Jumat, 30 September 2022

DPW LDII Lampung Peringati World Clean Up Day 2022


Bandarlampung (30/9). DPW LDII Lampung memperingati Hari Peringatan Kebersihan Sedunia atau _World Clean Up Day_ 2022 yang berlokasi di Kecamatan Rajabasa, Bandarlampung. Acara ini turut dihadiri oleh Sekwilcam Rajabasa, Lurah Rajabasa Jaya, Babinsa dan Babinkamtibmas, serta Ketua RT/RW setempat. 

Dalam sambutannya, Ketua DPW LDII Lampung, Muhammad Aditya, menyampaikan tujuan digelarnya acara ini, yaitu selain dari perwujudan perintah langsung Ketua Umum DPP LDII, juga sebagai gerakkan menggalakkan peduli terhadap lingkungan dan meningkatkan rasa cinta pada bumi.

“Acara ini adalah bentuk pelaksanaan perintah langsung dari DPP LDII untuk setiap DPW. Kami sebagai warga LDII juga ingin mengajak masyarakat menumbuhkan kesadaran untuk peduli lingkungan, serta meningkatkan perhatian dan kecintaan terhadap bumi.” Ujar Aditya.

Kegiatan ini melibatkan para santri Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Baitusshodiq Rajabasa, warga LDII setempat, dan masyarakat sekitar. Kegiatan ini diisi dengan membersihkan lingukungan bersama-sama, mulai dari membersihkan sampah, mencabuti rumput liar, serta merapikan lingkungan agar lebih _ramah_ dimata. 

Lurah Rajabasa Jaya, Sumarno, sangat mendukung kegiatan bersih-bersih lingkungan ini. Ia mengapresiasi kesediaan DPW LDII dalam menggerakkan masyarakat untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan. Ia juga sangat berharap kegiatan ini dapat berpengaruh kepada wilayah sekitar sehingga semakin banyak masyarakat yang menyadari pentingnya menjaga lingkungan dan kebersihan.

Sekertaris Camat Kecamatan Rajabasa, Nurman S. Raya, meresmikan kegiatan ini di pagi hari, dengan menyerahkan sapu lidi kepada perwakilan peserta kegiatan sebagai simbol dimulainya acara. Ia juga sangat berterimakasih kepada DPW LDII yang telah berkontribusi kepada lingkungan dengan menggalakkan kegiatan yang positif.

“Kegiatan ini sangat positif sekali. Saya harap tiap tahun kegiatan ini selalu dilakukan. Sehingga nanti bisa menggugah organisasi-organisasi lain, dan masyarakat yang lebih luas untuk melakukan kegiatan positif serupa.” Tutur Nurman.

Nurman juga berharap, kegiatan ini nantinya dapat menjangkau lingkup masyarakat yang lebih luas, sehingga kesadaran terhadap kebersihan lingkungan tidak hanya dirasakan oleh orang-orang sekitar Rajabasa, namun masyarakat Bandarlampung secara umum. 
“Kita semua berharap, jika kegiatan seperti ini menjadi rutinitas akan berdampak bagi masyarakat yang lebih luas lagi, serta melibatkan lapisan masyarakat yang lebih beragam.” Tutupnya. (AG – Lines Lampung)

DPP LDII Ingatkan Komunisme Tak Selaras dengan Bangsa Indonesia yang Religius



Jakarta (30/9). Setiap akhir September, memori kolektif bangsa Indonesia ditarik pada peristiwa Gerakan 30 September. Gerakan itu diyakini sebagian besar rakyat Indonesia pada masa itu, didalangi oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). 

“Sehingga, Orde Baru menambahkan PKI di akhir kalimat Gerakan 30 September PKI atau G 30 S/PKI,” tutur Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro (Undip), Singgih Tri Sulistyono. Peristiwa itu, menurutnya merupakan gejala dari perebutan pengaruh negara adidaya, antara Blok Barat yang kapitalis dan Blok Timur yang sosialis-komunis. 

Perang Dingin tersebut ditandai dengan penanaman pengaruh di bekas-bekas negara jajahan. Dua blok tersebut membuat proksi, untuk menanamkan ideologi mereka. Kemudian disusul menancapkan pengaruh politik dan ekonomi, “Sebagai politik global, fenomena G 30 S/PKI ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga negara yang baru merdeka lainnya seperti Vietnam, Korea, Malaysia, Filipina, hingga negara-negara Amerika Latin lainnya,” pungkas Singgih yang juga Ketua DPP LDII tersebut. 

Singgih memaparkan, sebagai ideologi global, sosialisme-komunisme telah masuk Indonesia pada awal abad ke-20, “Bahkan mereka mengadakan pemberontakan bersenjata kepada pemerintah Hindia Belanda pada 1926, karena dianggap sebagai imperialis, kolonial, dan kapitalis yang merupakan musuh bebuyutan sosialisme,” tuturnya. Namun pemberontakan itu, dipadamkan dengan keras oleh pemerintah Hindia Belanda. 

Lalu pada 1948, PKI memberontak lagi. Menurut Singgih, hal itu karena ketidakpuasan para pemimpin PKI, karena pemerintah Indonesia terlalu kompromi terhadap Belanda, “Mereka ingin merdeka seutuhnya tanpa perundingan. Selain itu mereka tidak puas, karena menganggap pemerintah Indonesia masih terdapat unsur-unsur kapitalis dan feodalisme masih ada,” ujar Singgih.

Namun, ketidakpuasan PKI terhadap pemerintah pada 1948, tidak masuk nalar dan pemikiran bangsa Indonesia, “Pemerintah dan rakyat Indonesia saat itu, merasa dikhianati oleh PKI. Bagaimana mungkin, saat semua elemen bangsa melawan penjajahan Belanda, tiba-tiba ada yang menusuk dari belakang. PKI berkhianat,” ujar Singgih. 

PKI yang berain-main pada ranah ideologi, yang memicu kekerasan kepada para tokoh-tokoh agama tidak bisa diterima bangsa Indonesia, “Hingga terjadi peristiwa 1965, PKI dianggap memberontak lalu terjadi pembantaian. Hal itu lebih didasari pada ketidaksesuaian ajaran komunisme yang identik dengan ateisme, yang tak sesuai dengan kondisi bangsa Indonesia yang sejak dulu sudah religius,” pungkas Singgih. 

Singgih mengatakan meskipun sosialisme-komunisme juga memperjuangkan kesejahteraan dan keadilan, namun ketidakselarasan dengan karakter rakyat Indonesia, “Mereka sulit diterima dan dilarang,” ujarnya. Ia menyarankan pada masa depan, persoalan-persoalan kebangsaan, sebisa mungkin diselesaikan dari sudut pandang religiusitas bangsa, bukan dari satu kacamata ideologi.

Gerakan ormas agama di masa mendatang, membuka cakrawala yang lebih luas, bukan dakwah agama saja, "Mereka juga harus memikirkan dan memperjuangkan masalah keadilan, kemakmuran, kesejahteraan, dan kesetaraan di dalam masyarakat. Sehingga godaan-godaan untuk mengikuti gerakan radikal baik bersumber komunisme atau keagamaan bisa dihindari," imbuhnya.

Dengan langkah itu, bangkit harapan ormas-ormas bisa membantu mewujudkan impian para pendiri bangsa, terkait masa depan Indonesia. 

*Bahaya Radikalisasi Ideologi*  
Sementara itu, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengatakan, selesainya Perang Dingin, persoalan global bukannya terhenti, “Ketika kapitalisme dan liberalisme menang, mereka tak memiliki alat kontrol kekuasaan. Sehingga terus mengeksploitasi negara-negara berkembang dengan menyutikkan budaya massa,” ujar KH Chriswanto.

Budaya massa seperti konsumerisme, membuat umat manusia di berbagai negara menjadi pasar produk-produk yang sifatnya kesenangan belaka, “Daya kritis menjadi tumpul, karena kapitalisme mendorong slogan, kamu adalah yang kamu pakai. Jadi nilai manusia terletak pada bendawi, keunggulan manusia hanya diukur dari benda-benda mewah yang dimiliki. Ini mendorong kea rah konsumerisme akut yang kerap mengabaikan moralitas bangsa,” imbuhnya.

Ia mengingatkan, kapitalisme dan liberalisme juga bisa menjadi radikal dalam bentuk pemujaan terhadap hak asasi, “Lalu lahirlah gerakan LGBT, agama diabaikan, nilai-nilai kearifan lokal dianggap kuno. Inilah yang membuat bangsa menjadi terpuruk,” ujarnya.

Ia mengajak segenap elemen bangsa, untuk selalu menapis informasi dan menyaring ideologi, “Radikalisme ideologi itulah yang dikhawatirkan Bung Karno dulu, bukan hanya radikalisme agama, tapi juga radikalisme sekuler,” tutupnya.

