Sabtu, 26 November 2022

Hadapi Tahun Politik, LDII Ikuti Diklat Deteksi Yang Digelar Oleh FKDM Kab. Klaten



LDII KLATEN - Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kab. Klaten pada tanggal 22-24 November 2022 menyelenggarakan Diklat Deteksi Dini Potensi dengan peserta FKDM Kecamatan se Kab. Klaten bertempat di Resto Damandiri, Ds. Samiran Selo Boyolali.


Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) adalah Forum yang di bentuk Pemerintah berdasarkan Permendagri No 46 thn 2019, mulai dari tingkat Provinsi sampai ke tingkat Keleruhan/Desa.
Menurut Bambang Suprobo sebagai Ketua FKDM Kab. Klaten, Anggota FKDM terdiri dari tokoh-tokoh yang ada di masyarakat.

Untuk Tingkat Kabupaten, terdiri dari perwakilan NU. Muhammadyah, LDII, MTA, Khatolik, Kristen, Budha, Hindu, tidak hanya itu, keterlibatan Relawan dari Orari, Senkom Mitra Polri, SARda kab. Klaten, KNPI, GP Ansor, Pemuda Muhammadyah juga ada.

Kegiatan Deteksi Dini Ini di ikuti 71 peserta yang terdiri dari 14 Pengurus FKDM Kabupaten, 52 Utusan dari pengurus FKDM Kecamatan se-Kabupaten Klaten dan 5 orang staff KesbangPol.

Supriadi Agung sebagai Sekretaris FKDM menyampaikan “Tahun 2023 Kabupaten Klaten akan menghadapi, Pemilihan Kades, tahun politik jelang 2024."

"Serta Resesi Ekonomi yang diperediksi akan menimpa Indonesia, dimana hal ini tentu menjadi salah satu yang dapat menimbulkan konflik di Kabupaten Klaten" Jelas Supriadi

"Oleh karenanya maka FKDM Kabupaten Klaten perlu menyelenggarakan Diklat Deteksi Dini terhadap Anggota FKDM Kecamatan, serta untuk meningkatkan Kemampuan Kewaspadaan Dini, Deteksi Dini dan Cegah Dini potensi konflik yang akan timbul di masyarakat” ungkap Supriyadi


"Dengan demikian Anggota FKDM diharapkan mampu memberikan laporan dan data yang akurat kepada pemangku kebijakan wilayah sebagai bahan pertimbangan menentukan kebijakan demi menjaga kondusifitas wilayahnya” harap Supriyadi


Dalam Kegiatan ini, narasumber Berasal dari Wakil Bupati Klaten (yang mewakili Bupati Klaten) l, Polres Klaten, Kodim 0723 Klaten, Kepala POS Binda Klaten, Koordinator Binda Solo Raya, dan KesbangPol Klaten.

Wakil Bupati klaten Yoga Hardaya yang mewakili Bupati dalam Materi Kebijakan Umum Pemerintah Daerah Tentang FKDM Kabupaten Klaten menyampaikan bahwa: Peran FKDM dalam ikut menjaga kondusifitas dan kemajuan kabupaten Klaten amatlah penting, maka kegiatan Diklat ini menjadi sangatlah penting untuk peningkatan kemampuan dalam memberikan masukan informasi, data dan rekomendasi yang akurat. 


"Apa-apa yang terjadi di masyarakat yang dapat menimbulkan konflik bisa segera terdeteksi, sehingga permasalahan yang muncul tidak menjadi besar karena dapat tertangani sejak dini" Ujar Yoga Hardaya


Selain itu, Kol. Subagyo Koordinator Binda Solo Raya di sela-sela menyampaikan Materi Potensi Konflik 2023, memberikan motivasi bahwa FKDM adalah unsur yang penting dalam sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta dalam UUD.


"Dalam pelaksaannya juga di cantumkan dalam Permendagri bahkan kadang sampai muncul Perbupnya di tingkat Kabupaten, hal ini menunjukan betapa pentingnya keberadaan FKDM." Imbuh Kolonel Subagyo


"FKDM akan menjadi Eksis yaitu ketika keberadaannya bisa menjalankan Tupoksi yang diberikan dengan baik, oleh karena itu kemampuan Deteksi dini dan Cegah Dini harus di miliki oleh setiap anggota FKDM." Tegas Kolonel Subagyo

Dan ketika sudah di SK kan menjadi anggota FKDM berarti adalah anggota masyarakat pilihan yang dipandang mampu melepaskan diri dari kepentingan diri dan kelompoknya, mampu berpikir dan bertindak untuk kepentingan bangsa dan negara melaksanakan kebijakan Negara yang Sah secara Undang-undang” Ungkap Kolonel Subagyo

Danar Dono Anggota FKDM Kabupaten Klaten perwakilan dari Senkom Mitra Polri menyampaikan bahwa kegiatan ini dibagi dalam tiga (3) pokok kegiatan, hari pertama di titik beratkan pada teori, hari ke dua praktek lapangan pencarian data dan informasi serta penulisan Laporan, hari ketiga melatih kekompakan team dan Rencana Tindak lanjut setelah Diklat, salah satunya adalah menghidupkan kembali FKDM di tingkat Desa/Kelurahan. (Rizal PM)

Senin, 21 November 2022

DPW LDII Silaturrahim Dengan Ketum MUI Lampung, Ketum MUI: Bangun Sinergi Dalam Pembinaan Umat.



Pengurus DPW LDII Provinsi Lampung yang dikomandoi  langsung oleh ketua dr. Aditya,, M. Biomed yang  didampingi dewan penasehat H. RH. Habibullah, S. PdI, Drs. H.Heri Sensustadi (sekretaris), Johan Wahyudi, S. PdI (biro OKK), Sukadi SE (biro PKOSB),  bersilaturahmi dengan ketua umum MUI Prof. Dr. Kh. M. Mukri, M.Ag, diterima dikediamannya, Minggu malam,  20/11/2022.

Dalam pertemuan tersebut dr. Aditya menyampaikan permohonan maaf kami baru sempat sowan, dan ucapan selamat atas dilantiknya Prof. Kyai Mukri sebagai ketua umum Perhimpunan Anak Transmigrasi (PATRI), semoga tambahan tugas mulia dapat membawa keberkahan dalam pembinaan dan peningkatan peran PATRI dalam pembangunan di Provinsi Lampung. 

Pertemuan yang sangat akrab diselingi candatawa, ketua umum Kyi Mukri menyampaikan terima kasih kehadiran teman2 LDII, sebetulnya saya sudah menunggu, sering mas Heri ini menyampaikan bahkan sudah 3 kali ketemuan saya  katanya ingin ke rumah, tapi kok belum jadi disambut dengan ketawa.

Dalam ramah tamah Prof.  Mukri menyebutkan juga sebagai pendamping gubernur dalam rencana membangun Masjid Raya Provinsi Lampung yang dapat menampung 10-12 ribu jamaah di kawasan Enggal, yang akan bermitra dengan yayasan Bakrie Amanah.

Mari terus bersinergi dalam membina umat, saling memberikan masukan, pemikiran, karena saat ini informasi sangat cepat baik melalui medsos maupun media, kita harus hati-hati menyikapinya, saya ini sibuk kadang diminta ngisi ke Kalimantan, NTB, pernah 1 hati ngisi di tiga tempat, selorohnya sambil ketawa ringan.

Dalam menghadapi gelaran mukernas MUI Pusat, beliau menyampaikan Lampung siap menjadi tuan rumah, dan pemerintah daerah mendukung penuh terlaksananya mukernas yang akan digelar  8-9 Desember 2022, ujarnya disela-sela ramah tamah. 

Aditya juga sebagai pengurus IDI pusat menyampaikan LDII siap mendukung perhelatan  mukernas MUI, dapat berjalan dengan aman, nyaman, lancar, membawa berkah bagi warga Lampung karena dihadiri oleh para ulama2, kyi, tokoh2 agama dari tanah air. Diakhir acara ketua DPW LDII  dr. Aditya memberikan  buku munas, majalah nuansa,dan laporan bulanan.

Ketua DPW LDII Lampung Ajak Pemuda Jaga Kerukunan Dalam Keberagaman



Ketua DPW LDII Aditya menjadi salah satu narsum seminar serangkaian rapat pimpinan daerah (Rapimda) pemuda Katolik Lampung.

 Acara Seminar Kebangsaan dengan tema “Pemuda Bergerak, Membangun Ekonomi dalam Bingkai Toleransi” dibuka oleh Kaban Kesbangpol Provinsi Lampung Drs. Mohammad Firsada, MSi, dihadiri ketua umum pemuda Katolik, Keuskupan Tanjung Karang, ormas, OKP Lintas agama, KNPI dan undangan lainnya, hotel Arinas, Sabtu, 19/11/2022.

dr. H. Aditya, M. Biomed saat menjadi narasumber dengan materi : "Mewujudkan toleransi antar umat beragama untuk menciptakan kondusifitas bagi pelaku usaha dan bisnis"

Aditya memaparkan moderasi beragama  bisa diperkuat dengan  silaturrahim/silahturahmi, (maaf saya menggunakan istilah dalam Islam), karena dengan silaturahmi  akan terwujudnya ta'aruf (saling mengenal), tafahum (saling memahami, ta'awun (saling tolong menolong sesama tanpa membeda-bedakan latar belakang), takaful (saling menjaga dan melindungi keberadaanya masing-masing).

Aditya menambahkan, kita hidup di Indonesia tidak sendiri, dalam masyarakat kita hidup berdampingan dengan berbagai ras, suku, agama,  etnis, maka perlu kita jaga kerukunan.

"Kita hidup di masyarakat berdampingan dengan berbagai suku, ras, agama, etnis, maka saya mengajak para pemuda untuk menjaga kerukunan dalam keberagaman, keberagaman sebuah kenyataan, keharmonisan sebuah keharusan, sehingga roda ekonomi , pertumbuhan ekonomi masyarakat akan berjalan lancar". ujar Aditya dengan penuh senyum.

Sementara mas Adit panggilan akrabnya menambahkan dalam pengembangan dakwah LDII senantiasa dengan  green dakwah yaitu dakwah  yang shaleh, dakwah yang santun, dakwah cinta lingkungan, dakwah cinta kesehatan dan  kebersihan. Diakhiri dengan pemberian plakat/cinderamata dari panita kepada narsum (Aditya) dan foto bersama.

Ketum MUI Apresiasi LDII DIY Selenggarakan Kajian Kutubus Sittah di Pondok Pesantren Mulya Abadi Sleman



Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) DIY menyelenggarakan secara rutin Kajian Hadis Kutubus Sittah. Salah satunya di Pondok Pesantren Kutubus Sittah Mulya Abadi Sleman, yang sudah berdiri sejak 1984. Mulai dari Sahih al-Bukhori, Sahih Muslim, Sunan an-Nasa'i, Sunan Abu Daud, Sunan Ibnu Majah, dan Sunan at-Tirmdzi. Beberapa waktu lalu, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) DIY, Prof. Dr. KH. Machasin, MA. membuka secara resmi Kajian Hadis Sahih Muslim untuk periode pengkhataman November 2022 hingga Januari 2023.

