Jumat, 25 Februari 2022

LDII DIY Pimpin Doa Bersama Lintas Agama Hadapi Pandemi & Perubahan Iklim

 


Pandemi Covid-19 dan perubahan iklim yang terjadi saat ini menimbulkan kekhawatiran tentang sistem ekonomi dan cara mengatur kehidupan baru di masyarakat. Menghadapi ini, perlu upaya bersama menuju budaya peduli dan memberikan tanggapan efektif terhadap krisis ekologi.


Menjawab kondisi tersebut, Aliansi Mahasiswa Nusantara menggelar Doa Bersama Lintas Agama dengan tema "Bumi Rumah Bersama, Satukan Tangan Hadapi Perubahan Iklim dan Pandemi Covid-19" di Taman Wisata Candi Prambanan, Rabu (23/2/2022). Lahir pada saat awal pandemi di Indonesia, aliansi ini terdiri dari alumni/mahasiswa yang pernah mengenyam pendidikan di Yogyakarta, berasal dari nusantara, Sumatera hingga Papua. Pandemi adalah awal mula keluarga baru tercipta, yang bersatu dalam Bhinneka Tunggal Ika.


Kegiatan Doa Bersama Lintas Agama dilaksanakan secara live on the spot dan streaming melalui zoom dan YouTube. Dibuka oleh Gubernur D.I. Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, dihadiri Wakil Menteri LHK Alue Dohong, M.Sc., Ph.D., Direktur Utama Taman Wisata Candi (TWC) Edy Setjiono, Penghageng Kraton Yogyakarta GKR Bendara, Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf Henky Manurung yang hadir virtual dan beberapa pemuka agama.


"Doa bersama yang diejawantahkan oleh para mahasiswa dari berbagai daerah, pemuka agama, pemangku kebijakan, pemerhati lingkungan, pelaku pariwisata dan UMKM, sebagai salah satu wujud bahwa kita mendekatkan diri kepada Tuhan, seiring dengan semua ikhtiar yang dilakukan dalam menghadapi ujian krisis iklim dan pandemi Covid-19," kata Altingia Arie, Aliansi Mahasiswa Nusantara.


Pembacaan doa secara on the spot dilakukan oleh enam pemuka agama yang terdiri dari Islam Ustadz Endri Sulistyo, Biro Pendidikan Keagamaan dan Dakwah Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPW LDII) DIY, Kristen Pdt. Benaya Agus Dwihartanta, S.Th., M.Si., GKI Wongsodirjan Yogyakarta, Katolik Romo Santo dari Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela Kemetiran, Yogyakarta, Buddha Pandita Muda Totok Tejamano, S.Ag., M.Hum., Wakil Ketua Hubungan Lintas Iman Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) DIY, dan Konghucu Tao Cin Eka Putera dari Yogyakarta.


Sementara secara virtual dibacakan oleh Ustadz Umar Dani, S.Sos. dari Jambi (Islam), Pdt Karel Burdam, S.Ag. dari Gereja Zoar Klaligi Kota Sorong, Papua (Kristen), RP. Anthonius Y. B Toras, OCD. (Pater Yonis) dari NTT (Katolik), Pndt. Nyoman Sumiarta daro Pura Agung Wira Dharma Samudra, Jakarta Selatan (Hindu), Sri Kuncoko Weni, S.Ag., M.Pd.B., Penyuluh Agama Buddha, Kementerian Agama DKI Jakarta (Buddha), dan Ws Adjie Chandra, Pengasuh Lithang (tempat ibadah Khonghucu) Jagalan-Surakarta (Konghucu).



"Melalui kegiatan ini, bersama kami merangkul yang sedang berjarak, berusaha menautkan tangan untuk tetap gotong royong, membantu sesama tanpa memandang suku, agama, ras, dan budaya, merengkuh hati yang tidak bisa berjumpa sanak saudara, penghibur bagi mereka yang hampir hilang asa," ujar Altingia.


Acara ini didukung oleh PT. TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko sebagai penyedia venue teater pentas Rama Shinta, Prambanan, ujud sinergi dengan generasi muda seluruh nusantara yang ada di dalam Aliansi Mahasiswa Nusantara.


"Selain souvenir bibit tanaman dan doa bersama, kami juga menampilkan teatrikal nusantara berupa performance art terkait perubahan iklim dan pandemi Covid-19 yang diperankan oleh kawan-kawan Aliansi Mahasiswa Nusantara," ungkapnya.