Minggu, 25 September 2022

Gelar Seminar Kemandirian, LDII Bahas Empat Kunci Kesuksesan Dalam Berwirausaha


Kediri (25/09). Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kota Kediri menggelar Seminar Kemandirian secara offline dan online bertempat di Aula Ponpes Nurul Huda Al Manshurin Tempurejo, Kota Kediri, Minggu (25/09). Acara tersebut diikuti oleh ratusan warga LDII di Kota Kediri baik offline maupun online.

Sekretaris LDII Kota Kediri, Lukman Efendi menjelaskan bahwa acara ini adalah implementasi dari program Tri Sukses Generus yang dicananangkan oleh LDII. Ia mendorong pemuda LDII memang selayaknya harus memiliki tri sukses generus dalam menjalani kehidupannya sebagai pemuda.

"Tri Sukses Generus diantaranya adalah pemuda LDII harus memiliki memiliki keilmuan dan kefahaman agama yang kuat, memiliki akhlakul karimah dan memiliki kemandirian untuk berjuang dalam kehidupan," jelasnya. 

"Keilmuan membuat seorang pemuda memiliki kefahaman agama yang kuat, akhlakul karimah membuat pemuda berkarakter sesuai dengan Alquran dan alhadits serta kemandirian membuat pemuda memiliki bekal berjuang dan tidak menggantungkan diri kepada orang lain," imbuhnya.

Lebih lanjut, Narasumber Seminar, Akhyarun Yusro menyampaikan bahwa ada empat kunci kesuksesan dalam berwirausaha yang menjadi bekal seseorang dalam memulai usahanya.

"Empat kunci kesuksesan dalam berwirausaha adalah memahami manajemen dan sistem; sumber daya manusia yang beretika baik; mendisplay dan membranding penampilan; serta strategi promosi dan iklan," ungkap Akhyarun Yusro pemilik Alfa Frozen Mart.

Ia menjelaskan bahwa dalam berwirausaha harus selalu mempunyai pemikiran dan prasangka yang positif, menghindari prasangka yang negatif.

"Untuk berpikiran positif, maka harus bisa manfaatkan apa yang kita miliki, manfaatkan apa yang kita dapatkan dan manfaatkan apa yang ada di sekitar kita," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa perubahan itu diawali dari diri sendiri, bukan menuntut orang lain untuk berubah seperti dirinya.

"Orang yang menginginkan kesuksesan dan kebahagiaan, dia tidak menuntut banyak kepada orang lain, melainkan dia menuntut dirinya sendiri untuk melampaui batas kemampuannya, karena dia yakin bahwa semuanya berawal dari dirinya sendiri," ujarnya.

Tidak lupa ia mengingatkan bahwa dalam berwirausaha haruslah meminta dan menerima kritik saran dari orang lain untuk membantu kesuksesan usahanya.

"Menerima saja sudah baik, apalagi mau bersyukur dan lebih baik lagi mau meminta dan menerima kritik saran dari orang lain, karena itu adalah awal dari kesuksesan, bahkan secanggih apapun HP itu butuh charger untuk mengisi baterainya," ungkapnya.

"Usaha tetap harus dilakukan dalam berwirausaha, hasilnya serahkan kepada Allah, semua sudah ada jalan qadarnya, tinggal kita mau menjemputnya dengan baik ataukah tidak", pungkasnya.

LDII Dukung Forsgi Bina Karakter Generus melalui Sepak Bola


Jakarta (25/9). Forum Sepakbola Generasi Indonesia (FORSGI) menggelar festival Piala Gubernur U-10 dan U-12. Acara itu dibuka secara resmi oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan di lapangan sepak bola Pondok Pesantren Minhaajurrosyidin, Jakarta, Sabtu (24/9).

Dalam pembukaannya, Anies Baswedan memberikan motivasi kepada peserta agar bisa bermain sportif, “Bermainlah dengan senang hati, bermainlah untuk merasakan kebahagiaan, jangan khawatir kalah menang, yang penting ikut festival, punya pengalaman, insya Allah jadi bekal di kemudian hari," ujarnya.

Lebih lanjut, Gubernur Anies mengatakan, dengan adanya festival memberikan ruang bagi anak-anak untuk meningkatkan kemampuannya dalam bermain sepak bola.

 "Pengalaman mengikuti kegiatan ini merupakan momen yang sangat luar biasa. Saya mengapresiasi kepada  Forsgi yang  telah mewadahi tumbuh kembang untuk generasi penerus, untuk mengikuti festival ini dengan suka cita,” tuturnya.

Menurut mantan Rektor Paramadina itu mengatakan dalam setiap pembinaan memerlukan proses yang berulang-ulang guna menumbuhkan sebuah karakter agar terbiasa menghadapi tantangan dan kompetisi. "Dan inilah yang dibutuhkan bangsa kita ke depan. Proses menumbuhkan ini memang bertahap, dan kita menyadari betul pentingnya karakter akhlakul karimah," ucapnya.

Anies Baswedan kemudian berpesan kepada para pemain agar bertanding dengan sportif. Ketika pertandingan usai, semua pemain harusnya merasakan kebahagiaan dan menyadari jika  ini semua hanya permainan.

"Sportifitas itu ditumbuhkan. Jadi adik-adik semua, lawan dalam sepakbola adalah teman dalam olahraga. Sama seperti lawan debat adalah teman  berpikir, tidak ada musuh dalam olahraga, dan inilah suasana yang dibangun," urainya.

Kegiatan itu dihadiri oleh Ketua Umum MUI DKI Jakarta, KH Munahar Muchtar, Ketua Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta, Ketua DPW LDII DKI Jakarta Teddy Suratmadji, Pimpinan Ponpes Minhaajurrosyidin KH.Asy'ari Akbar, Ketua DPP LDII Rulli Kuswahyudi dan tokoh-tokoh masyarakat sekitar.

Dalam kesempatan itu, Rulli Kuswahyudi mengatakan LDII menyambut baik pembinaan yang digagas oleh Forsgi terutama di DKI Jakarta, "Bahkan kehadiran Gubernur Anies Baswedan menjadi motivasi tersendiri bagi teman-teman Forsgi dan juga pengurus DPP LDII,” ujarnya.

Ia juga menegaskan, DPP LDII sangat mendukung program Forsgi untuk membina generasi sepak bola mulai sejak usia dini. “Kami bersyukur, dan berterima kasih Forsgi mau bekerja sama, membantu, membina anak-anak LDII U-10 dan U-12 tahun sehingga mereka memiliki kesempatan, dan wadah untuk berolahraga untuk menunjukkan prestasinya,” ucapnya.

Menurutnya, modal yang harus dimiliki pemain sepak bola selain kemampuan bermain juga mempunyai karakter yang baik. "Dari olahraga kita menginginkan anak-anak memiliki dasar nilai sportivitas. Anak-anak kita ajarkan mengenai kejujuran termasuk pelatih, dan official juga kita harapkan seperti itu. Tentu dari LDII juga mengharapkan, adanya prinsip tri sukses yang bisa dikembangkan mulai dari anak-anak ini,” tambahnya.

Selain itu, diperlukan peran orangtua untuk mewujudkan pemain yang berkarakter. Selalu memotivasi kepada anak-anaknya agar bisa bermain apik. Menanamkan jiwa sportivitas yang berorientasi pada target pembinaan bukan menang atau kalah dalam pertandingan.

"Peran orangtua tentunya sangat penting bagi pembinaan karakter anak itu sendiri. Orangtua perlu menanamkan nilai-nilai akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari, agar ketika mereka bermain sportivitas bisa terjaga," tutupnya.
(Aryani/Lines).

Gubernur Anies Baswedan Buka Festival Forsgi DKI Jakarta


Jakarta (24/9). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuka Festival Sepakbola U-10 dan U-12 Forsgi. Ia berpesan, pentingnya menumbuhkan karakter moral dan karakter kinerja pada anak-anak sejak usia dini. 

Festival yang dihelat Forum Sepak Bola Generasi Indonesia (Forsgi) DKI Jakarta diadakan di Lapangan Sepak Bola Ponpes Minhajurrsoyiddin, Pondok Gede, Jakarta Timur, 24/9. Festival ini  diikuti 26 tim Sekolah Sepak Bola (SSB) binaan Forsgi se-DKI Jakarta, yang terdiri dari 13 tim U-10 dan 13 tim U-12 dengan total 500 orang pemain. 

Dalam pembukaan, Anies Baswedan menyatakan kepada peserta, 
pengalaman mengikuti kegiatan ini merupakan momen yang sangat luar biasa. Ia turut memberi apresiasi kepada Forsgi yang  telah menyediakan wahana tumbuh kembang untuk generasi penerus. 

"Buat anak-anak, ikuti festival ini dengan suka cita, bermainlah dengan senang hati, bermainlah untuk merasakan kebahagiaan, jangan khawatir kalah menang, yang penting ikut festival, punya pengalaman, insya Allah jadi bekal di kemudian hari," ujarnya. 