Dalam tausiyahnya, Prof. KH. Machasin menyambut gembira “Kajian Hadis Sahih Muslim” yang diadakan oleh LDII DIY ini di pondok pesantren yang berada di tepi Jalan Raya Magelang KM 8,5.
“Saya sangat bergembira bahwa di sini dikaji kitab-kitab hadis Kutubus Sittah yang sangat terkenal dan menjadi rujukan bagi ahli dalam memutuskan persoalan-persoalan berkaitan dengan fikih,” ungkap Prof. KH. Machasin yang menyandang guru besar di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.  

Mantan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag RI (2014-2016) ini menuturkan bahwa telah lama mengenal LDII. Suatu saat pernah mendampingi Presiden RI, Ir. Joko Widodo menerima pengurus harian DPP LDII di istana negara Jakarta. Menurutnya, belajar kitab secara mendalam itu harus tekun dan waktunya tidak sedikit. Santri biasa pasti memerlukan waktu yang lama untuk belajar. Sedangkan program belajar secara akselerasi diperuntukan tidak untuk seluruh santri. Program akselerasi bagi santri/santriwati yang memiliki kecerdasan luar biasa.

Mantan Kepala Pusat Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI ini juga berharap para santri LDII belajar tidak hanya melalui buku, namun melihat pula kehidupan sebagai media pembelajaran. Saat berdakwah turut mengalir bersama masyarakat tetapi tidak terbawa arus. Jangan sampai terlena dan terpengaruh, seperti: dampak negatif media sosial. 
“Dakwah kita itu tidak melawan arus, yang paling baik, tetapi mengikuti arus, hanya tidak terbawa arus. Mengikuti di belakang namun dengan handayani (daya), tutwuri handayani. Ada pengaruhnya," jelas Prof. KH. Machasin.

Turut hadir menyimak tausiyah Ketua umum MUI DIY, antara lain: Ketua Dewan Pimpinan Wilayah LDII DIY Atus Syahbudin, S. Hut., M.Agr., Ph.D., Ketua DPD LDII Sleman Suwarjo, S.IP., M.Si. bersama pengurus harian DPW/DPD, serta beberapa dewan penasehat dan dewan guru ponpes. Atus menyampaikan 8 bidang pengabdian LDII untuk bangsa. Yang teranyar menurut Mantan Dewan Syura Muslim Student Association Japan (MSAJ) ini adalah sinergi dengan program Pusat Inkubasi Bisnis Syari'ah (PINBAS) Komisi Ekonomi dan Bina Kesejahteraan Umat MUI DIY untuk melaksanakan sertifikasi halal makanan nabati. Lalu penyelenggaraan Jogja Jambore Anak Saleh (JOGJAS) 2022 yang berpusat di Kapanewon Ngemplak, Sleman. Selain itu, bersama Kejaksaan Tinggi DIY, LDII turut menyukseskan program Kejaksaan Agung RI, yakni “Jaksa Masuk Pesantren” di Pondok Pesantren Pelajar Mahasiswa Baitussalam, Kota Yogyakarta.

Melalui kajian yang dibuka oleh Ketum MUI DIY ini, Ketua Ponpes Kutubus Sittah Mulya Abadi, H. Jiwantoro, S.Pd. berharap para santri senantiasa berkarakter alim-fakih, berakhlakul kharimah, dan mandiri. H. Jiwantoro menyampaikan pula bahwa santri-santri berasal dari DIY dan luar DIY. Bahkan hingga Papua, Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera.

Ruang kelas ponpes ini ber-AC dengan suasana pondok yang sangat asri. Selain itu, santri dapat menginap di asrama putra dan putri yang terpisah, serta tersedia ruang makan dan laundri. Dengan fasilitas tersebut, santri hanya dikenakan biaya makan setiap harinya Rp15.000 dan biaya admin Rp 2.000/hari. "Ayo mengaji kutubus Sittah di Mulyo Abadi," pungkas Ustaz H. Sahli, salah satu dewan guru ponpes.

Jumat, 18 November 2022

Sosialisasikan Peraturan KPU no 7 tahun 2022, KPU Kota Kediri Sambangi Ponpes Wali Barokah



Kediri (18/11).Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kediri mensosialisasikan pemilu 2024 di kalangan santri Pondok Pesantren Wali Barokah/ Jawa Timur, pada Jumat (18/11). Dalam acara itu, Ketua KPU Kota Kediri Pusporini diwakili oleh Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat Moch. Wahyudi.

"Silaturahim ini dalam rangka mensosialisasikan peraturan baru terkait dengan pemilihan umum. Selain itu, untuk memetakan lokasi-lokasi yang dapat dijadikan Tempat Pemilihan Suara (TPS)," ujarnya. 

Saat ini, syarat partai politik untuk bisa mengikuti kontestasi politik harus beranggotakan 239 orang. Namun, banyak terjadi pelanggaran terkait hal itu. 

"Ada kasus nama warga dicatut dalam keanggotaan itu dan mereka tidak sadar namanya dipakai oleh partai politik dimasukkan sebagai anggota untuk memenuhi syarat mengikuti pemilu," ungkapnya.

Sementara, Bagian Perencanaan Data dan Informasi Nasrudin mengatakan, berdasarkan peraturan KPU no 7 tahun 2022, KPU diminta sosialisasi terkait dengan TPS di lokasi khusus. Untuk itu, pihaknya siap memfasilitasi kelompok atau komunitas yang pada saat pemilihan umum dilaksanakan tidak pulang, di antaranya para santri yang sedang mengenyam pendidikan di ponpes.

"Salah satu kekhususannya itu adalah mereka yang pada saat pemilu tidak bisa pulang untuk mencoblos di tempat terdaftarnya. Maka langkah yang diambil adalah koordinasi terkait dengan jumlah santri yang ada," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Ketua Ponpes Wali Barokah KH Sunarto mengapresiasi langkah KPU menyosialisasikan peraturan Pemilu ke pada santri di Ponpes yang diasuhnya. "Dengan Kebijakan PKPU No 7 itu, semoga memberikan kemudahan bagi warga dan para santri untuk menyampaikan hak suaranya dalam pemilu yang akan datang," ujarnya.

Ia menekankan, ponpes yang bekerja sama dengan DPP LDII itu akan menggunakan hak-hak suaranya. "Kami tidak ingin santri  dan warga ponpes sampai golput (tidak menggunakan hak suaranya). Itu sebagai tanggung jawab moral untuk selalu tunduk dan patuh terhadap peraturan pemerintah yang sah berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," tambahnya.

KH Sunarto menambahkan, santri yang berasal dari wilayah Jawa Timur bisa dimungkinkan menggunakan hak suaranya di daerah masing-masing. Akan tetapi bagi santri yang berasal dari luar Jawa Timur-terlebih luar Pulau Jawa- kemungkinan kecil mereka pulang ke tempat asal.

"Kami berharap KPU dapat memberikan pelayanan yang maksimal khususnya terhadap para santri agar dapat menggunakan hak suara dengan sebaik-baiknya," imbuhnya.

Terkait dengan pendataan santri dari luar daerah, masih perlu dikoordinasikan lebih lanjut. Mengingat masa belajar santri yang relatif singkat, mobilitas keluar masuk santri begitu tinggi, bisa dimungkinkan data sekarang bisa berubah menjelang pemilu yang akan datang.

 "Apapun kondisinya, pondok tetap menyambut baik dan gembira terhadap apa yang sudah diikhtiarkan KPU. Pasti kami perlukan adalah dorongan dan update informasi dari KPU," ungkapnya.

Terkait rencana mendirikan TPS di lokasi khusus, Ponpes menganggap hal itu bukan menjadi masalah, yang penting tidak diawasi secara khusus, karena mempengaruhi aspek netralitasnya. 

"LDII mendorong warganya untuk bersikap netral aktif dalam menghadapi pemilu. Ponpes Wali Barokah yang merupakan salah satu pondok di bawah naungan LDII sering mendapat kunjungan tamu dari unsur apapun," tuturnya.

Menjelang masa pemilu tidak menutup kemungkinan juga akan kedatangan tamu pejabat atau tokoh partai politik, mulai tingkat kabupaten/kota bahkan nasional. “Maka kami tidak ingin ada kontrak politik dengan partai maupun tokoh politik manapun. Karena Ponpes Wali Barokah sudah ditetapkan oleh Bawaslu sebagai Zona Anti Politik Uang," tutupnya. (*Mzda)

Kamis, 17 November 2022

Kejari Nganjuk Sosialisasikan Jamaah Sae di Ponpes Al Ubaidah


Nganjuk (17/11). Kejaksaan Negeri (Kejari) Nganjuk mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ubaidah, Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur pada Kamis (17/11). Di ponpes yang bekerja sama dengan DPP LDII tersebut, Kepala Kejari Nganjuk Nophy Tennophero Suoth menyosialisasikan Jamaah Sae, kepada para santri milenial. 

Menurutnya, program Jamaah Sae memiliki arti Jaksa Mucal Bab Hukum Dateng Santri Milenial, yang artinya jaksa mengajar tentang hukum kepada santri milenial, “Program ini sebenarnya program dari Kejaksaan Agung, berupa jaksa masuk pesantren untuk menyosialisasikan hukum. Namun kami memperhatikan karakteristik lokal menjadi Jamaah Sae, di mana Kejaksaan Agung berbagi pengetahuan hukum kepada para santri milenial,” ujar Nophy. 

Ia mengatakan, dengan adanya Jamaah Sae pihak Kejari bisa menjangkau kalangan pesantren untuk sosialisasi hukum, “Selama ini kami hanya menyasar sekolah-sekolah formal. Di lokal Nganjuk, kami melihat jumlah pondok-pondok pesantren sangat banyak mendorong kami untuk memberi penyuluhan hukum,” imbuhnya.

Kejari Nganjuk, menurutnya terus menyosialisasikan “Kenali Hukum Hindari Hukum” agar masyarakat benar-benar jauh dari pelanggaran hukum, “Anggota masyarakat kena hukuman, karena tidak tahu. Maka bila kenal hukum, makai a akan menjauhi karena ada akibatnya,” pungkasnya. 

Menanggapi program Jamaah Sae, Pengasuh Ponpes Al Ubaidah, Habib Ubaidillah Al Hasany menyambut baik kehadiran Kejari Nganjuk, “Bahkan bila tidak ada program Jaksa Masuk Pesantren, kami yang akan memohon dan mengundang Kejari untuk memberikan penyuluhan hukum di pondok pesantren kami,” ujar Habib Ubaid.

Menurut Habib Ubaid, ketidaktahuan mengenai hukum bisa membawa bencana, “Ini jadi keprihatinan saya pribadi dan institusi,” ujarnya. Habib menegaskan para santri saat di pondok pesantren masih satu tujuan, agar bermanfaat bagi masyarakat, “Saat mereka terjun di tengah-tengah masyarakat mereka bisa kena virus radikalisme dan intoleransi,” paparnya. 