Souvenir bibit didukung oleh Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung (BPDASHL) Serayu Opak Progo (SOP), yang merupakan instansi unit KLHK di Yogyakarta. Selain itu, dukungan diperoleh dari BPBD DIY dan Dinkes DIY, Brimob Gondowulung, CV. Karya Bersama, Petrified Wood Indonesia dan KMB Barbershop.


Terpisah, Ketua DPW LDII DIY Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D., yang turut hadir pada kegiatan tersebut menyambut baik acara Doa Bersama Lintas Agama. "Acara ini baik sekali. Sebagai hamba Allah, kita wajib memanjatkan doa dan memohon pertolongan hanya kepada Allah sebagai satu-satunya zat yang berhak disembah," katanya.


Tentu ikhtiar terus dilakukan, seperti mengamalkan prokes 10 M sebagaimana yang digaungkan oleh DPP LDII. Di antaranya memakai masker, mencuci tangan dengan air mengalir dan memakai sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, membatasi mobilitas, makan makanan yang bergizi dan minum vitamin, melakukan olahraga, mengusahakan hati bisa selalu gembira dan tidak stres, memperbanyak ibadah dan berdoa, memasrahkan diri kepada Allah dan khusnudzon billah. "Selain itu, kita pun seyogyanya peduli dan berkomitmen menjaga kelestarian bumi," katanya yang juga Dosen Fakultas Kehutanan UGM.


Ditambahkan Atus, LDII DIY turut pula mendorong warganya guna pilah pilih sampah dalam program sampah jadi jariyah, penanaman untuk mendukung kesejahteraan keluarga dan UMKM kain ecoprint, "Termasuk dakwah LDII membina orang iman yang cinta kebersihan lingkungan dan hemat dalam bersuci," imbuhnya.

DPD LDII Kabupaten Karanganyar Gelar Sertijab Kepengurusan PC dan PAC se Karanganyar


LDII TULANG BAWANG | Karanganyar, (24/02 ), Suasana pedesaan yg tentram tanpa hiruk pikuk kendaraan, dan udara yang sejuk tanpa polusi udara sampailah di Masjid Baitul A'la tempat pengajian binaan LDII Dusun Dondong Desa, Selokajang, Wukirsawit, Kec. Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah 57785. Kamis 24/02/2022.


Hadir beberapa tokoh masyarakat Ketua DPD II LDII Karanganyar Drs H. Sarwanto MM, Hj. Endang Maria Astuti, S.Ag., S.H., M.H. anggota DPR-RI Komisi VIII  Forkopimcam Jatiyoso dll. 



Acara penyerahan SK pengurus PC LDII Kecamatan Jatiyoso dan PAC-PAC desa Jatiyoso yang terdiri dari : Pimpinan   Cabang Lembaga  Dakwah  Islam  Indonesia ( LDII ) Kecamatan  Jatiyoso Ketua : Joko Purwanto SI Pust Sekretaris : Rudi Hidayat Spd. 

1. Desa Wukirsawit  Ketua : Maryanto Sekretaris : Ridwan Alfin Fauzi

2. Desa Karangsari  Ketua : Sardiyanto Sekretaris : Abdul Azis Al Fauzi, S.Geo

3. Desa Jatisawit  Ketua : Suwarso Sekretaris : Yaze Eko

4. Desa Jatiyoso Ketua : Suratno Sekretaris :Suyatno

5.  Desa Wonorejo  Ketua : Tarmo Sekretaris :Ratno

6. Desa Tlobo Ketua : Sukiman Sekretaris :Ngadino


Dalam acara tersebut Hj. Endang Maria Astuti, S.Ag., S.H., M.H. sebagai anggota DPR-RI tugas Komisi VIII memaparkan dan mensosialisasikan Undang-undang perlindungan perempuan dan anak PPPA No. 13 Tahun 2020 tentang Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak Dari Kekerasan Berbasis Gender Dalam Bencana. sesuai lingkup tugas Komisi VIII di bidang: Agama, Sosial, Kebencanaan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak. 


Drs H. Sarwanto MM menginstruksikan setelah menerima SK supaya segera menjalankan tugasnya dengan berkomunikasi yg baik dengan tokoh Masyarakat tokoh Agama di jajarannya masing-masing. Bangun 6 karakter luhur yaitu rukun, kompak, kerjasama yang baik, jujur, amanah, dan semangat kerja keras.