Menurut mantan Rektor Paramadina itu, dalam pertandingan, tanpa disadari ada proses pembelajarannya. Ketika pemain yang merupakan anak-anak usia generus   menyadari ini adalah sebuah kompetisi, di situlah terjadi proses pembelajaran. Namun, dampaknya seringkali tidak dapat dirasakan secara langsung. 

"Karena ini proses yang berulang-ulang yang nantinya menumbuhkan sebuah karakter yang terbiasa menghadapi tantangan dan kompetisi. Dan inilah yang dibutuhkan bangsa kita ke depan. Proses penumbuhan ini memang bertahap dan kita menyadari betul, pentingnya karakter Akhlakul Karimah," ujarnya. 

Menurut Anies Baswedan, ada dua karakter akhlakul Karimah, yaitu karakter moral dan karakter kinerja. Contoh karakter moral adalah tawadu, sopan santun, menghargai orang tua, dan sebagainya. Sementara ia mencontohkan, karakter kinerja adalah kerja keras, ulet, tangguh, tak mudah menyerah, dan rajin. 

"Kita ingin kedua-duanya tumbuh. Jangan sampai rendah hati, tawadu, iman, sholeh akan tetapi malas, tidak kerja keras, dan  mudah menyerah. Sebaliknya jangan sampai rajin, tapi culas dan tidak jujur. Keseimbangan karakter ini diperlukan. Semoga lewat festival ini tumbuh karakter moral dan karakter kinerja, dan terus menerus," ujarnya. 

Anies Baswedan kemudian berpesan kepada semua pemain agar bertanding dengan sportif. Ketika pertandingan usai, semua pemain harusnya merasakan kebahagiaan dan menyadari jika ini semua hanya permainan. Ia juga menyitir perkataan pelatih sepak bola dari Argentina, Carlos Minotti bagaimana menjadi mental seorang juara. 

"Saya pernah membaca biografi Carlos Minotti, pelatih sepakbola dari Argentina. 
Bagaimana perasaaan anda ketika kalah bertanding sepak bola? Ia bilang, saya sudah ribuan kali  mengikuti pertandingan sepakbola. Setiap kali saya masuk ke lapangan, saya tahu pilihannya ada dua, menang atau kalah. 
Kalau kalah, masih ada pertandingan  berikutnya. kalau menang, siap-siap berikutnya kita bisa kalah," ujarnya. 

"Sportifitas itu ditumbuhkan. Jadi adik-adik semua, lawan dalam sepakbola adalah teman dalam olahraga. Sama seperti lawan debat adalah teman berpikir, tidak ada musuh dalam olahraga, dan inilah suasana yang dibangun. Saya bersyukur kepada Forsgi yang menyediakan wahana bagi anak-anak Indonesia untuk berkembang," ia menambahkan. 

Di tempat yang sama, Ketua Umum Forsgi Indonesia, Agus Riyanto dalam pembukaan menjelaskan, Forsgi dalam enam bulan sejak berdirinya bisa menampilkan festival yang dihadiri ribuan warga masyarakat. Contohnya Festival Forsgi Gubernur Jawa tengah pada 27 Maret, lalu Festival Forsgi Jawa barat yang memperebutkan Piala Umum PSSI di Stadion Arcamanik, Jawa Barat. Dalam festival itu, Forsgi turut menuai pujian dari Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). 

"Forsgi Indonesia hadir untuk membantu pemerintah dan PSSI di dalam penyiapan generasi sepakbola yang handal. Moto kami, Forsgi Indonesia adalah sepakbola sejak dini, prestasi menanti dengan memberanikan sikap, jeli dalam pembinaan, peduli dengan karakter, teliti dalam pemilihan talenta," ujarnya.  

Dalam waktu terdekat, Forsgi akan menggelar festival sepakbola nasional di Stadion Patriot Chandrabaga, Kota Bekasi. Forsgi akan memilih 25 pemain untuk masing-masing pemain U-10 dan U-12 sebagai pembibitan calon pemain di tingkat nasional. 

"Untuk U-10, pembinaannya akan kami kembalikan ke provinsi masing-masing. Sementara untuk U-12, mulai tahun depan akan bersekolah di home base kami di Ponpes Minhaajurrsoyiddin, Jakarta dan belajar sepakbola berkarakter," ujarnya. 

Mengawali pertandingan, tokoh-tokoh yang hadir kemudian melakukan simbolisasi penendang bola ke gawang. Anies Baswedan turut memberikan semangat pada para pemain sebelum meninggalkan lapangan.

Hadir dalam acara ini antara lain Ketua Umum MUI DKI Jakarta KH.Munahar Muchtar, Ketua Ponpes Minhaajurrosyidiin KH.Asyhari Akbar, Ketua DPW LDII DKI Jakarta Teddy Suratmadji dan tokoh-tokoh masyarakat.

Kamis, 22 September 2022

LDII dan Menteri Kominfo Ingatkan Kecakapan Digital Bisa Wujudkan Peradaban Maju

Semarang (21/9). Data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), menunjukkan sejak 2017, literasi digital mengalami peningkatan. Namun masih berada pada indeks 3,49 dari skala 5 pengguna digital. Terlebih lagi, waktu pemakaian internet di Indonesia meningkat masif dengan rata-rata sekitar 8-9 jam per hari daripada rata-rata dunia yang 6 jam per hari. 

Untuk meningkatkan produktivitas penggunaan internet yang masif tersebut, Menkominfo Jhonny G Plate mendorong terwujudnya talenta digital yang andal dan mumpuni. “Melalui perpaduan technical skill dan soft skill, akan melahirkan kecakapan digital yang paling dibutuhkan,” ujarnya saat berbicara di webinar "Makin Cakap Digital 2022 Kelompok Masyarakat dan Komunitas" hasil kolaborasi Kominfo dan DPW LDII Jawa Tengah, pada Rabu (21/9).

Kecakapan technical skill meliputi artificial intelligence, big data dan cloud computing. “Sedangkan soft skill meliputi critical thinking, communication, collaboration, dan creativity,” pungkas Jhonny G Plate.

Ia berharap dengan pembauran keterampilan tersebut, terlahir sumber daya manusia yang andal, produktif dan berdaya saing. “Ini menjadi kunci utama transformasi digital nasional. Sehingga, kemampuan literasi digital menjadi keniscayaan bagi pengguna internet di Indonesia,” ujar Menkominfo Jhonny G Plate.

Senada, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mendorong perlu kerja sama semua pihak dalam memproduktifkan tingginya waktu berinternet di Indonesia. "Eksposur media sosial di Indonesia itu luar biasa. Betapa rawannya orang Indonesia untuk terpengaruh berbagai macam budaya luar ketika literasi rendah," ujarnya.

Aneka ragam budaya dari penjuru dunia, tanpa literasi digital yang cukup dapat mempengaruhi seseorang. "Sekian persen pengguna ketika informasi salah didapat, itu yang mengkhawatirkan. Rendahnya literasi ini menjadi tantangan serius," katanya.

Sementara itu, Ketua DPW LDII Jawa Tengah, Singgih Tri Sulistiyono juga mengatakan, literasi digital adalah permasalahan mendasar yang dihadapi generasi Z. Kemajuan teknologi mendorong perubahan kebudayaan. Seperti internet of things, artificial intelligence, dan robotik memiliki dampak negatif, yang sering disebut VUCA (volatile, uncertainty, complexity, ambiguity). “Sifatnya volatile, ketidakpastian akibat banyak informasi, kompleks, membingungkan, sulit dipahami atau multitafsir,” ungkapnya. 

Upaya Sosialisasi Cakap Digital Masyarakat Menyeluruh

Pemerintah telah menargetkan tahun 2024 ada 50 juta orang yang terkoneksi internet. Karena itu, menurut KH Chriswanto, pemerintah atau Kominfo sebagai leading sector perlu menggandeng ormas yang memiliki basis massa, dan membantu edukasi literasi digital pada warganya. 

"Level bawah perlu terus pelatihan (coaching), sehingga merasakan manfaat teknologi. Mengenai kerawanan data, Kominfo perlu memperhatikan hal itu dengan maintain secara reguler. Sehingga peluang aman bagi data masyarakat ditegakkan," kata Chriswanto. 

Sementara itu Singgih mengatakan, jika masyarakat menjadi smart, maka elemen lain seperti pemerintah dan institusi juga perlu smart. “Kuncinya dengan pengembangan pendidikan, tidak hanya intelektual tapi juga emosi dan mental siswa. Ditambah dalam pendidikan agama perlu menciptakan suasana inklusif dan toleran,” imbuhnya. 

Dalam hal tersebut, ia mencontohkan apa yang dilakukan LDII dengan masyarakat. Selama ini, adalah mengedepankan kontribusi, pendidikan karakter, dan penerapan nilai Pancasila. "Kita perlu integritas atau kejujuran, serta memiliki tanggung jawab menyadari konsekuensi saat menggunakannya," kata Singgih.