Bahayanya virus radikalisme dan intoleransi, menurutnya bisa lebih dahsyat ketimbang wabah Covid-19, “Bahkan dunia belum menemukan vaksinnya. Alhamdulillah dengan adanya jaksa masuk pesantren bisa menolong anak-anak kami dari bencana besar tersebut,” tegasnya. 

Dengan sosialisasi dari Kejari Nganjuk, Habib Ubaid mengharapkan para santri bisa mengerti hukum, sadar hukum, dan memahami hak serta kewajiban sebagai warga negara, “Mengerti berarti tahu hukum, sadar hukum berarti melaksanakan sehingga terhindar dari hukum, tidak melanggar peraturan yang ada dan mengetahui hak-haknya mendapat perlakuan yang sama di depan hukum,” tuturnya.   

Pada kesempatan itu, Jaksa Fungsional Ratrika Yuliana dan Kasi Intelijen Kejari Nganjuk Dicky Andi Firmansyah memberi penyuluhan hukum di depan 800-an santri. Mereka menegaskan, agar para santri dalam dakwahnya berhati-hati, agar tidak terjerat hukum akibat ujaran kebencian dan intoleransi.

Ratri mengatakan manusia di muka bumi tidak sama, “Di Indonesia tidak semuanya beragama Islam, banyak keyakinan yang lain. Jangan sampai ibadah justru menggangu orang lain, inilah pentingnya toleransi,” ujarnya. 

Menurutnya, intoleransi terjadi karena seseorang atau sekelompok orang menolak praktik ibadah kelompok lain. Mereka yang intoleran juga menganggap kelompok lain salah. Ia mengatakan, paham intoleransi selalu menganggap dirinya paling benar dan yang lain pasti salah, “Inilah pentingnya dakwah dengan damai, jangan sampai berdakwah namun membuat suasana masyarakat tidak tenang,” pesan Ratri.

LDII Hadiri Sosialisasi Pembangunan Masjid Raya Provinsi Lampung


Bandar Lampung - Provinsi Lampung bakal memiliki sebuah Masjid Raya berkapasitas 10 -12 ribu jamaah yang dibangun di Bandarlampung, rencana pembangunan ini disampaikan dalam Sosialisasi Pembangunan Masjid Raya Provinsi Lampung di Ballroom Hotel Bukit Randu Bandarlampung, Kamis (17/11/2022). 

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menjelaskan bahwa bangunan masjid ini akan berlokasi di kawasan Gedung Olahraga (GOR) Saburai, Kel. Enggal Bandarlampung, dengan  luas lokasi yang akan dibangun  2,3 hektar dan menggandeng mitra dari Yayasan Bakrie Amanah. 


Anggaran dana yang digunakan untuk pembangunan masjid ini bukanlah bersumber dari APBN, tapi sumbangan dari Yayasan  Bakrie Amanah. Untuk itu gubernur meminta keikhlasan seluruh pihak dan masyarakat untuk kesuksesan pembangunan masjid.

"Proses membangun dalam bentuk keikhlasan kita semua, masjid ini akan menjadi kebanggaan masyarakat Lampung, Insyaallah akan bermanfaat untuk kita semua," kata Arinal. 

Masjid ini akan menggantikan  Gedung Olahraga (GOR) Enggal yang saat ini sudah tidak berfungsi  lagi secara maksimal. Keberadaan GOR akan di pindahkan dan diganti  dengan lokasi yang lebih luas sekitar 170 ha di kawasan Exit Tol Kota Baru, dengan dibangunkan pusat olahraga (sport center).


Masjid yang  dibangun akan diberi nama "Al Bakrie" ini diharapkan bisa menjadi pusat kegiatan sosial keagamaan. Ini menjadi realisasi keinginan masyarakat Lampung untuk memiliki masjid termegah di 'Sai Bumi Ruwa Jurai'.

Sang Arsitek Reza mengatakan bahwa bangunan ini tidak hanya satu lantai. Agar dapat memuat jamaah lebih banyak, pihaknya sudah mendesain lantai tambahan.

Desain juga mengakomodasi kearifan lokal dengan memuat seni yang memuat motif dan filosofi Lampung yakni 'Siger'. Masjid ini juga akan dilengkapi dengan area terbuka untuk kegiatan ekonomi/ UMKM, kuliner, olahraga, dan wisata religi.

Sementara itu, ketua DPW LDII Provinsi Lampung dr. Aditya menyampaikan kegembiraannya dan  mendukung penuh pembangunan masjid raya ini. Ia berharap masjid tersebut dapat menjadi simbol kebanggaan Lampung.


"Kami Keluarga Besar LDII Provinsi Lampung siap memberi masukan serta dukungan dalam pembangunan Masjid Raya ini, dan berharap Masjid ini nantinya bisa mendatangkan kemaslahatan bagi warga di Provinsi Lampung, dan sebagai jariyah di akherat nanti" ungkap Aditya

"Barang siapa yang membangun masjid di dunia, maka akan dibangunkan rumah di Surga - Alhadits" tutup Aditya yang juga sebagai pengurus besar Ikatan  Dokter Indonesia (IDI) pusat ini.

Sukseskan Hari Amal Bhakti Kemenag, Ponpes Wali Barokah Gelar Baksos Donor Darah


Kediri (17/11). Kementerian Agama Kota Kediri bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) menggandeng tiga pondok pesantren menggelar bakti sosial donor darah. Kegiatan itu dalam rangka menyukseskan rangkaian Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama ke-77, Rabu (16/11). 

Kegiatan yang diikuti ponpes dalam naungan DPD LDII Kota Kediri yakni  Nurul Huda Al Manshurin Kresek, Al-Hasun Bangsal, Nurul Hakim Bandar dan dipusatkan di Ponpes Wali Barokah Kota Kediri, Jawa Timur. 

Wakil Ketua Ponpes Wali Barokah Ust.Agus DS mengatakan, pihaknya seringkali mengikuti kegiatan donor darah yang diselenggarakan instansi pemerintah di beberapa tempat. Tetapi pelaksanaan di lingkungan Ponpes Wali Barokah ini merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan. “Semoga kerja sama ini bisa ditingkatkan dengan kegiatan lain yang tidak kalah bermanfaat," ujarnya.

Sebelum pelaksanaan, para guru dan santri diberikan pemahaman tentang urgensi donor darah. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada mereka terkait pentingnya transfusi darah bagi kesehatan. Hal itu di antaranya, menurunkan risiko penyakit jantung, menurunkan tingkat kolesterol, dan menurunkan kadar oksidan dengan meningkatkan kandungan antioksidan dalam tubuh.

Sementara itu, Wiyono, Staf Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Kediri mengatakan, menjadi pendonor darah secara teratur adalah langkah sederhana, namun hal itu dapat memperkuat komunitas mereka, mendukung sistem kesehatan setempat, dan menyelamatkan nyawa.

 “Dengan mengetahui beberapa manfaat dari donor darah, diharapkan mampu memberikan rasa percaya diri kepada seluruh pendonor darah untuk bisa melakukannya secara rutin. Sehingga dengan demikian, pasokan darah dapat terus terpenuhi, dan tubuh menjadi sehat," kata Wiyono.

Dalam kesempatan itu, Rofiudin Faruq, Kasi PD Pontren Kemenag Kota Kediri mengapresiasi kepada Ponpes Wali Barokah yang telah menghelat aksi donor darah. “Mewakili jajaran Kemenag dan PMI Kota Kediri ikut senang dan bangga dengan guru dan para santri yang mau mengikuti donor darah. Kegiatan ini sangat membantu PMI dalam menyediakan stok darah,” ujarnya.

Kegiatan donor darah tersebut mengangkat tema “Ketahanan Kesehatan Membangun Moderasi Beragama". Menurut Faruq, salah satu manfaat donor darah bisa menyelamatkan jiwa seseorang, diharapkan guru dan santri Ponpes Wali Barokah secara aktif menjadi pendonor. “Maka dari itu kepada lembaga pendidikan keagamaan lain di bawah naungan Kemenag diharapkan juga dapat melakukan hal yang sama”, ajak Faruq.

Salah seorang santri asal Pekanbaru Auda Dina Aulia yang menjadi pendonor mengatakan kesyukurannya bisa berbagi pada sesama dengan mendonorkan darah. Apalagi dengan donor darah juga bermanfaat untuk kesehatannya. “Kami senang bisa berbuat baik pada sesama, karena sangat membantu sesama bahkan bisa menyelamatkan jiwa seseorang,” ungkapnya.   (*/Mazda)

Vaksin Meningitis Tak Lagi Wajib, Masyarakat Perlu Tingkatkan Kesadaran Kesehatan Mandiri

Kementerian Kesehatan RI menetapkan vaksin meningitis tidak lagi diwajibkan bagi pengguna visa umroh, yang disahkan berdasarkan surat edaran Kemenkes yang terbit 11 November lalu. Foto Ilustrasi: Pexels/Hayden.


Jakarta (17/11). Kementerian Kesehatan RI menetapkan vaksin meningitis tidak lagi diwajibkan bagi pengguna visa umroh, yang disahkan berdasarkan surat edaran Kemenkes yang terbit 11 November lalu. Vaksinasi tetap dapat dilakukan jika calon jamaah yang berangkat menginginkan upaya perlindungan kesehatan.

Sekjen Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) M. Farid Aljawi mengonfirmasi hal tersebut. Ia mengatakan, Amphuri mengapresiasi peraturan baru mengenai vaksin meningitis bagi jamaah umrah, sebagai respon cepat pemerintah.

Ia menyampaikan, masalah yang dihadapi jamaah umrah adalah jumlah ketersediaan vaksin yang ada, tidak seimbang dengan jumlah calon jamaah. Sehingga menyulitkan penyelenggara menggelar vaksinasi. Selain itu, pesebaran vaksin dan buku kuning belum merata di seluruh daerah dan hanya dilakukan distribusi secara online.

“Hal ini menjadi kontraproduktif di masyarakat. Contoh misalnya, hanya karena terkendala batas toleransi minimal pemberian vaksin, calon jamaah tidak bisa diberangkatkan. Jelas hal ini merugikan baik peserta maupun penyelenggara,” ujarnya.

Terkait hal tersebut, Farid berharap pemerintah perlu melakukan harmonisasi peraturan lebih lanjut agar tidak terjadi benturan kebijakan.

Menanggapi peraturan baru tersebut, penyelenggara travel umrah dan haji Arminareka Perdana, Richan Muzakar mengakui dengan adanya kebijakan itu merupakan berita baik bagi jamaah dan penyelenggara travel itu sendiri. “Di sisi lain ini menjadi waspada, karena seperti diketahui di Arab Saudi adalah tempat berkumpul para jamaah umrah dan haji dari berbagai negara. Artinya masing-masing jamaah harus menjaga kesehatan. Meningitis berbahaya karena menyerang ke otak,” ujarnya.

Senada dengan Richan, Ketua Departemen Pengabdian Masyarakat DPP LDII sekaligus Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif, Muslim Tadjuddin Chalid mengatakan meningitis masih perlu menjadi perhatian karena penyebabnya bisa berasal dari kerumunan orang banyak.