Ikut membangun Kabupaten Karanganyar yang tentram maju produktif berdaya saing. tutupnya. (ghoni)

Habib Syech: NU, Muhammadiyah, LDII Harus Bergandengan Menciptakan Ukhuwah Islamiyah

 


LDII TULANG BAWANG | Surakarta (24/2). DPD LDII Kota Surakarta menemui Habib Syech Abdul Qodir Assegaf. Silaturahim tersebut dilaksanakan untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah. Dalam pertemuan tersebut Habib Syech mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, terutama umat Islam. 


“Kita sesama umatnya Nabi Muhammad harus selalu bergandengan tangan bersama. NU, Muhammadiyah, LDII semua kita bergandengan. Jangan mudah terpecah cuma gara-gara katanya-katanya. Karena katanya itu 90 persen biasanya salah,” tegas Habib Syech Abdul Qodir Assegaf saat menerima silaturohim pengurus DPD LDII Kota Surakarta, Rabu (23/2).


Lebih lanjut Habib Syech Abdul Qodir Assegaf atau sering disapa Habib Syech menyambut baik silaturahim LDII. “Saya sangat senang dengan kedatangan saudara-saudara LDII. Ini membuktikan apa yang dikatakan bahwa orang LDII eksklusif itu salah. Saya akan sampaikan ke jamaah bahwa LDII adalah saudara,” ujar Habib Syech yang merupakan Pengasuh Majelis Ahbabul Mustofa, Surakarta, yang dikenal luas dengan dakwah sholawatnya.


Lebih lanjut Habib Syech menegaskan harapannya agar umat jangan mengedepankan perbedaan, tapi kedepankanlah persamaan. “Carilah persamaannya untuk menguatkan ukhuwah. Jangan selalu mencari-cari perbedaan. Kita sesama muslim harus kuat dan bersatu untuk keutuhan bangsa ini,” tegas Habib Syech yang juga menjabat sebagai A'wan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama masa khidmat 2022-2027.


Dijumpai setelah pertemuan tersebut pada Kamis (24/2), Ketua DPD LDII Kota Surakarta Muhammad Zain mengatakan, LDII sangat terbuka dengan komunikasi sesama ormas Islam bahkan dengan agama lain, untuk berkontribusi membangun Solo Raya, bahkan secara nasional. 


Ia mengatakan, dari delapan program kerja “LDII untuk Bangsa”, kebangsaan berada pada posisi teratas, “Kami lembaga dakwah, yang terus melakukan pembinaan terhadap umat Islam, namun kebangsaan adalah prioritas,” paparnya.


Menurut Zain, bila Indonesia kokoh dengan tiang kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI, maka umat Islam dan agama lain bisa beribadah dengan tenang, “Ibarat kapal, bila negara ini goyang terus karena badai perselisihan suku, agama dan ras, saya kira rakyat yang di dalamnya juga sulit untuk bekerja dan beribadah,” ujarnya.


Menurutnya, semua umat beragama memiliki panduan dalam beribadah dan beramal saleh, namun Pancasila merupakan panduan dalam hidup bermasyarakat. Ia mengimbau, agar silaturahim terus berjalan untuk memperkuat tiang kebangsaan, “Silaturahim dengan ormas Islam lain, juga untuk mencari solusi probelamtika umat,” imbuh Zain. 


Ia setuju dengan pendapat Habib Syech, agar tak terus mencari perbedaan tapi memperkokoh persamaan. Dengan prinsip tersebut, umat Islam bisa mengatasai masalah-masalah besar seperti kemiskinan, kesenjangan sosial, krisis kesehatan, bahkan bencana alam yang terus muncul akibat pemanasan global. 


Zain berjanji akan mengagendakan road show silaturahim ke alim ulama, pimpinan pondok dan pemuka agama di Solo. “Alhamdulillah kami telah bisa sowan dengan Habib Syech, untuk merekatkan persaudaraan sesama umat Islam sekaligus meminta arahan dan nasehat,” ujar Zain.


Zain mengatakan akan melaksanakan masukan dan arahan Habib Syech. “Sesuai nasehat Habib Syech, kami siap bergandengan tangan, bekerja sama dan bersatu mewujudkan ukhuwah Islamiyah, kerukunan dan kekompakan khususnya di kota Solo dan umumnya di seluruh Indonesia,” tambah Zain. Saat pertemuan dengan Habib Syech, ia didampingi pengurus LDII kota Solo dan Gus Karim Pengasuh Ponpes Al Qur'any. (Rizal/Lines)