Selasa, 20 September 2022

Muswilub LDII Sumbar, Ketum DPP Tekankan Peningkatan Kerja Sama untuk Bangun SDM Profesional Religius


Kota Padang (20/09).  DPW LDII Sumatera Barat menggelar Musyawarah Wilayah Luar Biasa (Muswilub) bertajuk "Wujudkan Generasi Unggul Profesional Religius untuk Sumatera Barat Bangkit dan Madani" di Aula Kantor Gubernur, Kota Padang, Sumatera Barat, pada Senin (19/9). 

Dalam sambutannya, Pj Ketua DPW LDII Sumbar H. Afrizal Yaman mengatakan, Muswilub ini merupakan manifestasi dari usulan dan saran yang berkembang dalam Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) pada Maret lalu. “Alhamdulillah, Muswilub dapat dilaksanakan hari ini di Aula Kantor Gubernur Sumbar. Tujuan Muswilub ini menyampaikan pertanggungjawaban pengurus lama serta memilih ketua dan kepengurusan yang baru masa bakti 2022-2027. Selain itu, LDII Sumbar akan menyusun dan menetapkan kembali program kerja lima tahun ke depan," ungkapnya.

Afrizal berharap, kepengurusan yang baru dapat melanjutkan program kerja kepengurusan yang lama dan meningkatkan kerjasama dengan semua pihak membangun Sumbar. "Kami berharap LDII Sumbar dapat berkontribusi serta merekomendasikan pendukung kemajuan Sumatera Barat kedepannya," ujar Afrizal.

Sementara itu, Ketua Umum DPP LDII KH. Chriswanto Santoso dalam sambutannya mengapresiasi kinerja Pj Ketua dan pengurus LDII Sumbar yang telah berhasil melaksanakan Muswilub dalam tenggat waktu yang telah disepakati saat Rapimwil lalu. “Muswilub merupakan sebuah proses yang biasa dilakukan sebuah organisasi. Secara organisatoris kekosongan tampuk jabatan Ketua DPW LDII Sumbar M. Ari Sultoni yang dipindahtugaskan menjadi Hakim AdHoc Tipikor di Pengadilan Negeri Bandung, Jawa Barat, menjadi landasan perlunya menyelenggarakan Muswilub,” ujar Chriswanto

Menurut KH.Chriswanto, tema yang diangkat dalam Muswilub sangat tepat dan sesuai dengan keadaan terkini di Sumatera Barat, “Saya melihat LDII Sumbar mengangkat tema yang sangat relevan dengan visi misi masyarakat Sumbar, yaitu mewujudkan masyarakat unggul, madani dan berdaya saing,” tutur Chriswanto.

Sementara itu, mewakili Gubernur Sumbar, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat, Sekretariat Daerah Sumatera Barat, Elsanra Eka Putra dalam sambutannya mengungkapkan, LDII agar lebih banyak lagi berkontribusi terhadap Sumatera Barat. “LDII sudah memasuki usia emas, dengan warganya yang sangat banyak tersebar di seluruh nusantara, harapan saya kontribusi dan pengabdian LDII tidak hanya di tingkat pusat, namun juga dapat dirasakan masyarakat Sumbar,” ujarnya.

Elsanra menambahkan, setelah dilaksanakannya Muswilub, LDII Sumbar perlu segera melakukan konsolidasi organisasi guna memunculkan semangat kerjasama membangun negeri. “Seperti yang dikatakan oleh Ketum DPP LDII," ungkapnya.

Dalam Rapat Paripurna Muswilub LDII Sumbar itu menetapkan secara aklamasi H. Afrizal Yaman sebagai Ketua LDII Sumbar masa bakti 2022-2027. Secara bulat 16 perwakilan DPD kota dan Kabupaten se-Sumbar bersepakat memilih Afizal Yaman.

“Sungguh ini amanah yang besar dan harus saya jalankan bersama-sama semua pengurus DPW, DPD, PC dan PAC LDII se-Sumbar. Saya tidak akan mampu berjalan seorang diri, arahan bimbingan dewan penasihat, serta seluruh pihak. Keberadaan LDII Sumbar hari ini ada berkat kerja keras semua elemen di tubuh LDII Sumbar, termasuk di periode sebelumnya. Amal sholeh ini ini belum selesai dan akan diteruskan dengan semangat fastabiqul khairat," ungkapnya.

Afrizal berpesan amanah yang diberikan oleh pengurus DPD LDII se-Sumbar, menjadi landasan untuk mengaktifkan kembali sektor-sektor yang masih stagnan dikarenakan pandemi Covid-19. “Saya berharap, kepengurusan baru yang sudah sama-sama dilantik, dapat meningkatkan kontribusi dan pengabdian LDII ke seluruh pelosok Sumatera Barat dalam lima tahun kedepan, panji-panji LDII harus berkibar,” ujar Afrizal.

Pada upacara penutupan, Ketua Umum DPP LDII KH.Chriswanto Santoso mengapresiasi kepada seluruh kader LDII di Sumatera Barat. Ia meyakini, apa yang telah diperlihatkan hari ini membuktikan keseriusan pengurus LDII untuk berkiprah membawa nama organisasi lima tahun ke depan.

“Saudara-saudara sekalian, apa yang dipertontonkan hari ini saya saksikan sebagai sebuah jaminan bahwa insya Allah kinerja pengurus LDII kedepannya akan jauh lebih baik lagi. Sebab Muswilub dilaksanakan tanpa harus ada perdebatan yang terlalu tajam, semua berjalan mulus, demokratis sehingga dapat bermusyawarah mufakat,” ujarnya.

Ia berpesan, pengurus LDII Sumbar terus menjaga kekompakan, kerukunan, kerja keras dan menjalin komunikasi yang baik. Selanjutnya, LDII Sumbar perlu juga mencetak kader muda LDII untuk melanjutkan tongkat estafet kepengurusan di waktu mendatang. (Nisa/Lines)

Sabtu, 17 September 2022

Mendag Zulkifli Hasan Beri Motivasi Wirausaha Santri Ponpes Budi Utomo


Solo (16/9). Para santri sebagai pendakwah, harus punya kemandirian ekonomi dengan wirausaha agar tidak menggantungkan hidupnya pada orang lain. Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat berpidato di hadapan santri Ponpes Budi Utomo, Surakarta, Kamis (15/9).

Ini adalah kunjungan kedua Mendag Zulhas ke Ponpes Budi Utomo Surakarta. Ia memotivasi para santri yang ingin mengembangkan bakat dan minat wirausaha terutama yang ingin mengembangkan wirausaha mandiri sehingga sebagai pendakwah memiliki finansial kuat. "Keahlian wirausaha itu dapat ditiru juga oleh santri lainnya," kata Zulhas melanjutkan.

Pimpinan Ponpes Budi Utomo, KH Thoyyibun menambahkan, Ponpes asuhannya selama ini telah menerapkan konsep tri sukses yaitu berilmu, berbudi pekerti yang baik, dan kemandirian. "Jadi ketika santri lulus dari sini, sudah siap diterjunkan di masyarakat," ujarnya.

Ketua DPD Muhammad Zain juga mengapresiasi kehadiran Mendag Zulhas yang memberi pembekalan kepada santri tersebut. "Kami harap para santri menjadi lebih termotivasi. Selama ini kami juga membantu Pemerintah dalam mencetak kader-kader bangsa yang nasionalis dan profesional religius," ujarnya. Ia melanjutkan, kehadirannya ini menjadi bukti perhatian Zulhas kepada ponpes di Surakarta itu.

Sebelumnya, Zulhas berkunjung untuk silaturrahim sekaligus mendengar kebutuhan aspirasi para santri dan pengurus pondok. Karena itu ia berharap, para santri dapat memanfaatkan ilmunya dari pondok dan ditularkan ke masyarakat luas. "Sehingga muncul pejabat dan pembuat peraturan dari santri, khususnya santri Ponpes Budi Utomo," ujar Zulhas.

Kamis, 15 September 2022

Kembesnas Sako SPN 2022, Wahana LDII Bentuk Karakter Profesional Religius


Sumedang (14/9). Perhelatan “Kemah Besar Nasional (Kembesnas)” yang digelar Satuan Komunitas Pramuka Sekawan Persada Nusantara (Sako SPN) resmi dibuka oleh Wakil Komisi Saka, Sako dan Gugus Darma Kwartir Nasional Pramuka, Yuniar Ludfi di Bumi Perkemahan Letjen (Purn) Mashudi, Kiara Payung, Kabupaten Sumedang, pada Rabu (14/9). 

Dalam sambutannya, Yuniar Ludfi mengapresiasi Sako SPN sebagai wadah pembinaan Pramuka berbasis masjid, majelis taklim, dan pondok pesantren. Hal tersebut, sebagai wahana DPP LDII untuk menumbuhkan karakter profesional religius lewat kegiatan kepramukaan, “Kegiatan Kemah Besar Nasional yang digelar oleh Sako SPN ini juga merupakan bagian dari pembinaan di dalam gerakan Pramuka,” ucapnya pada acara yang turut dihadiri Ketua Umum DPP LDII KH. Chriswanto Santoso tersebut. 