Penyelenggaraan haji dan umrah termasuk dalam indikasi dengan penyebaran tinggi virus atau bakteri meningitis, karena merupakan tempat berkumpulnya warga berbagai negara. Karena itu, ia melanjutkan, pemerintah Indonesia berupaya mencegah melalui vaksinasi meski hingga kini belum ada obatnya.

Karena itu, terkait kebijakan baru tersebut, Muslim menyarankan bahwa orang-orang yang memiliki komorbid dan pengguna visa haji, dengan jangka waktu mukim lama masih perlu vaksin meningitis. “Lagipula vaksin meningitis hanya sekali dan akan berlaku selama tiga tahun, jika jamaah itu sering melakukan ibadah umroh, ia tidak perlu berulang kali vaksin,” ujarnya.

Potensi penyebaran ke negara asal itulah yang perlu menjadi perhatian masyarakat yang ingin berangkat umroh. “Selama itu untuk kepentingan kesehatan apa salahnya, meski kini ada kebebasan kebijakan dari pemerintah. Kita tidak tahu riwayat penyakit bawaan dari warga negara lainnya. Mencegah itu lebih sedikit biaya daripada mengobati, resiko mengancam jiwa itu lebih masalah, apalagi menyebar ke tempat lain,” ujar Muslim.

Rabu, 16 November 2022

Pandemi Belum Sepenuhnya Mereda, DPP LDII Ingatkan Supaya Tetap Waspada



Jakarta (16/11). Wabah Covid-19 mulai mereda, namun di beberapa wilayah penularan masih tinggi. Epidemiolog dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman mengingatkan agar masyarakat menjaga kondisi tubuh, agar tak mudah terserang Covid-19 varian baru.

“Meski sudah vaksin booster sekalipun, jika kondisi tubuh lemah memungkinkan varian terbaru Covid-19 (XBB). Apalagi gejalanya hanya mirip seperti gejala batuk-pilek, sakit tenggorokan. Karenanya ikhtiar penting termasuk vaksin tambahan itu,” ujarnya.

Terkait kewaspadaan, Dicky mendorong masyarakat Indonesia agar mengubah gaya hidupnya dalam menghadapi penyakit, “Harus diketahui, masyarakat kita umumnya sakit di rumah, bukan ke rumah sakit yang terdata tenaga kesehatan,” ujarnya. Hikmah dari kejadian ini, menurut Dicky, yang pertama adalah konsultasi dengan tenaga kesehatan jika berniat melakukan pengobatan. “Jangan beli obat tanpa resep sebetulnya. Itu bahaya,” kata dia. 

Anggota Ikatan Dokter Indonesia sejak 1998 itu bercerita, Wuhan mengalami lockdown kembali karena dampak long covid menjadi isu yang serius. “Karena itu upaya mencegah infeksi lebih baik daripada mengobati,” katanya.

Varian baru Covid-19 XBB di Indonesia, menurut Dicky, harusnya semakin menurun trennya. Namun ia menyayangkan penerapan protokol kesehatan yang justru juga menurun jauh. Seperti diketahui, Covid-19 varian XBB adalah turunan dari varian Omicron yang dianggap lebih mampu menjangkit pada manusia dan mampu melampaui booster. Hal itu semakin diperparah akan tingginya tingkat mobilisasi manusia dengan kecanggihan transportasi. 

Dalam konteks seperti long Covid, dengan banyak keluhan seperti sesak nafas, bukan hal yang tidak mungkin menjadi krisis meski sudah akhir pandemi. Long Covid akan meningkat pada orang yang sudah terinfeksi lebih dari dua kali. 

Kewaspadaan masyarakat menurutnya sangat penting. Pasalnya dari sisi kondisi global, belum ada negara yang memiliki status siap menghadapi ancaman pandemi. Global Health Security Index, Indonesia berada di peringkat menengah. Pemerintah perlu membangun sistemnya terlebih dahulu,  "Sistem rujukan penanganan penyakit misalnya, hal seperti itu perlu dipikirkan. Di Indonesia contohnya, belum ada toxic call center, sedangkan di negara maju sudah ada," ungkap warga LDII yang tinggal sementara di Australia itu. 

Sementara itu, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto mengingatkan, kewaspadaan masyarakat perlu ditingkatkan, “Misalnya dengan mengubah gaya hidup, seperti ekonomi keluarga diupayakan untuk mencukupi gizi dan kesehatan keluarga,” imbuhnya.

Ia mengatakan, dengan menyisihkan keuangan keluarga untuk kebutuhan vitamin, obat, memeriksakan kesehatan, dan makanan bergizi sangat penting menghadapi masa pancaroba. Keluhan flu, deman, hingga diare di musim penghujan makin sering dirasakan warga, “Apalagi Covid-19 belum benar-benar reda, orang awam akan sulit membedakan flu biasa atau Covid-19,” ujarnya.

Bagi warga yang jauh dari akses kesehatan, terutama di pedesaan, KH Chriswanto menyarankan untuk memanfaatkan pekarangan dengan menanam tanaman obat, “Hal itu perlu dilakukan untuk pertolongan pertama, sebelum memeriksakan diri ke dokter atau Puskesmas,” pungkasnya.

Selasa, 15 November 2022

PC LDII Seputih Mataram Gandeng Polsek Gelar Sosialisasi Bahaya Narkoba dan Kenakalan Remaja



Lampung Tengah (15/11). PC LDII Seputih Mataram bekerja sama dengan Kepolisian Sektor (Polsek) menggelar sosialisasi dan penyuluhan bahaya narkoba dan kenalan remaja di Masjid Al-Jannatu Firdaus, Kampung Bumi Setia Mataram, Lampung Tengah, Lampung, pada Senin (14/11).

Kegiatan yang diikuti 100-an remaja masjid LDII se-Kecamatan Seputih Mataram itu diapresiasi oleh Kapolsek sekaligus pemateri sosialisasi Iptu Yudi Kurniawan.

 "Ini merupakan kegiatan yang sangat positif dan tepat untuk  memberikan bekal kepada generasi muda dalam menangkal bahaya narkoba dan kenakalan narkoba, sehingga generasi ke depan dapat terselamatkan," ujarnya.

Peredaran narkoba, sambungnya, adalah musuh bangsa Indonesia pada umumnya dan di wilayah Kecamatan Seputih Mataram pada khususnya, "Adanya pengungkapan beberapa kasus peredaran narkoba di wilayah hukum Polsek Seputih Mataram menunjukkan adanya urgensi atau tindakan yang harus dilakukan dalam pemberantasan narkoba dan penanggulangan kenakalan remaja," tambahnya. 

Menurutnya, upaya LDII bekerja sama dengan Polsek Seputih Mataram mengadakan sosialisasi itu merupakan langkah positif menyelamatkan masa depan generasi muda.

"Kolaborasi LDII dengan Polsek Seputih Mataram ini menunjukan keseriusan LDII dalam menangkal peredaran narkoba dan kenakalan remaja untuk menyelamatkan masa depan generasi mudanya," urainya.

Ia berharap, kegiatan positif seperti ini terus dilakukan secara periodik agar generasi muda dapat memahami bahaya narkoba dan kenakalan remaja. "Sehingga generasi ke depan dapat terselamatkan dari bahaya narkoba, membentuk pribadi yang kuat demi NKRI. Dan dapat terhindar dari lost generation," tutupnya.

Sementara itu, Ketua PC LDII Seputih Mataram sekaligus Kepala Kampung Bumi Setia Mataram Nurohman mengatakan, saat ini bahaya narkoba dan kenakalan remaja dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Perlu adanya edukasi terhadap remaja tentang bagaimana bergaul dengan baik agar tidak terpengaruh oleh hal-hal yang negatif.

"Maka dengan adanya keadaan yang sangat darurat itu, kami adakan pembinaan bagi generus. Kami mengadakan penyuluhan dengan mengundang narasumber dari Kapolsek Seputih Mataram, Koramil dan sebagainya, demi menjaga generasi muda LDII khususnya di Kecamatan Seputih Mataram," ucapnya. 

Ia menambahkan, LDII terus berupaya mengedukasi para generasi mudanya agar tidak terjerumus dalam bahaya narkoba dan pergaulan bebas. Salah satunya dengan mengadakan sosialisasi bahaya narkoba.

"Di samping itu, kami mengadakan nasihat melalui acara-acara yang sifatnya rutin dalam setiap minggunya yakni melalui majelis taklim, agar para generus bisa melaksanakan apa yang menjadi tugas dan kewajibannya. Supaya mereka tidak terjerumus dalam pergaulan bebas dan narkoba," tambahnya.

Kakam Nurohman berharap, para generasi muda LDII bisa menerapkan ilmu yang telah didapat dalam kehidupan sehari-hari. "Harapan kami kedepan, agar mereka bisa betul-betul mengimplementasikan apa yang disampaikan dalam sosialisasi ini dalam kehidupan sehari-hari. Dan kemudian disampaikan kepada lingkungan dan masyarakat sekitar," tutupnya. 

Acara itu dihadiri oleh Polsek Seputih Mataram, Koramil 411-10/Seputih Mataram, Senkom Mitra Polri, Tokoh Masyarakat dan Ketua PAC LDII se-Kecamatan Seputih Mataram. (FS/LINES)

Senin, 14 November 2022

Kapolres Way Kanan: Terima Kasih LDII Telah Membina Masyarakat Lewat Jalur Dakwah



Way Kanan - Kapolres Way Kanan menerima audiensi / Silaturahmi pengurus DPD LDII Way Kanan, di ruang kerjanya, Kamis 10/11/2022. 
Dalam pertemuan Kapolres AKBP Teddy
Rachesna, didampingi Kasat Intelkam Iptu Sundoro, S.H, Kasat Binmas  IPTU Burhanudin.

Pengurus DPD LDII dipimpin langsung oleh H. Sobri ketua DPD  didampingi jajaran pengurus harian, sekretaris Basuki Rahmad, Bendahara Joko Pranoto, Faizun AT (Bag OKK), Slamat Riyadini (Bag Pemuda,
kepanduan,olahraga,senidan budaya).

Dalam audensi, Sobri menyampaikannya terima kasih pak Kapolres waktu yang disediakan, adapun kegiatan-kegiatan LDII di Kabupaten Way kanan, disamping kegiatan  pengajian, juga ikut aktif dalam pencegahan  covid-19, kerjasama dengan  Polri, BIN, TNI, dinas kesehatan, penyuluhan narkoba, bakti sosial, termasuk  ketertiban masyarakat. 

Sobri mengungkapkan LDII siap bekerjasama. “Kami siap bekerjasama, dengan 8 (delapan) program LDII untuk bangsa, penguatan kebangsaan demi terciptanya  kamtibnas untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa demi tegaknya NKRI,” ujar Sobri.

Sementara Kapolres Way Kanan AKBP Teddy Ra Chesna menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada LDII Kabupaten Way Kanan dalam turut serta dalam  membina masyarakat dan khususnya warga LDII dengan program–program dakwah, yang selalu turut berperan serta menjaga ketertiban, keamanan dan kondusifitas kehidupan bermasyarakat di Kabupaten Way Kanan.

