti sosial membersihkan lingkungan. 

Sandijaya juga menyinggung ideologi Pancasila yang sudah final. Ia mencontohkan Afghanistan yang didera konflik, padahal jumlah suku, bahasa, penduduk, dan agamanya, tidak sebanyak Indonesia. "Kita yang berbeda suku bangsa, agama, bahasa ini bisa bersatu karena diikat oleh Pancasila. Maka, jangan sampai Pancasila ini runtuh. Kita bersama menjaga empat pilar kebangsaan," pungkasnya. (Rizal PM, Lines)

Perkuat Silaturrahim, LDII Tulang Bawang Audiensi Dengan Kapolres Tulang Bawang



Tulang Bawang - Sinergi antara DPD LDII Kabupaten Tulang Bawang (Kab.Tuba) dengan Polres Tuba bakal semakin kuat. Hal itu terungkap saat pengurus DPD LDII Kab.Tuba melaksanakan silaturrahim dan ber audiensi dengan Kapolres Tuba AKBP Jibrail Bata Awi, S.I.K, Selasa (14/3).

“Dengan silaturrahim ini, sinergi yang sudah terjalin antara LDII dengan Polres Tulang Bawang bisa lebih solid,” ujar AKBP Jibrail Bata Awi, S.I.K yang didampingi oleh Kasat Kasat Binmas Polres Tuba, Iptu Harun.

Lebih lanjut AKBP Jibrail Bata Awi, S.I.K berpesan agar LDII selalu terus berkontribusi dan membantu Kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat baik melalui dakwah maupun kegiatan-kegiatan positif lainnya.

Ia menambahkan, Polres Kabupaten Tulang Bawang siap membantu jika LDII memiliki kegiatan, sebaliknya LDII juga diharapkan bisa mendukung program Polres Tulang Bawang, yakni salah satunya menjaga Kamtibmas yang kondusif ditengah-tengah masyarakat, agar pemulihan ekonomi pasca Covid-19 cepat tercapai dan normal kembali.

Sementara itu, dalam kunjungannya ketua DPD LDII Kabupaten Tulang Bawang, H.Sutino, S.Pd.I didampingi oleh Sriyanto (Wakil Ketua), Iluk Mantopo, M.Pd (Sekretaris), dan H.Suyoto (Bendahara) menyampaikan selamat datang dan selamat menjalankan tugas yang baru sebagai Kapolres Tulang Bawang kepada AKBP Jibrail Bata Awi, S.I.K.

"Semoga AKBP Jibrail Bata Awi, S.I.K dapat membawa Tulang Bawang lebih baik dan maju lagi,  terutama dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat Tulang Bawang" Ujar Sutino

"Kamtibmas yang kondusif bisa tercapai jika masyarakat rukun,  tanpa adanya kerukunan dan toleransi maka Kamtibmas tidak akan terwujud. Kalau masyarakat tidak aman, Kamtibmas terganggu kami juga tidak bisa berdakwah untuk mengajak pada kebaikan,  bahkan urusan ekonomi juga akan terdampak jika keamanan terganggu" tutup Sutino (Rizal PM/Lines)

Gelar Pelatihan Tata Boga, Ini Cara Wanita LDII Perkuat Ekonomi Keluarga




Kediri (14/2). Hari Raya Idul Fitri merupakan momen yang sangat ditunggu bagi sebagain besar masyarakat di Indonesia. Dalam menyambut momen itu, berbagai persiapan dilakukan terutama hidangan untuk keluarga maupun menyambut tamu yang berkunjung. Momen ini dimanfaatkan oleh Wanita PAC LDII Burengan yang mengikuti pelatihan membuat aneka kue dan roti ala hotel berbintang (Tata Boga) di Aula Nur Hasan Burengan, pada Jumat (10/2).

Sekretaris DPD LDII Kota Kediri, Lukman Efendi menjelaskan, kegiatan ini merupakan salah satu bidang pengabdian ‘LDII untuk Bangsa’. Sebagaimana diketahui LDII memiliki delapan bidang pengabdian untuk bangsa. Kedelapan itu yakni bidang kebangsaan, dakwah, pendidikan, ekonomi syariah, teknologi digital, ketahanan pangan dan lingkungan, kesehatan herbal, dan energi baru terbarukan.

"Kegiatan ini merupakan elementasi dari salah satu '8 Bidang Pengabdian LDII untuk Bangsa', yaitu bidang ekonomi syariah. Harapannya dapat menjadikan motivasi untuk ibu-ibu semangat mencari ilmu dan bisa berkarya di rumah masing-masing," ujar Lukman dalam keterangannya.

Ia mengatakan bahwa selain untuk konsumsi pribadi, hasil kegiatan ini diharapkan dapat dijadikan bekal untuk memulai usaha dengan modal yang kecil dapat dijalankan menjadi sebuah bisnis. "Sehingga nantinya dapat dikembangkan menjadi bisnis yang dapat menunjang perekonomian keluarga. Minimal dapat membantu suami untuk memberikan uang saku untuk sekolah anaknya," jelasnya.

Ia memberikan semangat kepada ibu-ibu untuk bisa mandiri dan mempunyai kemampuan menjadi wirausaha, "Harus berusaha bisa mencari uang sendiri, menjadi wanita sholihah yang memiliki nilai tambah dibanding yang lain," tegasnya. 

Menurutnya, Bisnis tidak selalu dengan modal yang besar, dengan modal kecilpun bisa memulai bisnis dan bisa memanfaatkan peluang bisnis melalui teknologi digital. "Produknya dapat dipasarkan melalui online, tanpa repot harus membuka toko dan keluar rumah," jelasnya.

Senada dengan itu, Ketua PAC LDII Burengan, Prapto menjelaskan di era serba digital seperti sekarang ini, warga LDII diharapkan bisa beradaptasi dengan cepat dan tepat. Secara ekonomi harus ditangkap sebagai peluang usaha yang terbuka luas, pasar usaha sudah tidak dibatasi oleh ruang dan wilayah. 

"Maka terutama wanita LDII diharapkan mampu menangkap peluang tersebut dan semakin terpacu untuk meningkatkan kualitas diri di dalam keluarga dengan turut serta meningkatkan ekonomi keluarga secara mandiri, salah satunya mengasah keterampilan berwirausaha," pungkasnya.