Ia berpesan, Sako SPN senantiasa berkoordinasi dengan Kwartir Pramuka setempat untuk membina karakter anak bangsa lewat kegiatan kepramukaan, “Semua kegiatan Sako harus dikoordinasikan oleh Kwartir, Pimpinan Sako juga harus berkoordinasi dan berada di bawah arahan Kwartir, tujuannya agar pelaksanaan Sako benar-benar selaras dengan kegiatan Kwartir,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia juga berpesan, fokus pembinaan karakter yang dicanangkan Sako SPN harus selaras dan padu dengan Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka, “Saya meminta kepada semua peserta agar bersungguh-sungguh dalam mengikuti semua kegiatan,” jelasnya. 

Ia mengajak kepada peserta untuk menjunjung tinggi tali persaudaraan selama mengikuti Kembesnas, “Mari berkemah dengan gembira, saling menjalin persaudaraan, selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,” ajaknya. 

Menanggapi hal tersebut, Ketua Majelis Pembimbing (Mabi) Sako SPN, Edwin Sumiroza mengungkapkan, pembinaan karakter generasi penerus LDII yang diwujudkan melalui kegiatan kepramukaan, diselaraskan dengan Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka. “Semua itu makin memantapkan kami dalam menjalankan darma pramuka dari level nasional hingga level gudep,” jelasnya. 

Sementara itu, Wakil Komisi Saka, Sako dan Gugus Darma Kwartir Daerah Pramuka Jawa Barat Imam Pramudya Subagja mengapresiasi Sako SPN yang telah menyelenggarakan Kemah Besar Nasional di wilayah Jawa Barat. “Kami dari Kwarda sudah kedatangan rombongan dari Sako SPN terkait pelaksanaan Kemah Besar Nasional yang digelar di Buper Kiara Payung,” ujarnya. 

Menurutnya, Kembesnas ini merupakan momentum bangkitnya kegiatan kepramukaan pasca Pandemi Covid-19, “Perkemahan besar ini, bagi kami adalah sebuah momentum yang ditunggu-tunggu. Respon dari para Pramuka Penegak dan Penggalang ini luar biasa, bisa kembali menyelenggarakan perkemahan setelah pandemi Covid-19,” tutupnya. 

Melalui kegiatan kepramukaan, LDII terus berkontribusi untuk mewujudkan generasi profesional religius dengan karakter alim faqih, berakhlakul karimah, dan mandiri. Kembesnas Sako SPN 2022 digelar selama tiga hari, sejak Rabu (14/9), dan diikuti oleh 800-an Pramuka Penggalang dan pendamping yang berasal dari 16 Provinsi. 

Dengan mengusung tema “Membangun Generasi Penerus yang Mandiri, Terampil, dan Religius”, kegiatan ini digelar sebagai ajang evaluasi penyelenggaraan Pramuka di seluruh Indonesia, dalam menyiapkan keterampilan siswa didik untuk belajar hidup bermasyarakat. (Fitri/Lines)

Rabu, 14 September 2022

LDII Surakarta Helat Penguatan Kompetensi Dakwah 200-an Dai Muda


Solo (14/9). DPD LDII Kota Surakarta menghelat “Penguatan Kompetensi Dakwah Dai Muda Surakarta” di Red Chilles Hotel, Surakarta, Jawa Tengah pada Sabtu (10/9). Kegiatan tersebut diikuti 200an dai LDII se-Kota Surakarta. 

Ketua DPD LDII Kota Surakarta M. Zain menyampaikan, tujuan kegiatan itu untuk mendukung pembangunan generasi profesional religius. “Dai mendidik generasi dengan program Tri Sukses, yakni mandiri, berilmu dan berakhlakul karimah, sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945,” ujarnya.

Ia melanjutkan, dai perlu terus dilatih untuk menyampaikan dakwah dengan santun. “Tidak menyinggung kanan dan kiri, menghormati semua golongan, agama dan etnis. Serta, menciptakan suasana yang damai, sejuk, rukun dan harmonis,” imbuhnya.

Menurutnya, dengan seperti itu, akan terwujud lingkungan yang harmonis dan nyaman. “Sehingga, semua permasalahan dapat dipecahkan tanpa harus mencari pelampiasan yang negatif,” pungkasnya.

Menurut Zain, perkembangan zaman saat ini sangat cepat. Pihaknya memberikan kompetensi kepada para pendakwah agar dalam menyampaikan wejangan agama dapat disampaikan secara  _pait madu_ yakni bicara secara sopan santun dan jangan sampai arogan dan menyinggung pihak-pihak tertentu. Sehingga dapat berdampak buruk.

"Dai-daiyah dibina menjadi individu yang unggul dari sejak kecil, sehingga ada program "Tri Sukses" yaitu mandiri, berilmu, dan berakhlakul karimah, ungkapnya.

Mengapresiasi kegiatan tersebut, Wakil Wali Kota Surakarta, Teguh Prakosa menyampaikan terima kasih pada LDII. “Para peserta ini, yang akan meneruskan kepemimpinan Kota Surakarta, sebagai ujung tombak dan ujung tombok,” ujarnya. 

Menurutnya, penguatan kompetensi berkualitas untuk dai daiyah ini sangat penting, terutama saat memberikan dakwahnya kepada masyarakat luas. "Dai dan daiyah ini memiliki tugas untuk berdakwah yang menyejukkan di masyarakat dengan tetap menjunjung kesatuan dan persatuan dalam bingkai NKRI," kata Teguh Prakosa.

Teguh menambahkan, program yang telah dilaksanakan LDII sudah membantu pemerintah dari segala aspek dalam kehidupan.  “Saya yakin generasi muda dai daiyah dari LDII ini hebat, dan mari kepada seluruh lapisan masyarakat dari tokoh agama, tokoh masyarakat, TNI, Polri, mari kita rawat anak anak kita demi menyongsong Indonesia Emas tahun 2045,” pungkas Teguh Prakosa.

Polresta Solo Silaturahim dengan LDII, Bahas Pencegahan Perundungan dan Radikalisme



Solo (14/9). Pencegahan perundungan atau bullying dan pembentengan radikalisme menjadi fokus utama LDII Solo dalam membentuk generasi profesional religius yang cinta tanah air. Pasalnya, perundungan dapat berdampak buruk pada mental anak, sedangkan radikalisme dapat meruntuhkan jiwa nasionalisme. 

Ketua DPD LDII Kota Solo, Muhammad Zain mengungkapkan, di Pondok Pesantren (Ponpes) Budi Utomo, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo yang merupakan di bawah naungan LDII, telah menyediakan program konseling. “Kami sediakan tempat khusus bagi santri yang mendapatkan perundungan. Kami tidak ingin, hal itu terjadi di tempat pendidikan, khususnya ponpes,” ujarnya saat menerima silaturahim Pelaksana tugas (Plt) Kapolresta Solo, Kombes Pol Alfian Nurrizal, pada Selasa (13/9). 

Ia melanjutkan, jika terdapat perundungan, santri harus melapor ke kantor pengelola ponpes, “Setelah itu, korban dan pelaku perundungan didamaikan, dan diberikan pengertian tidak boleh melakukan itu,” tegasnya. 

Sementara itu, terkait radikalisme, Kombes Alfian Nurrizal mengatakan, kepolisian menjalin kolaborasi dengan ormas Islam untuk membentengi generasi bangsa dari gempuran paham radikalisme. “Sehingga upaya menyebarkan wawasan kebangsaan akan digencarkan guna membentuk mental generasi yang tangguh,” ujarnya. 

Ia pun dalam kesempatan itu mengapresiasi LDII Solo yang telah memberikan materi wawasan kebangsaan, Pancasila, dan nasionalisme pada santri. “Hal itu penting untuk mencegah munculnya bibit-bibit paham radikalisme,” imbuh Alfian. 

Selain isu perundungan dan radikalisme, Polresta Solo dan LDII juga membicarakan isu keamanan dan ketertiban masyarakat. “LDII Solo siap berkolaborasi dengan Polresta Solo dalam menjaga kamtibmas di Solo. Hal ini, sebagai komitmen dan dedikasi kami dalam memegang teguh Pancasila,  UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI,” tegas Zain.

Selasa, 13 September 2022

Inflasi Bakal Menyusahkan Masyarakat Bawah, LDII Sarankan 4 Roda Berputar


Jakarta (13/9). Kondisi ekonomi global yang melambat, krisis pangan dan energi membuat negara berkembang kesulitan. Keadaan tersebut mengakibatkan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri, yang berkontribusi memicu inflasi.