Kapolres Way Kanan juga mengharapkan dukungan dan kontribusi LDII Kabupaten Way Kanan. Terlebih dalam hal penjagaan kamtibmas, mengingat jumlah personel polisi tentu terbatas. Disamping itu, kamtibmas juga merupakan tanggungjawab bersama seluruh elemen masyarakat.

Diakhiri dengannya penyerahan  buku hasil  munas IX LDII dan  foto bersama Pengurus  DPD LDII dengan Kapolres, kasat binmas dan Intelkam. (Heri/Rizal PM) 

Kejari Kotawaringin Timur: Jaksa Sahabat LDII



SAMPIT. Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Kotawaringin Timur bekerjasama dengan Kejaksaan Negeri Kotim menyelenggarakan penerangan dan penyuluhan hukum Kegiatan bertempat di Masjid Barokah Sampit pada Minggu (13/11/2022). 

"Pasal 3 ayat 1 Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara tegas menyatakan “Negara Indonesia adalah Negara Hukum.” Konsep Negara Hukum tersebut diidealkan bahwa yang harus dijadikan panglima dalam dinamika kehidupan kenegaraan adalah hukum. Segala tatanan dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat didasarkan atas hukum yang berlaku.," ucap Dasuki SPd Ketua DPD LDII Kotim saat memberikan sambutan pembukaan acara tersebut.

Dasuki berharap dengan pembekalan materi yang disampaikan oleh pemateri, nantinya dapat bermanfaat dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Tema penyuluhan "Ketaatan Hukum dan Thobiat Luhur untuk Mewujudkan Indonesia Maju di Bumi Habaring Hutung" serta sub tema Pengenalan Restorasif Justice, Stop Kekerasan dalam Rumah Tangga dan Jauhi Narkoba. Dua narasumber dari Kejaksaan Negeri Kotim yakni Arie Kusumawati, SH dan Roshian Arganata, SH.

Arie mengapresiasi inisiatif LDII menyelenggarakan acara penyuluhan tersebut dan sekaligus memuji jargon "Jaksa Sahabat LDII". "Pengalaman pertama bagi kami, biasanya ke sekolah dengan program jaksa masuk sekolah. Sekarang programnya jaksa masuk masjid," katanya.

Dalam paparannya. Arie menjelaskan sekilas tentang apa itu kejaksaan. Hirarki kejaksaan ia sebut terdiri dari Cabjari (Cabang Kejaksaan Negeri), Kejaksaan Negeri bertempat di Kabupaten, Kejaksaan Tinggi di Provinsi serta Kejaksaan Agung di tingkat pusat.

Berkaitan dengan ketaatan hukum, ia mengatakan hendaknya dipupuk sejak dari kecil. "Taat itu awalnya dari orangnya sendiri. Dipupuk sejak dari sekolah atau dari keluarga," ucapnya. 

Lebih lanjut Arie menjelaskan tentang Restorative Justice (Keadilan Restoratif). Keadilan Restoratif adalah penyelesaian perkara tindak pidana dengan melibatkan pelaku, Korban, keluarga pelaku/korban, dan pihak lain yang terkait untuk bersama-sama mencari penyelesaian yang adil dengan menekankan pemulihan kembali pada keadaan semula, dan bukan pembalasan.

"Kondisi Lapas di Kotim saat ini sudah penuh. Over kapasitas. Untuk itulah ada Restorative Justice " ucapnya. 
Reformasi kebijakan hukum pidana menuntun perubahan tujuan pemidanaan. Tidak lagi membalas, tetapi menghilangkan stigmatisasi atau pelabelan sebagai pelaku kejahatan dan membebaskan rasa bersalah pelaku.

"Syarat prinsip RJ adalah pertama tersangka baru pertama kali melakukan tindak pidana, kedua tindak pidana hanya diancam dengan pidana denda atau diancam dengan pidana penjara tidak lebih dari 5 (lima) tahun dan ketiga tindak pidana dilakukan dengan nilai barang bukti atau nilai kerugian yang ditimbulkan akibat dari tindak pidana tidak lebih dari Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah)," jelas Arie jaksa di Kejari Kotim yang berasal dari Yogyakarta tersebut.
Pada paparan bahaya Narkoba, dijelaskan proses terbentuknya ketergantuan narkoba. Pertama komprom (mau bergaul dengan pemakai Narkoba), lalu diawali dengan coba-coba (segan menolak teman). Kemudian Toleransi Pemakaian sosial (hanya saat bergaul), Pemakaian situasional (saat kesal, sedih, kecewa, ada masalah). Berikutnya Kebiasaan pemakaian jadi semakin sering (akan meningkat menjadi sering pakai tidak perlu dipengaruhi atau sedang bermasalah) dan puncaknya tahap ketergantungan , bila tidak pakai sakau kerusakan pada organ tubuh dan meninggal.

Sementara Roshian Arganata, SH memaparkan permasalahan seputar KDRT yang dilakukan oleh anggota keluarga. "Entah dilakukan oleh suami, isteri atau anak dengan berbagai macam bentuknya," ujarnya.

KDRT dalam bentuknya terdiri dari fisik, psikis, seksual dan ekonomi. "Kekerasan ekonomi dapat berupa penelantaran. Si suami tidak menafkahi kepada anak isterinya," kata Roshian.

Akibat dari KDRT dapat cidera atau luka, trauma psikologis, depresi yang dapat berujung bunuh dari. Solusinya, dalam keluarga agar
dikedepankan komunikasi. Termasuk dalam hal bidang agama.

Kegiatan penyuluhan hukum diikuti 300-an warga LDII di kota Sampit. Berlangsung sukses hingga akhir acara. (PS).

Sabtu, 12 November 2022

Senantiasa Aktif Membantu Pembangunan Kab. Sumedang, LDII Dapat Apresiasi Dari Pemkab dan MUI Sumedang



Sumedang – Pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sumedang mengapresiasi kontribusi berkelanjutan yang selama ini dilakukan LDII Sumedang dalam membangun Sumedang. Kontribusi berkelanjutan ini diharapkan terus dilakukan dan bersinergi dengan pemkab dan stakeholder lainnya.

Hal ini disampaikan Budi Rahman, S.Sos., MSi., taf Ahli Bidang Pembangunan, Keuangan dan Ekonomi Kab. Sumedang, Ketua Umum MUI Kab. Sumedang KH. Anwar Sanusi, Wakil Ketua MUI Kab. Sumedang KH. Kemas Komora, saat pembukaan Musda VII LDII Kab. Sumedang, di Islamic Centre, Rabu (9/11/2022).

“Program kerja yang dilakukan LDII sejalan dengan program pemda. Apalagi kontribusi yang dilakukan LDII merupakan kontribusi berkelanjutan. Kontribusi berkelanjutan ini luar biasa, sebab kontribusi berkelanjutan paling penting daripada kontribusi dadakan/bermuatan motif,” ujar Budi Rahman.

Dalam acara Musda VII LDII Kab. Sumedang dengan tema “Kontribusi Berkelanjutan LDII Untuk Mewujudkan Sumedang Simpati Juara Lahir Batin” ini H. Usep Aziz Solehuddin terpilih kembali secara aklamasi sebagai Ketua DPD LDII Kab. Sumedang masa bakti 2022-2027. Musda ini juga dihadiri undangan lain, yakni Kepala BNNK Sumedang AKBP Heri Sudrajat SH, Kanit Intel Polres Sumedang AKP Tedi Triyono, Perwakilan Kemenag dan Kejari Sumedang. Hadir pula para pengurus DPW LDII Prov. Jabar.

Lebih lanjut Budi menguraikan, LDII memiliki dukungan sumber daya manusia yang bagus sehingga memberikan kontribusi yang signifikan bagi Sumedang. Dukungan dan kontribusi ormas ikut andil dalam pembangunan sangat diharapkan pemerintah.

“Pemerintah tidak bisa sendirian membangun daerahnya. Butuh produktivitas dan peran dari masyarakat, baik kontribusi pemikiran maupun tenaga. LDII dengan kemampuan sumber dayanya sangat berkontribusi bagi Sumedang,” imbuhnya.

Budi berjanji LDII akan mendapatkan hak yang sama terkait alokasi anggaran. Hal ini dijanjikan diwujudkan pada anggaran tahun depan. Apalagi masa pemerintahan saat ini sudah memasuki tahun ke-4, dan sisa setahun masa jabatan berakhir.

“Saya mengucapkan selamat melaksanakan Musda VII dan berharap LDII sebagai ormas yang matang dan banyak berkiprah dalam syiar agama Islam, bisa menyusun kepengurusan baru yang kompak, solid dan mampu berkontribusi berkelanjutan bagi Sumedang Simpati. Selama ini kontribusi LDII sangat bagus dan sangat maksimal. Insya Allah ke depan pemkab lebih memperhatikan lagi termaasuk alokasi anggaran. Selain itu untuk mengembangkan bagaimana peran kita untuk memperbaiki pengembangan syiar agama Islam, melaksanakan tugas pembinaan keagamaan bagi masyarakat,” paparnya.

Sementara itu, Ketum MUI Kab. Sumedang KH. Anwar Sanusi mengatakan, kerjasama dan koordinasi LDII dengan MUI baik, LDII selalu hadir dalam pelaksanaan acara. Ini merupakan indikasi LDII terbuka dan bekerjasama dengan pihak lain.

“Ketika MUI melaksanakan acara, ada feedback dari LDII. Selain itu, LDII juga menyamakan visi misi dengan MUI sehingga tercipta kerukunan dan kenyamanan bagi ormas Islam yang ada di Sumedang. Hal ini bagus untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi umat,” ujarnya.

Anwar menambahkan, MUI akan lebih menguatkan dan mempersatukan masing-masing ormas Islam. Pasalnya, saat ini semua menghadapi perubahan zaman dalam kehidupan bernegara yang perlu dihadapi bersama. Kebersamaan dan kerukunan ini dibutuhkan untuk menjaga keutuhan bangsa dan umat. “Jika kita tidak bersama-sama dan bersatu, maka susah menghadapi perubahan zaman yang kadangkala memberikan dampak negatif kepada kita. 

Selain itu, Anwar mengharapkan agar LDII bisa mendirikan lembaga pendidikan agar bisa membina dan mencetak generasi yang berkualitas melalui pendidikan. Didukung dengan kurikulum nasional dan agama, sehingga anak didik mendapatkan bekal ilmu dunia dan agama.

“Semoga LDII bisa meningkatkan peran pendidikan seperti ormas Islam lain dengan mendirikan lembaga pendidikan seperti MI, MTS, dan MA agar menghasilkan generasi yang berkualitas melalui Pendidikan,” harapnya.

Sambil menambahkan, Wakil Ketua MUI Kab. Sumedang sekaligus Ketua DPC Syarikat Islam Kab. Sumedang, KH. Kemas Komora mengatakan, LDII proaktif dalam membina hubungan dengan masyarakat. Selain itu seringkali mengadakan kegiatan-kegiatan sosial berupa pembagian bantuan kepada masyarakat.

“LDII luar biasa membina hubungan dengan masyarakat, begitu peduli dalam kegiatan-kegiatan sosial, dan berbagi dirasakan oleh masyarakat sangat luar biasa. Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat dan dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujarnya

Mengenai pandangan masyarakat terhadap LDII, Kemas menjelaskan, LDII diterima masyarakat secara utuh dan tidak ada penolakan dari masyarakat terhadap LDII. Pasalnya, LDII dinilai ikut berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pemerintahan dan masyarakat. Bahkan LDII seringkali melaksanakan kegiatan yang melibatkan MUI dan masyarakat.

“LDII tidak pernah meresahkan atau membuat gaduh. Stigma negatif tentang LDII itu tidak ada. Mungkin itu dulu. Kalau sekarang LDII ikut ambil dalam kegiatan-kegiatan di FKUB, LDII sering bergabung sebagai WNI yang berhak mengeluarkan pendapat dan berserikat. 

Menanggapi hal itu, Ketua DPD LDII Kab. Sumedang, H. Usep Aziz Solehuddin mengatakan, LDII sangat senang dengan apresiasi yang diberikan pemerintahan dan MUI terhadap kinerja LDII. Dalam program kerja lima tahun ke depan, pihaknya bertekad untuk melanjutkan kontribusi berkelanjutan LDII untuk pemerintah dan masyarakat.

“Kontribusi berkelanjutan ini menjadi fokus utama kami dalam menyusun program kerja. Kedaulatan NKRI dan keberlangsungan pembangunan akan mendorong terwujudnya dan meningkatnya kemakmuran masyarakat. Kami akan terus melanjutkan program-program kemasyarakatan secara berkesinambungan,” paparnya.

Mengenai kontribusi melalui lembaga Pendidikan, Usep menjelaskan, pihaknya dalam waktu dekat ini akan mendirikan lembaga pendidikan setingkat SMP untuk mendidik dan membina generus usia sekolah. Dimana kurikulumnya digabung dengan pendidikan agama agar siswa didik menjadi religious.

“Rencananya dalam waktu dekat ini kami akan membangun boarding school setingkat SMP untuk mengarahkan dan membina generasi muda LDII. Kami masih studi banding ke boarding school binaan DPD LDII Kota/Kabupaten yang lain. Mudah-mudahan segera terealisasi,” pungkasnya. (*)

Wujudkan Santri Melek Hukum, LDII Gandeng Kejati DIY


Yogyakarta (12/11) - Sesuai dengan UUD 1945 Pasal 1 ayat 3, Indonesia merupakan negara hukum, sehingga dalam berkehidupan sehari-hari, masyarakat wajib mematuhinya. Santri sebagai salah satu dari anggota masyarakat, juga termasuk di dalamnya. Menyikapi hal ini, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII DIY menggandeng Kejaksaan Tinggi (Kejati) DIY untuk memberikan penyuluhan hukum yang dikemas dalam program Jaksa Masuk Pesantren.

Acara yang berlangsung hari Sabtu (12/11) di aula Masjid Pondok Baitussalam, Mantrijeron Yogyakarta ini diikuti 160 santriwan dan santriwati seluruh DIY. Mereka berasal dari Insan Mulia Boarding  School Sleman, Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Ar-Royan Kepuh, PPM Baitul Hamdi Sidobali, PPM Grha Cendekia Kalasan, Pondok Pesantren (PP) Godean, PP Pulokadang, PP Bantul dan PPPM Baitussalam.

Hadir pula pada kesempatan ini, Perwakilan Kejati DIY, Dewan Penasihat DPW LDII DIY, Ketua DPW LDII DIY, Pengurus Harian DPW LDII DIY, Ketua DPD LDII Kota Yogyakarta, Ketua DPD LDII Sleman dan Ketua DPD LDII Bantul serta Pengurus Pondok Pesantren.

Di hadapan Kejati DIY dan para peserta, Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D, Ketua DPW LDII DIY, memaparkan 8 bidang pengabdian LDII untuk bangsa. Bidang ini meliputi kebangsaan, dakwah Islam, lingkungan hidup dan pertanian, pendidikan umum, ekonomi syariah, kesehatan dan pengobatan herbal, informasi dan teknologi serta energi baru dan terbarukan.

R. Esfarin Yuri Haryono, S.H., Jaksa Fungsional Kejati DIY menyampaikan bahwa saat ini banyak remaja yang berurusan dengan hukum akibat kenakalan yang dilakukan. Hal ini dimulai dengan perilaku yang menyimpang dari norma-norma masyarakat. Antara lain pergi dari rumah tanpa pamit, membolos sekolah, merokok, menonton video porno, meminum minuman keras, balap liar sampai pergaulan bebas dan perjudian.

Mengantisipasi hal ini, Jaksa Esfarin berpesan kepada seluruh santri yang hadir, agar menghindari perbuatan di atas. "Jaga nama baik pondok pesantren, jangan dinodai dengan aksi kenakalan remaja," ucapnya. Ditambahkan pula agar pengelola pondok pesantren selalu membina para santrinya dengan sabar dan konsisten. "Meskipun sudah dibina, terkadang ada 1 atau 2 santri yang melanggar aturan pondok. Bapak pengurus harus tetap membina," tambahnya.

Ketua PPPM Baitussalam, Ahmad Riyadi, S.Si., M.Si. menegaskan bahwa santri merupakan warga Indonesia, yang nantinya akan hidup di masyarakat. Untuk menyongsong hari depannya, selain materi agama, mereka juga perlu dibekali pengetahuan kehidupan bermasyarakat, antara lain dengan hukum agar bisa menjalankan pola kehidupan sesuai undang-undang yang berlaku.

Acara sangat hidup terbukti dengan banyaknya peserta yang mengajukan pertanyaan saat sesi tanya jawab. Menutup pembekalannya, Jaksa Esfarin berharap agar semua santri dapat mendukung 8 bidang pengabdian LDII untuk bangsa seperti yang dipaparkan Ketua DPW LDII DIY di awal pembukaan.

FKUB Prov. Lampung Gelar Rakor, Sekretaris DPW LDII Prov Lampung Pimpin Doa


JatengNews | Bandar Lampung - Sekretaris DPW LDII,  Provinsi Lampung,  H. Heri Sensustadi memimpin  doa bersama yang diikuti oleh perwakilan majelis-majelis agama (Hindu, PGI, Keuskupan, Walubi), Forkopimda, FKUB se Kab/Kota, Kanwil Kemenag dan Kesbangpol Provinsi Lampung dalam  rapat koordinasi  Forum Kerukunan Umat  Beragama (FKUB) se-provinsi Lampung, di Ballroom Hotel Emersia Bandar Lampung, Kamis (10/11/2022).

Kak Heri panggilan akrabnya mengapresiasi terselenggaranya rakor FKUB, ini kenyataan bahwa Forum Kerukunan Umat  Beragama sebagai wadah untuk  menjaga dan mewujudkan  harmoni dalam keberagaman.

"Keberagaman suatu kenyataan,  kerukunan suatu keniscayaan, maka mari kita wujudkan  harmoni dalam keberagaman" imbuhnya.

Wakil Gubernur Chusnuniah Chalim (Mbak Nanik) panggilan akrabnya saat membuka Rakor FKUB mengapresiasi meningkatnya Indeks Kerukunan Umat Beragama di Provinsi Lampung pada tahun 2021 yaitu sebesar 72,44% dan berada di atas rata-rata capaian nasional 72,39%.

Menurut Wagub Nunik, capaian ini memengaruhi kondusifitas keagamaan masyarakat Lampung yang berimplikasi pada naiknya Indeks Demokrasi pada tahun 2021 sebesar 80.18% (urutan 8 Nasional).
Untuk itu, Wagub Nunik mengajak FKUB dan semua pihak terus bersinergi dalam menjaga kerukunan masyarakat Lampung tetap dalam situasi harmoni, rukun, aman dan damai.

“Mari jaga kerukunan bangsa, toleransi agama harus diutamakan. Bhinneka Tunggal Ika jadi semboyan, walau berbeda tetap satu jua,” ujar Nunik.

Hari ini bertepatan dengan Hari Pahlawan Tahun 2022, Nunik meminta untuk bersama-sama melanjutkan cita-cita para pahlawan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Kita tentu tidak ingin keindahan kedamaian Indonesia itu hilang, kita hidup aman, tentram dan damai juga berkat perjuangan para pahlawan. Mari kita menjaga apa yang sudah diperjuangkan para pahlawan, merawat NKRI yang akan dilanjutkan generasi penerus kita,” katanya.

Wagub menjelaskan bahwa peran FKUB juga sangat penting dalam mewaspadai dan memberikan perhatian terutama kepada generasi muda agar tidak terjerat paham radikalisme.

Nunik juga mengapresiasi FKUB, baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota yang terus memberikan kontribusi untuk menjaga Lampung tetap dalam kondisi aman.

“Terima kasih senantiasa menjaga dan bergandengantangan untuk Lampung tercinta,” katanya.

Sementara itu, Ketua FKUB Provinsi Lampung Mohammad Bahruddin mengatakan semua pihak harus bersinergi menjaga kerukunan umat beragama di Provinsi Lampung.

Bahruddin menyebutkan sinergi ini juga dibuktikan dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat lintas agama seperti Liga mini soccer, pentas musik dan seni pemuda lintas agama. (Heri/Rizal PM)

Jumat, 11 November 2022

Kapolda Lampung Terima Audiensi Pengurus DPW LDII Provinsi Lampung


Bandar Lampung--- Kapolda Lampung Irjen Pol Akhmad Wiyagus didampingi oleh Dir Intelkam Kombes Pol Nowo Hadi Nugroho, Dir Binmas Kombes Pol Anang Triarsono dan Kabid Humas Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, menerima silaturahmi dan audiensi dari pengurus DPW LDII Provinisi Lampung, yang bertempat di ruang kerja Kapolda, Kamis (10/11/2022).

Hadir dalam kunjungan pengurus DPW LDII, Ketua DPW LDII Lampung H Aditya M Biomed, Wakil Ketua Antoni Prawiranegara, Dewan penasehat H. RH Habibullah, Sekretaris Drs. H. Heri Sensustadi dan Biro Organisasi Kaderisasi dan keanggotan DPW LDII Provinisi Lampung Johan wahyudi.

Dalam kesempatan itu, Ketua LDII Lampung H Aditya M Biomed mengatakan, maksud tujuan audiensi ini yang paling utama bersilaturahmi dengan Kapolda Lampung dan jajaran dan kami sangat bersyukur serta berterima kasih karena kedatangan kami ke Polda Lampung ini telah diterima oleh bapak Kapolda dan jajaranya.

Sementara itu, Kapolda Lampung Irjen Pol Akhmad Wiyagus mengucapkan terimakasih atas kunjungan dari LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) ke Mapolda Lampung. “Terima kasih untuk kunjungan Ketua DPW LDII beserta jajarannya, semoga hubungan baik kami dengan LDII dapat terus terjalin,” ujarnya.

Kegiatan silaturahmi dan audiensi ini ditutup dengan sesi poto bersama dan penyerahan cinderamata dari Kapolda Lampung kepada Ketua DPW LDII Provinsi Lampung (dn/penmas)

Rabu, 09 November 2022

Kemendagri: LDII Ormas yang Sefrekuensi dengan Kemendagri


Jakarta (9/11). DPP LDII beraudiensi dengan Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum  (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Dalam pertemuan itu, DPP LDII menyerahkan hasil keputusan Munas IX LDII pada 2021 lalu, di ruang Polpum Kemendagri, Gambir, Jakarta Pusat. 
 