DPP LDII menilai langkah pemerintah yang memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat, yang terdampak langsung kenaikan BBM sebagai program jaring pengaman sosial yang diberikan sebagai upaya meringankan beban masyarakat akibat kenaikan harga kebutuhan hidup sehari-hari. Namun, BLT tersebut menurut Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso bersifat pertolongan pertama, yang terpenting adalah bangsa ini kembali dan terus menghidupkan semangat gotong royong dan kepedulian sosial. 

“Bila gotong-royong dan kepedulian sosial menjadi karakter bangsa, Insya Allah kita bisa hadapi bersama-sama. LDII mendorong gotong-royong dan kepedulian sosial dalam bentuk empat roda berputar,” ujar KH Chriswanto Santoso. 

Empat roda berputar itu, menurut KH Chriswanto adalah pertama, yang kuat membantu yang lemah. Kedua, mereka yang bisa, mengajari yang tidak bisa. Ketiga, yang ingat mengingatkan yang lupa. Sementara keempat, yang salah dinasehati dan diingatkan untuk memperbaiki kesalahannya. “Keempat hal tersebut merupakan nilai-nilai kebaikan yang universal, yang dapat diadopsi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” tutur KH Chriswanto. 

Negara menurutnya, memiliki kewajiban menjaga dan menyejahterakan rakyatnya. Namun, kompleksitas masalah mengharuskan masyarakat menghimpun dirinya dalam konteks masyarakat madani, untuk membantu pemerintah. Maka, warga masyarakat yang kuat secara politik dan ekonomi harus membantu masyarakat lainnya, yang belum terjangkau tangan pemerintah, “Terutama pada saat krisis ekonomi, yang mungkin saja akan kita hadapi,” ujarnya. 

Sementara yang bisa mengajari yang tidak bisa, bisa diwujudkan dengan mendorong munculnya pengusaha-pengusaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Dengan demikian, terbuka luas lapangan kerja untuk membantu meringankan beban masyarakat. 

“Konsep yang ingat mengingatkan yang lupa, adalah selalu kritis dan memberi masukan terhadap kebijakan pemerintah. Agar masyarakat bisa kreatif dalam berekonomi, di mana kebijakan selalu berpihak kepada masyarakat bawah. Namun mampu mengakomodasi kepentingan investor,” imbuh KH Chriswanto. 

Ia memaparkan konsep yang salah dinasehati, diingatkan untuk memperbaiki kesalahannya, adalah seluruh bangsa Indonesia baik masyarakat maupun pejabat negara harus lapang dada, “Semua pihak harus saling mengingatkan agar tidak mengulangi kesalahan. Suatu aturan atau kebijakan kadang kurang pas di lapangan. Untuk itu, sangat penting saling mengingatkan,” tuturnya. 

Dalam pandangan KH Chriswanto, masyarakat tidak harus emosi apalagi sampai berbuat anarki untuk mengingatkan penguasa. Sementara penguasa, jangan dengan mudah menghukum rakyat karena kekhilafan mereka, “Pendek kata, kita semua saling ingat mengingatkan dan diarahkan kepada kebaikan,” imbuh KH Chriswanto.

Bila empat roda berputar tersebut dilaksanakan seluruh elemen bangsa, KH Chriswanto meyakini bangsa Indonesia dapat melalui krisis dengan selamat, “Bangsa besar bukan hanya dilihat dari luas wilayah dan kekuatan militernya, namun karakternya sebagai bangsa yang unggul,” pungkasnya.

Minggu, 11 September 2022

LDII dan Senkom Mitra Polri Tandatangani Nota Kesepahaman Penguatan Moral dan Karakter Bangsa


Jakarta (10/9). DPP LDII dan PP Senkom Mitra Polri menandatangani nota kesepahaman terkait kemitraan untuk penguatan moral dan karakter bangsa. Acara tersebut dilaksanakan di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidin, Jakarta, Sabtu (10/9). 

Sekretaris Umum DPP LDII Dody Taufiq Wijaya mengatakan nota kesepahaman itu bertujuan untuk mengamandemen Nota Kesepahaman No. MoU -07/DPP LDII/IV/2012 dan No. MoU - 05/PP. SENKOM/IV/2012.

"Penandatanganan nota kesepahaman oleh Ketua Umum DPP LDII dan Ketua9 Umum PP Senkom ini sebenarnya adendum dari MoU sebelumnya yang dilaksanakan pada tahun 2012. Intinya adalah pembinaan sumberdaya manusia LDII dan Senkom Mitra Polri," ungkapnya.

Menurutnya, mempertegas arahan Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso yakni LDII memiliki paradigma "Bersanding bukan Bersaing". Untuk itu, LDII menggandeng berbagai pihak termasuk Senkom Mitra Polri untuk bekerja sama dalam berbagai bidang, termasuk pengamanan di majelis-majelis taklim di lingkungan LDII.

"Tujuannya di setiap jajaran mulai dari yang paling bawah hingga di level pusat kerja sama ini akan lebih erat dan harus dipertebal. Sehingga esensi dari nota kesepahaman antara DPP LDII dan PP Senkom Mitra Polri bisa terwujud sesuai dengan tupoksinya masing-masing," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PP Senkom Mitra Polri Nedy Wibhara mengatakan, pihaknya sering mendapatkan pelatihan tentang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dari TNI-POLRI dan bergabung dalam berbagai pengamanan tempat ibadah dan pengamanan mudik lebaran. Hal itu mendorong Senkom Mitra Polri untuk menjalin kerja sama dengan LDII terkait kamtibmas. 

"Untuk kamtibmas sendiri, kami saling bekerja sama dengan baik dengan LDII  Kita mempersiapkan keamanan di majelis-majelis taklim LDII. Kita berusaha memberikan rasa aman nyaman dan tenang dalam beribadah," ujarnya. 

Senkom Mitra Polri, menurutnya, juga mendapat kepercayaan menangani kebencanaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan SAR Nasional (Basarnas). "Selama ini kami Senkom mitra Polri dipercaya oleh BNPB, Basarnas dan stakeholder lainnya untuk melakukan pengamanan di wilayah yang terdampak bencana," ucapnya. 

Untuk itu, dengan penandatanganan nota kesepahaman dengan LDII, Senkom Mitra Polri dapat membantu dalam penyaluran bantuan yang dilakukan oleh LDII. "Kami harap dapat bekerja sama dengan LDII dalam hal pengiriman bantuan, mengirimkan relawan dan lain sebagainya," ungkapnya.

Ia menambahkan, Senkom Mitra Polri di setiap jajaran berkomitmen bekerja dengan LDII dan stakeholder lainnya, dalam semua bidang terutama masalah kemanusiaan. (faqih/ lines)

Kamis, 08 September 2022

Sukseskan World Cleanup Day 2022, LDII Ringinsari Bersihkan Lapangan


Kediri, (8/9). Dalam rangka menyukseskan WORLD CLEANUP DAY, PAC LDII Desa Ringinsari Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri, gerakan 25 warganya untuk membersihkan sampah di sekitar lapangan Desa Ringinsari, pada Kamis, 8 September 2022.

Menurut Narwoto, koordinator kegiatan, bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan pukul 6:00 hingga 8:00 wib atas kepedulian warga LDII terhadap kebersihan. “Kami bersama warga LDII mengadakan musyawarah kecil, membahas tentang kebersihan, dan semua sepakat titik kebersihan yang dipilih adalah area lapangan Desa Ringinsari,” ujar Narwoto.

Hadir dalam kegiatan tersebut Jamal, ketua RT setempat dan Ali Mustofa, Kepala Desa Ringinsari, dalam sambutannya, Ali Mustofa mengapresiasi kegiatan tersebut. “Kami atas nama pemerintah desa mengucapkan terima kasih yang sebanyak banyaknya kepada warga LDII Desa Ringinsari khususnya dan pada organisasi LDII pada umumnya, yang telah menjadi pelopor dalam menjaga kebersihan fasilitas umum dalam rangka menyukseskan World Cleanup Day,” kata Ali Mustofa, Kepala Desa Ringinsari.

Lebih lanjut Narwoto secara umum masyarakat sudah sangat peduli dengan kebersihan di lingkungan masing-masing, dan ia berharap dengan kerukunan dan kekompakan, warga masyarakat bisa tetap menjaga kebersihan lingkungan.

“Kegiatan ini sebagai wujud kepedulian kita, turut andil menjaga kebersihan sarana publik, dan pada momen yang bertepatan dengan World Cleanup Day, kita menggerakan LDII Ringinsari untuk membersihkan lapangan. Kami berharap dengan tetap menjaga kerukunan dan kekompakan, kepedulian terhadap kebersihan semakin meningkat,” tegas Narwoto.

Lebih lanjut, Narwoto menjelaskan bahwa di lingkungan masjid LDII Ringinsari telah disediakan tempat sampah, di mana anak-anak TPQ dan remaja sedini mungkin telah diajari cara buang sampah, sehingga setelah pengajian, majlis taklim tersebut tetap bersih.