Sekretaris Umum DPP LDII, H. Dody Taufiq Wijaya dalam pertemuan menjelaskan, sebagai hasil Rakernas VII LDII tahun 2018, dan diperkuat oleh Munas IX tahun 2021, LDII memiliki 8 bidang pengabdian untuk bangsa. 

“Kami selain silaturrahim, juga ingin menyampaikan kegiatan yang telah dilakukan. Intinya kami berharap ke depan, ada sinergi dengan Kemendagri, khususnya Dirjen Polpum yang dulunya Dirjen Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol). Tidak lupa kerja sama dengan ormas lain,” ujarnya. 

H. Dody Taufiq Wijaya juga menjelaskan, LDII menempatkan kebangsaan sebagai program pengabdian yang pertama. Di bidang kebangsaan aktif dengan TNI Polri, mengadakan bela negara dan wawasan kebangsaan. Kedua, LDII punya prioritas program dakwah yang menekankan dakwah bil hal. Harapannya bisa dicontoh warga sekitar. 

“Kami peduli terhadap dakwah masyarakat marjinal. Misal dakwah ke warga tuna rungu. Ada mubaligh yang kami latih untuk itu. Lalu dakwah di masyarakat terpencil, mubaligh kami mempunyai tugas untuk membina masyarakat seperti itu. Kami juga membina narapidana di lembaga pemasyarakatan,” ujarnya. 

“Intinya adalah pembangunan sumber daya manusia. LDII membangun SDM yang berkarakter profesional religius lewat pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Harapannya, warga LDII profesional tapi tidak meninggalkan sisi religiusitasnya,” katanya. 

Mendengar penjelasan petinggi Grup Bakrie itu, Kepala Subdirektorat Fasilitas Kerukunan Umat Beragama dan Penghayat Kepercayaan Kemendagri, Hartono, merespon positif program bidang kebangsaan LDII.

“Dari sisi keormasan, saya rasa LDII punya frekuensi yang sama dengan Kemendagri. Apalagi programnya terkait pembangunan wawasan kebangsaan. Saya rasa, kemitraan dalam berbagai aspek sangat terbuka sepanjang dalam koridor aturan. Kami membuka lebar kerjasama dengan LDII,” ujarnya. 

Hartono kemudian menjelaskan, tokoh agama saat ini, selain fokus pada agama, hendaknya fokus juga pada kebangsaan. Menurutnya, konflik tidak hanya datang dari gesekan antar umat beragama, terkadang konflik sesama penganut agama juga terjadi. 

“Perbedaan mahzab jangan sampai jadi potensi celah disintegrasi sosial hingga konflik. Ormas keagamaan harus kembali ke visi misi masing-masing soal membangun negara dan bangsa,” katanya. 

Hartono kembali menyitir pandangan almarhum Gusdur, mantan Presiden RI. Jika digambarkan, Indonesia ini rumah, maka Indonesia adalah rumah besar yang memiliki banyak kamar. Para penghuni kamar dengan identitas masing-masing, mau praktek agama apa saja dilindungi sepanjang masih di dalam kamarnya. 

Ketika berada di ruang publik, harus ada nilai bersama yang menjadi konsensus dan kesepakatan para penghuni kamar. Jika ada yang berselisih, ini lah yang tidak dibenarkan oleh negara. 

“Bagaimana penghuni kamar itu di ruang publik saling klaim dan destruktif pada keyakinan agama lain? Maka harus ada nilai yang disepakati. Itulah dasar ideologi negara Pancasila. Lalu dasar teologi dari agama Islam adalah surat Al Hujurot ayat 13, yaitu diciptakan manusia bersuku-suku untuk saling mengenal,” katanya.  

Terakhir, Hartono meminta LDII bersama Kemendagri membangun wawasan kebangsaan. “Tantangan kita membangun toleransi dalam konteks tata kehidupan bersama.  Ini menjadi perhatian kita bersama termasuk ormas LDII. Ayo kita jaga kerukunan umat beragama dengan  tata nilai yang menjadi konsensus bersama. Nilai-nilai positif LDII harus disebarkan,” katanya.

Eko Patrio, Desy Ratnasari dan Pasha Ungu Kompak Kunjungi DPP LDII

Jakarta (9/11). Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto didampingi anggota DPR RI Desy Ratnasari dan Eko Patrio serta kader Partai Amanat Nasional Sigit Purnomo (Pasha Ungu), berkunjung ke Kantor DPP LDII, Patal Senayan, Jakarta, pada Rabu (9/11). Kunjungan tersebut disambut oleh Ketua Umum DPP LDII KH. Chriswanto Santoso berserta jajarannya. 
Dalam pertemuan itu, DPP LDII memaparkan program kerja berupa “8 Program Pengabdian LDII untuk Bangsa”. Menanggapi hal itu, Yandri mengapresiasi kontribusi LDII. Ia menyayangkan pihak-pihak yang masih menyudutkan LDII. 

“Maka kalau ada orang yang menyudutkan LDII atau ikut merecoki LDII, saya pasti tidak setuju. Karena delapan program LDII yang sering saya diskusikan dengan petinggi LDII itu, memang bisa menjadi sesuatu untuk bangsa ini. Apalagi saya sebagai pimpinan lembaga tinggi negara (Wakil Ketua MPR RI) kami butuh LDII,” tegasnya. 

Yandri Susanto mengetahui tentang LDII dari berbagai kunjungannya di berbagai daerah. Ia kerap menyempatkan bersilaturahim dengan warga LDII, “Saya bersyukur Indonesia punya LDII, karena yang saya lihat LDII itu sangat bagus, mencerminkan ke-Indonesiaan, mencerminkan keislaman yang sempurna. Maka saya selalu menyampaikan kemana-mana, kalau masalah kekompakan, kebersihan, cara beramal, saya bilang contohlah LDII,” ungkapnya. 

Ia meminta kepada DPP LDII, agar memberi banyak kesempatan untuk berdialog dengan keluarga besar LDII di provinsi maupun kabupaten/kota, guna mensinergikan program antara pembuat otoritas dengan ormas Islam. “Menurut saya, program itu (program LDII) perlu ditransformasikan ke masyarakat umum. Mulai dari bidang kebangsaan, pendidikan, energi terbarukan, ekonomi syariah, ketahanan pangan, obat-obatan herbal, keagamaan dan energi, itukan persoalan yang mendasar hari ini,” tambahnya. 

Pria kelahiran Bengkulu itu menyebut, program LDII bukan sekadar perencanaan tapi sudah melakukan dan memberikan contoh. “Jadi, dakwah bil haal dan bil lisannya itu berjalan, maka saya bersyukur hari ini diterima oleh Pak Ketum beserta seluruh jajaran. Kebetulan tadi saya bawa Eko Patrio, Desy Ratnasari dan Pasha Ungu, mereka kan public figure, mudah-mudahan transformasi sinergi antara LDII dan bangsa bisa dipercepat, sehingga kebutuhan bangsa Indonesia kita jawab dengan sistematis dan teroganisir,” urainya. 

Ketua Umum Barisan Muda PAN 2010-2015 itu mengungkapkan, delapan program LDII itu selaras dengan visi misi partai, seperti masalah wawasan kebangsaan, “Saya bilang, kalau di LDII tidak perlu lagi bicara Empat Pilar, justru saya kadang-kadang yang diajari oleh LDII. Saya butuh LDII itu karena sudah memiliki contoh dari sisi kebangsaan,” ujarnya.

Selain itu, sambungnya, terkait pendidikan, kita sama-sama konsen pada pendidikan. Menurutnya, bila ingin melihat bangsa ini maju, pendidikan harus disentuh secara serius. “Di samping itu, energi terbarukan, kita punya batu bara tidak mungkin selamanya, punya nikel pun sama, artinya itu adalah bahan yang tidak dapat diperbarui. Tapi LDII sudah merancang dan membangun energi terbarukan. Menurut saya konsep besar LDII dengan delapan bidang pengabdian itu sangat bermakna,” paparnya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto mengatakan, kunjungan Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto dengan rombongan merupakan suatu kehormatan bagi LDII. Menurutnya, LDII bukan apa-apa ketika tidak bisa bekerja sama dengan pemilik otoritas yaitu legislatif maupun eksekutif. 

“Kami menganggap rombongan legislator ini adalah otoritas. Tentu otoritas ini bisa mengembang pada otoritas yang lain. Kami tidak akan bisa berkomunikasi dengan baik tanpa ada dukungan dari otoritas,” ujarnya. 

Menurut KH Chriswanto, dukungan otoritas itu berupa insfrastuktur undang-undang, kebijakan ataupun jalur komunikasi untuk bisa mengembangkan kontribusi LDII kepada bangsa dan negara. “Oleh karena itu, saya melihat ini adalah satu awal yang luar biasa. Komunikasi antara legislatif (pemilik otoritas) dengan ormas adalah sesuatu yang luar biasa. Karena mau bagaimanapun yang tahu kondisi masalah umat adalah kami (ormas),” ungkapnya. 

Dalam pertemuan itu, Yandri mendorong LDII untuk menggerakkan warganya pada ekonomi syariah. Gerakan ekonomi syariah yang juga menjadi prioritas program kerja LDII. Menanggapi hal itu, KH Chriswanto mengatakan, LDII telah memiliki produk-produk dan gerakan-gerakan ekonomi yang harus difasilitasi untuk bisa ekspor keluar negeri. 

“Gerakan ini sudah berjalan, saya kira bisa dijadikan sesuatu gerakan ekonomi yang ekspansif bahkan ekspor keluar negeri. Hal ini harus disinergikan dan dikerjasamakan dengan pemilik otoritas di bidang perdagangan. Itulah tadi manfaatnya Bang Yandri kesini bisa mengkomunikasikan hal-hal seperti itu,” ungkapnya.

Senin, 07 November 2022

Kunjungi Pesantren, Danrem Solo Ajak Santri Paham Nilai Kebangsaan

Komandan Korem 074/ Warastratama, Kolonel Inf Anan Nurakhman memberikan wawasan kebangsaan di hadapan ratusan santri Ponpes Budi Utomo, Banjarsari, Solo. Foto: LINES.


Solo (7/11). Komandan Korem 074/ Warastratama, Kolonel Inf Anan Nurakhman memberikan wawasan kebangsaan di hadapan ratusan santri Ponpes Budi Utomo, Banjarsari, Solo, Kamis (3/11) siang. Ia berharap, generasi saat ini memahami nilai kebangsaan dan tidak mudah terhasut dengan paham yang menyimpang.

“Para santri adalah generasi penerus bangsa. Harus kita tanamkan terus kecintaan terhadap tanah air Indonesia,” tutur Anan. Mantan Komandan Grup A Paspampres itu mengatakan, pada masa mudanya dulu, selalu ditanamkan wawasan kebangsaan.

Kini, ia ingin menggetoktularkan nilai-nilai kebangsaan tersebut. Agar generasi penerus yang sekarang memiliki semangat yang sama dengan pendahulunya.

“Jangan sampai terkikis. Kalau dulu, kita semua pasti hapal Pancasila karena ditanamkan sejak kecil. Maka dari itu, jangan sampai semangat yang dimiliki pendahulu ini terkikis,” kata Anan.

Dalam kesempatan itu, Anan juga memberikan motivasi kepada para santri Ponpes Budi Utomo untuk berkontribusi melalui pengabdian di masyarakat. “Sumbangsih generasi muda ini sangat dibutuhkan oleh bangsa Indonesia. Apapun itu,” katanya.

Sementara itu, Ketua DPD LDII Solo, Muhammad Zain mengatakan, Ponpes Budi Utomo Surakarta telah mencetak santri yang memiliki wawasan kebangsaan, mandiri, dan berilmu. Dengan begitu, ketika para santri terjun ke masyarakat mampu memberikan manfaat dan membentengi dari paham radikalisme serta intoleransi.

Zain mengungkapkan, LDII telah bekerja sama dengan Kodim 0735/Solo untuk membekali pemahaman wawasan kebangsaan kepada santri. “Sehingga mereka juga dibentengi dari paham menyimpang,” jelasnya.

Walikota Cimahi Berharap LDII Cetak Atlit Nasional dan Internasional



Cimahi (6/11/2022). Dalam rangka memperingati Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 dan Sumpah Pemuda ke-94 tahun 2022, DPD LDII Kota Cimahi mengadakan Olimpiade Generasi Penerus (Olimpus) Kota Cimahi Tahun 2022. Kegiatan yang berlangsung pada 28 Agustus - 31 Oktober 2022 ini diikuti sekitar 500 peserta dari pemuda-pemudi Kota Cimahi yang mengikuti enam cabang olahraga yakni futsal, bulu tangkis, basket, tenis meja, voli dan atletik. 

"LDII berkewajiban untuk mendidik generasi muda agar mempunyai budi pekerti yang baik dan keahlian, sehingga mereka siap pakai ketika terjun ke masyarakat, " ujar Ketua DPD LDII Kota Cimahi, Dwi Hartono, Sabtu (5/11/2022). 

Olimpus, imbuh Dwi, merupakan strategi LDII untuk mencetak pemuda yang mempunyai kemampuan khususnya di bidang olahraga. Olimpus memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh peserta untuk berkompetisi di bidang olahraga. "Mereka diarahkan, dikembangkan, dan dilatih sehingga bisa menghasilkan prestasi yang membanggakan," urainya. 

Dwi menambahkan, kegiatan olahraga ini digalakkan sebagai amar maruf bil hal yang membutuhkan kerukunan, kekompakan, dan kerjasama yang baik. Karakter ini diharapkan bisa membentuk karakter generus LDII profesional religius. 

"LDII berkewajiban membentuk generus profesional religius untuk menyongsong Indonesia Emas pada tahun 2045. Saat ini Indonesia mendapatkan bonus demografi, sehingga kami fokus untuk mendidik dan membina generus LDII sehingga mereka siap dan bisa beradaptasi pada masa mendatang," urainya. 

Selain bidang olahraga, Dwi menjelaskan, LDII menyiapkan generus melalui bidang pendidikan. Saat ini LDII banyak membina boarding school setingkat SD, SMP, dan SMA. Bahkan ada juga beberapa perguruan tinggi yang menjadi binaan LDII. 

"Boarding school ini biasanya terintegrasi dengan pondok pesantren, sehingga murid-murid bisa sekalian nyantri di ponpes. Sehingga target agar mereka bisa alim faqih, berakhlakul karimah, dan mempunyai kemandirian," imbuhnya. 

Sementara itu, Wali Kota Cimahi, Ngatiyana mengapresiasi kegiatan Olimpus Cimahi yang dilaksanakan LDII. Kegiatan ini diharapkan bisa melahirkan atlit-atlit Kota Cimahi dari LDII untuk tingkat dunia.

"Kota Cimahi banyak melahirkan atlit-atlit nasional dan internasional. Mudah-mudahan bisa muncul atlit dunia dari LDII Cimahi, harapnya, saat pembukaan Olimpus Cimahi Tahun 2022, Minggu (28/8/2022).

Saat pembukaan Olimpus Cimahi hadir Kepala Dinas Jasmani Angkatan Darat, Brigjen TNI Aminudin, Kabid Pemuda dan Olahraga (Kabidpora) Disbudparpora Erwandi, Danramil Cimahi Selatan dan Tengah Wastra, perwakilan KONI, dan undangan lainnya. 

Lebih lanjut Ngatiyana mengharapkan pemerintahan, mulai pemkot, kecamatan, dan kelurahan bisa mempersiapkan untuk membina dan mendidik generasi muda menjadi pemimpin yang mempunyai akhlak mulia, ilmu pengetahuan.

"Generasi muda harus disiapkan dari sekarang sebagai persiapkan untuk masa keemasan. Mereka harus siap ditempa untuk kepentingan bangsa dan negara. Bisa mempunyai tanggung jawab yang tinggi kepada organisasi, lingkungan, dan anak buah. Semua perbuatan harus dipertanggungjawabkan, ini harus disiapkan, sehingga mereka bisa siap pada saat dibutuhkan," ujarnya.

Ngatiyana menambahkan, salah satu faktor penting dalam pengembangan bidang olahraga yakni melalui pembinaan dan pelatihan yang kontinyu dan komprehensif, salah satunya melalui olimpus. Kegiatan ini merupakan sarana dalam mengembangkan potensi, salah satu indikator untuk mengukur potensi pemuda menjadi pemuda LDII. 

"Melalui event ini, diharapkan bisa menjadi lumbung atlit yang berkualitas. Semua bisa diraih dengan ketekunan, kekuatan, semangat tinggi sehingga bisa menjadi yang terbaik. Selamat bertanding, selamat meraih prestasi yang diharapkan," tutupnya. (Lines) 

Minggu, 06 November 2022

Kemenag Ajak LDII Cimahi Merawat Moderasi Beragama



CIMAHI (6/11) – Moderasi antar umat beragama merupakan kunci untuk merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam bingkai persatuan dan kesatuan. Sehingga memberikan rasa nyaman dan aman bagi semua umat melaksanakan ibadah menurut agama masing-masing.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Cimahi, DR. H Saepulloh S.Ag., MPdI mengajak LDII Kota Cimahi untuk ikut serta merawat moderasi antar umat beragama. 

"Bagaimana kita bisa menjaga umat, bagaimana menjaga kerukunan di tempatnya masing-masing sehingga umat nyaman beribadah," ujar Saepulloh, saat menerima silaturahmi DPD LDII Kota Cimahi, di kantor Kemenag Kota Cimahi, Rabu (2/11/2022). 

Hadir dalam silaturahmi itu para pengurus DPD LDII Kota Cimahi yakni Ir. Dwi Hartono (Ketua), H. Andalusia (Wakil Ketua), Fadel Abrori, S.Pi., M.H (Sekretaris), H. Sugiarto SH (Bendahara), dan H. Angka Dwi Hadianto (Ketua Yayasan Baitul Izzah). Turut hadir yakni Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Kota Cimahi, H. Ahmad Fikri Firdaus, SE., MM. 

Saepulloh mengapresiasi kunjungan silaturahmi LDII dan berharap hal ini menjadi jembatan untuk merukunkan umat yang ada di Cimahi. Selain itu bisa menjaga kerukunan umat beragama menjalankan pelayanan kepada umat.

*Kunci moderasi yakni bisa saling menghargai dan tidak saling mencerca, sehingga menjadi kontroversial. Apalagi saat ini terpeleset satu kata bisa menjadi ribut," paparnya.

Saepulloh menambahkan, menteri agama dalam program kerjanya juga menitikberatkan pelaksanaan moderasi beragama. Yakni bagaimana menghargai pendapat orang lain, menghargai orang lain beribadah, menghargai perbedaan dan lainnya. 

"Ini menunjukkan bahwa negara betul-betul hadir. Tinggal kita bagaimana menerjemahkannya dan mengaplikasikan moderasi ini," tuturnya. 

Mantan Kakankemenag Kab. Majalengka ini menjelaskan, setiap ormas Islam selalu menemui dinamika/perbedaan dalam mengelola organisasi masing-masing. Dinamika itu diharapkan bisa menjadi peluang untuk berinovasi.

"Dinamika/perbedaan dalam ormas Islam itu selalu ada, baik di MUI, NU, Muhammadiyah, dan lainnya. Jadi bukan hanya di LDII saja. Anggap ini sebagai inovasi dan perbaikan, tantangan yang menjadi sebuah peluang. Biarkan dinamika berkembang," urainya. 

Lebih lanjut Saepulloh menerangkan, negara sudah hadir untuk ormas dan umat. Bentuk negara hadir yakni dengan keberadaan Kementerian Agama yang melahirkan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

"Bagaimana mengkolaborasikan NU, Muhammadiyah, Persis, LDII dan lainnya untuk bersilaturahmi. Mudah-mudahan saya hadir di sini sebagai pengayom terhadap kerukunan/moderasi umat beragama," harapnya. 

Menanggapi hal itu, Ketua DPD LDII Kota Cimahi, Dwi Hartono mengatakan, LDII selalu menerima semua perbedaan yang ada dan meningkatkan toleransi baik antar sesama Islam maupun agama lainnya. 

"LDII merupakan ormas Islam dengan asas Pancasila dan ingin menjaga keutuhan NKRI.  Dalam praktiknya, LDII ingin selalu memberikan kontribusi, baik kepada masyarakat maupun negara. Salah satunya melalui toleransi umat beragama," ujarnya. 

Dwi menambahkan, moderasi beragama merupakan salah satu upaya mempertebal silaturahmi antar komponen bangsa demi kesatuan dan persatuan bangsa. Sehingga ini menjadi aset bangsa untuk memajukan bangsa. 

“Moderasi beragama yang memupuk persatuan dan kesatuan sangat diperlukan sebagai pondasi pembangunan Indonesia. Jadi keberagaman yang toleran ini adalah sebuah aset untuk menjadikan bangsa Indonesia lebih baik lagi. Bukan malah menjadi kendala dalam pembangunan,” imbuhnya. 

Lebih lanjut, Dwi menjelaskan, toleransi dan kesetaraan itu merupakan suatu kondisi yang harus ada sebab pengaruh teknologi yang sangat canggih sehingga konflik yang tidak terkendali bisa berubah menjadi kekerasan dan perang, yang akibatnya lebih berbahaya daripada yang pernah terjadi selama perang dunia pertama dan kedua.

“Selanjutnya, sikap toleransi kesetaraan ini perlu dikembangkan melalui semangat hubungan antar kelompok, dimana kelompok-kelompok yang ada di masyarakat yang mungkin memiliki identitas yang berbeda-beda,” urainya. 

“Tapi kita tetap bekerjasama dalam konteks ukhuwah Islamiyah, ukhuwah watoniyah, ukhuwah basariyah, dengan mengedepankan hidup bersama dalam suatu suasana toleransi dan kesetaraan,” tutupnya. (Lines)