Selasa, 06 September 2022

Bersama LDII, Polda Kalbar Sukses Gelar Sunatan Massal


LDII Pontianak - Kepolisian Daerah  (Polda) Kalbar kembali memberikan kepedulian kepada masyarakat dengan menggelar bakti sosial kesehatan berupa sunatan massal. Melalui Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Kalbar menggelar Bakti Sosial Kesehatan yang digelar di Aula Pesantren Al Muqorrobun terlaksana dengan menggandeng LDII Kalbar.

"Kegiatan sunatan massal ini bagian dari kegiatan bakti sosial kesehatan Polda Kalbar. Jadi sebenarnya polisi bukan hanya bertugas dalam penegakan hukum, tetapi juga bisa berperan memberikan bantuan sosial kepada masyarakat. Salah satunya kegiatan yang kita gelar hari ini, " ujar Kombes Pol drg Waloejo Noegroho saat memberikan arahan disela-sela baksos kesehatan Polda Kalbar, Selasa 6 September 2022.

Dikatakan, dalam memberikan sentuhan sosial kesehatan, Bidang Dokkes Polda selalu terbuka untuk melakukan kerjasama dengan pihak lain. 

"Kalau pada kesempatan kali ini kami menggandeng LDII, maka   kedepannya bisa saja dengan organisasi atau lembaga lain. Intinya kami bisa kerjasama dan terbuka untuk memberikan kesehatan bagi masyarakat, " katanya. 

Lebih jauh, Kombes Waloejo menyatakan sinergitas sangat diperlukan,  sehingga dengan bakti sosial ini adalah benyuk kepedulian Polri. 

 "Kami juga menyarankan apabila ada keinginan untuk melaksanakan kegiatan sosial berupa pengobatan bisa dikoordinasikan.  Intinya kami Polri ingin yang terbaik bagi masyarakat," tegasnya. 

Sementara itu Ketua DPW LDII Kalimantan Barat, Susanto mengaku senang dan bangga atas kepercayaan Polda Kalbar menggandeng LDII dalam bakti sosial kesehatan berupa sunatan massal.

"Kerjasama ini bukanlah yang pertama dengan Dokkes, tetapi sudah kesekian kalinya melakukan kerja bareng,  terutama saat program vaksinasi beberapa waktu lalu. ," jelasnya. 

Menurutnya, kegiatan yang lakukan Polda Kalbar ini diyakini akan memberikan dampak positif dan sangat dirasakan manfaatnya.

 "Semua orang tua dari anak peserta yang disunat sangat berterimakasih kepada Polda Kalbar. Alasannya tidak lain karena kegaiatan ini bentuk kepedulian Polisi kepada masyarakat," kata dia

Jika kepolisian semakin intens melakukan kegiatan sosial maka tegas Susanto berpotensi akan semakin  dicintai masyarakat.

 "Kami yakin kepedulian polisi dalam menjawab permasalahan sosial masyarakat akan berdampak citra polisi yang semakin dicintai masyarakat," tegasnya. 

Kegiatan yang digelar di Aula Pesantren Al Muqorrobun Pontianak diikuti sebanyak 25 anak.  Sebagai wujud kepedulian Polda Kalbar juga meyerahkan  bingkisan dan bantuan paket sembako bagi anak-anak peserta sunatan massal.

LDII Dorong Para Santri Bijak Memanfaatkan Media Sosial


LDII Jakarta (6/9). Media sosial sebagai ruang publik menjadi alat penyebaran radikalisme, liberalisme, hedonisme, hingga berbagai prilaku menyimpang. Problematika ini mendorong DPP LDII menjadikan media sosial sebagai area dakwah bil haal. Para santri yang nantinya menjadi juru dakwah LDII diajak meramaikan media sosial. 

“Kami mendorong literasi media sosial di kalangan santri. Mereka memiliki modal ilmu, dengan beraktivitas di media sosial, mereka bisa menebarkan kebaikan secara lebih luas. Terutama generasi muda yang haus informasi,” papar Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso. 

Literasi media sosial menjadi penting, karena kompleksnya permasalahan yang dihadapi masyarakat tersebut. Ia memberi contoh perudungan atau bully, kerap menyasar seseorang di media sosial, “Akhirnya pem-bully-an itu meluas dari jagat maya ke jagat nyata. Belum lagi propaganda gaya hidup menyimpang seperti LGBT hingga persoalan agama yang menjadikan seseorang jadi sosok yang radikal,” keluhnya. Bahkan gaya hidup seks bebas juga menemukan ruang penyebaran di media sosial. Prostitusi saat ini justru marak di Twitter, baik terang-terangan maupun terselubung.

KH Chriswanto pun meminta para santri peka dan melanjutkan dakwahnya di media sosial. Menurutnya, perkembangan teknologi digital harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memasifkan pemberitaan atau informasi positif. Tujuannya, agar amar ma’ruf kian meluas di kalangan masyarakat, agar kehidupan mereka tidak hanya menuruti hawa nafsu lalu menabrak norma agama dan budaya, “Dengan memperbanyak sumber daya jurnalis dan para santri yang memiliki keterampilan bermedia sosial, mereka dapat mengedukasi umat dan berdakwah di media sosial,” ujarnya.

Para santri nantinya, menyiarkan kebaikan yang universal dengan memegang teguh prinsip jurnalisme positif. “Berita atau informasi yang dimuat, dalam koridor Pancasila, moralitas, nilai agama Islam, dan etika jurnalistik. Jangan sampai melanggar etika tersebut,” kata KH Chriswanto.

Setiap bulan, menurut KH Chriswanto ratusan pondok-pondok pesantren (Ponpes) di lingkungan LDII menghasilkan 800-1.000-an juru dakwah. Mereka disebar di pelosok-pelosok Indonesia untuk mengajar di majelis-majelis taklim LDII. Mereka sangat dekat dengan problematika umat, “Mereka bisa mengedukasi umat sekaligus berdakwah melalui media sosial,” tuturnya. 

Senada dengan Ketua Umum DPP LDII, Ketua Ponpes Wali Barokah, Kediri, Jawa Timur KH Sunarto mengungkapkan, kontribusi LDII melalui delapan bidang pengabdian perlu diinformasikan dan dikomunikasikan ke masyarakat luas, “Kemas berita atau informasi dengan santun, dan hindari hal yang dapat menyinggung,” jelasnya.

Menurutnya, tak hanya warga LDII saja yang diharapkan dapat bijak di media sosial. Para santri, kini memiliki tugas berkontribusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan membantu pemerintah membentuk karakter bangsa yang pancasialis, “Hari-hari ini media sosial minim edukasi dan pembangunan karakter, namun riuh dengan hal-hal dangkal bahkan memecah persatuan dan kesatuan bangsa,” imbuh KH Sunarto. 

Keprihatian KH Sunarto pengasuh ponpes utama yang bekerja sama dengan LDII dalam menghasilkan juru dakwah itu, diamini oleh koleganya Habib Ubaidillah Al Hasany, Ketua Ponpes Al Ubaidah, Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur, “Sebagai pesantren yang khusus untuk menguji para santri yang akan disebar ke berbagai pelosok tanah air, kami bertanggung jawab menjadikan santri sebagai penegak empat pilar kebangsaan,” kata Habib Ubaid. 

Ponpes Al Ubaidah membekali para santri dengan pemahaman kebangsaan, dengan menghadirkan pemateri dan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Nganjuk, Koramil, dan Polres, “Setiap bulan kami mengundang mereka untuk memberi wawasan mengenai dakwah, wawasan kebangsaan, dan bela negara,” pungkasnya.

Menurut Habib Ubaid, elit politik yang menggunakan komunikasi politik populis menciptakan perpecahan yang mengkhawatirkan. Ia berpendapat, para ulama, tokoh agama, hingga santri harus aktif mendinginkan suasana, agar terus tercipta kerukunan, persatuan dan kesatuan bangsa. 

“Santri harus mendapat edukasi bagaimana memilah dan memilih informasi agar tidak terpapar radikalisme dalam agama. Sebaliknya mereka juga dituntut memproduksi konten atau informasi yang positif, agar kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara menjadi sejuk. Itu menjadi modal dalam membangun dan menyejahterakan masyarakat,” tutur Habib Ubaid yang juga pengurus DPP LDII.

Pisah Sambut Pangdam, Pengurus LDII Sulsel Bertemu Pangdam XIV/Hasanuddin yang Baru


LDII SULSEL - Pengurus DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulawesi Selatan menghadiri pisah sambut Panglima Kodam XIV/Hasanuddin di Balai Prajurit M Yusuf, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (5/9/2022) malam. 

Hadir Ketua LDII Sulawesi Selatan Dr Ir Abri MP, wakil ketua Asdar Mattiro SSos, dan wakil sekretaris Ilmaddin Husain SPd.

Di sela-sela acara, Pengurus LDII Sulawesi Selatan sempat berbincang dengan Pangdam XIV/Hasanuddin Dr Totok Imam Santoso SIP SSos MTr (Han). Pangdam adalah mantan Dandim Kediri. Ia bahkan menawarkan akan ke LDII. "Saya siap ke LDII", katanya.

Senin, 05 September 2022

PAC LDII Desa Sumberagung Meriahkan Hari Kemerdekaan RI Dengan Funbike


LDII KEDIRI (05/9). PAC LDII Desa Sumberagung gelar Funbike dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia, pada Senin, 4 September 2022.

Funbike yang diikuti oleh 300 peserta di mulai dari halaman Masjid Nasrullah Desa Sumberagung, mengelilingi desa dan finish kembali di halaman masjid.

“Sepeda santai untuk warga Desa Sumberagung ini dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan ke-77 RI, start dan finishnya di halaman Masjid Nasrullah,” kata Basori, Sekretaris PC LDII Kecamatan Badas.

Lebih lanjut, Basori menjelaskan bahwa rute sepeda santai dari Dusun Sumberagung, Dusun Pandan, Desa Canggu, Dusun Blaru dan kembali ke halaman Masjid Nasrullah Dusun Sumberagung.

“Di tengah perjalanan tepatnya di Dusun Blaru panitia membagikan kupon dan nanti akan diundi untuk mendapatkan hadiah menarik,” ujar Basori.

Menurut Arya, peserta Funbike, merasa senang walau kegiatan tersebut diselenggarakan setelah Agustus namun masyarakat tampak semangat dan antusias mengikutinya.

 “Alhamdulillah untuk kesekian kalinya LDII Sumberagung menggelar acara dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan Republik Indonesia, harapannya tahun depan dapat menjadi agenda rutin, karena selain sehat juga menyenangkan sebab di finish peserta mendapatkan roti dan undian menarik dari panitia,” ujar Arya, peserta Funbike LDII Sumberagung.

Tampak hadir pada Funbike tersebut, kepala dusun, Babinsan, pengurus LDII dan beberapa anggota Senkom Mitra Polri untuk membantu pengamanan sejak pukul 07.00 wib hingga 11.45 wib. (Lines/Ldiikediri.com)

Minggu, 04 September 2022

Camat Tawangsari Apresiasi Pagelaran Bazar & Festival Anak Sholeh PC LDII Tawangsari


LDII SUKOHARJO - Untuk mewujudkan generasi penerus yang alim-faqih, berakhlakul karimah dan mandiri, Generus Muda-Mudi  Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Tawangsari mengadakan kegiatan Festival Anak Sholeh dan Bazar 2022, bertempat di Halaman Masjid Al-Barokah dukuh Boto Desa Majasto, Kecamatan Tawangsari, Minggu  (4/9/2022).

Sebelum acara dimulai, lagu Indonesia Raya dikumandangkan dan dinyanyikan bersama-sama oleh panitia pelaksana beserta para peserta dan tamu undangan.

Ketua panitia pelaksana Aris Dwi Prasetyo saat dikonfirmasi menyampaikan, kegiatan ini diikuti oleh 200 peserta dan alhamdulillah berjalan dengan lancar.

"Kegiatan ini kita mulai pukul 07.45 WIB dan rencana akan selesai sebelum jam 12.00 WIB," kata Aris.

Aris mengatakan adapun lomba - lomba dari Festival Anak Sholeh ada 7 mulai dari lomba adzan, lomba membaca Al Qur'an, lomba menulis khot, pegon, lomba mewarnai, lomba pildacil dan lomba cerdas cermat. Kemudian dari bazar, diundang generasi pemuda LDII untuk bisa mandiri dalam mempraktekan kemandiriannya sesuai jenjangnya untuk belajar berjualan melalui stan  bazar yang disiapkan.

Ketua Pimpinan Cabang LDII Tawangsari H. Suparmin (Pargo) dalam sambutan menyampaikan apresiasi terhadap terselenggaranya acara ini.

"Acara ini diselenggarakan dengan tujuan mewujudkan generasi penerus yang alim-faqih, berakhlakul karimah dan mandiri. Semoga acara ini berjalan dengan aman dan kondusif," ujar Pargo.

Kepala Desa Majasto Rudi Hartono dalam sambutan kedua menyampaikan terima kasih kepada kepada Pimpinan Cabang LDII yang telah menyelenggarakan kegiatan Festival Anak Sholeh dan Bazar Generus Mudestu 2022.

"Dalam kegiatan ini wujud kita dalam mengisi kemerdekaan Republik Indonesia. Mengisi kemerdekaan bukan hanya dengan fisik, tetapi dengan mental dan karakter  dan inilah salah satu cara kita mengisi kemerdekaan agar penerus bangsa Indonesia ini benar - benar berakhlak mulia di akhir zaman yang sudah luar biasa perkembangan zaman ini", kata Rudi.

Rudi menyampaikan mendukung sepenuhnya kegiatan ini dan harapannya tahun depan bisa berkoordinasi dengan Pemerintah Desa agar bisa mensupport kegiatan ini.

Masih di tempat yang sama, Camat Tawangsari Bambang Dwi Sumiratno menyampaikan apresiasi terhadap terselenggaranya kegiatan ini.

"Luar biasa untuk panjenengan semua, saya apresiasi mulai dari PC, PAC, anak-anak dan para pendamping semuanya," ujar Bambang.

Selanjutnya Acara dibuka dengan pemotongan pita oleh Camat Tawangsari. (bayu)

Sabtu, 03 September 2022

Camat Pedan Hadiri Pengajian Rutin MUI di Majelis Taklim PC LDII Pedan


LDII KLATEN (3/9) - Camat Pedan Marjana, S.IP.,M.H yang juga Dewan Pertimbangan MUI Pedan menghadiri Pengajian Rutin Selapanan (35 hari sekali) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Pedan di Majelis Taklim PC LDII Pedan (Masjid Khairul Fatihin, Sonayan, Pedan)

Pengajian rutin ini merupakan Program Kerja Majelis Ulama Indonesia Kecamatan pedan dan Lembaga Keagamaan se-Kecamatan Pedan, seperti NU, LDII, Muhammadiyah, MTA yang rutin dilaksanakan secara bergilir dari masjid ke masjid.

Turut hadir bersama Camat Pedan diantaranya adalah H. Hadi Rosidi, S.Ag Ketua Umum MUI Pedan, Suwarto, S.Pd.SD Ketua PC LDII Kecamatan Pedan, H. Jalal Suyuti, S.Pd Muhammadiyah Pedan, Sardono PC MTA, H. Busro Priyono MWC NU dan serta Pengurus Harian MUI Kecamatan Pedan.

Dalam Sambutan pembukaannya H. Hadi Rosidi, S.Ag Ketua MUI Pedan mengucapkan rasa syukurnya kepada Alloh SWT atas terlaksananya pengajian rutin MUI ini, "terimakasih kepada semua pengurus MUI yang sudah hadir, kedepannya mari kita tingkatkan lagi Amal Sholeh dan Infak kita dijalannya Alloh, karena dengan memperbanyak infak fiisabilillah itulah agamanya Alloh bisa semakin lancar" harap H. Hadi Rosidi

Senada dengan Ketum MUI Pedan, Marjana, S.IP., M.H juga dalam sambutannya menyampaikan Apresiasi dan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada PC LDII Pedan selaku tuan rumah telah menyiapkan tempat & akomodasi serta bahan pengajian yang telah dibagikan kepada Majelis yang hadir"

Dewan Pertimbangan MUI Pedan ini juga menyampaikan "Saya harapkan pengajian rutin MUI Pedan ini bisa semakin meningkatkan persatuan dan kesatuan kita terutama sebagai Umat Muslim, sesuai dengan bahasan atau tema pengajian hari ini yaitu "Ukhwah Islamiyah" Harap Marjana

Begitupun juga dengan Suwarto, S.Pd.SD Ketua PC LDII Kecamatan Pedan dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa "pengajian rutin MUI Pedan ini sangat penting dilaksanakan untuk merajut dan memperkuat persatuan dan kesatuan anak bangsa, terutama bagi kita pengurus MUI Kecamatan Pedan"

"Untuk itu pada kesempatan ini saya selaku orang yang diberi amanah untuk mengisi pengajian saat ini memberikan 6 resep untuk menjaga persatuan & kesatuan, untuk menjaga Ukhwah Islamiyah kita harus menerapkan yang namanya 6 KARAKTER LUHUR, yakni RUKUN, KOMPAK, JUJUR, KERJASAMA YANG BAIK, AMANAH serta EFEKTIF dan EFESIEN" jelas Suwarto

"Kalau kita semuanya bisa menerapkan ke Enam unsur ini maka Insya Alloh Ukhwah Islamiyah yang kita damba-dambakan selama ini akan senantiasa kita dapatkan dan rasakan bersama-sama" Tutup Suwarto (Rizal/Lines)