Senin, 25 April 2022

Sekretaris Umum DPP LDII: Pengendalian Diri dan Berfikiran Positif Adalah Modal Dasar Dalam Pembangunan Indonesia


Jakarta (25/4). Ramadan menjadi pijakan untuk kembali membangun kesalehan sosial. Sehingga seusai Ramadan, bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik. Hal itu disampaikan Sekretaris Umum DPP LDII, Dody Taufiq Wijaya.

“Era media sosial mengubah citra masyarakat Indonesia yang ramah, menjadi netizen yang kritis namun sering usil dan berisik di ruang publik. Media sosial kita cendrung sudah menjauh dari nilai-nilai luhur bangsa. Ramadan ini bisa digunakan untuk mengendalikan diri, sebagai modal menjadi masyarakat yang semakin saleh,” ujar Dody. 

Ia mengatakan, sifat pamer di media sosial dibarengi rasa tidak peduli dan nihil empati dengan lingkungan sekitar, “Parahnya, jika niat berbagi hanya untuk keperluan konten demi membangun citra,” ujarnya. Menurutnya, Ramadan menjadi momentum yang tepat untuk sedikit demi sedikit mengubah prilaku masyarakat tersebut. 

Kebiasaan-kebiasaan baik selama Ramadan, berupa pengendalian diri dan lebih peduli pada sekitar, bisa dibawa menjadi kebiasaan baik setelah Hari Raya Idul Fitri. Bila setiap individu menjadi warga yang mampu mengendalikan ucapan, tulisan dan perbuatan, baik di media sosial maupun kehidupan nyata, akan terbentuk masyarakat yang semakin baik. 

Dengan kebaikan itu, program-program pemerintah maupun organisasi kemasyarakat yang bertujuan untuk kepentingan umum dan kehidupan sosial yang baik menjadi mudah terlaksana, “Karena dalam kondisi dan hati kita, sudah terbiasa mengendalikan diri, berpikir yang positif, dan peduli kepada sesama dan sekitar. Ini jadi modal besar dalam pembangunan masyarakat Indonesia,” imbuhnya. 

Ia menjelaskan, selama Ramadan warga LDII di seluruh pelosok tanah air diajak untuk meningkatkan kepedulian sosial dengan memperbanyak sedekah, “Pada dasarnya ini adalah pembiasaan, agar kita semua senang saling memberi dan saling memperhatikan. Selain pahala sedekah di saat Ramadan dalam keyakinan umat Islam menghasilkan pahala yang berlipat-ganda,” imbuhnya. 

Menurutnya warga LDII secara perorangan maupun institusi sepanjang Ramadan menggiatkan santunan kepada fakir miskin, yatim-piatu, kalangan difabel yang tak mampu dan kurang beruntung, hingga yang rutin berbagi takjil. Bahkan, pondok-pondok pesantren (Ponpes) di lingkungan LDII, pada Ramadan menggiatkan membagikan bantuan kepada masyarakat di sekitar ponpes.

“Salah satu pondok pesantren utama LDII, Ponpes Wali Barokah Kediri bekerja sama dengan Kelurahan Burengan dan Banjaran membagikan paket sembako untuk warga sekitar pondok, pada Minggu, 24 April 2022,” imbuhnya.

Dari Kediri, Jawa Timur, dikabarkan Lurah Burengan Adi Sutrisno, mengatakan pembagian paket sembako merupakan kegiatan rutin tiap tahun yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Wali Barokah. Ia berharap kerja sama antara pihak Ponpes Wali Barokah dengan Kelurahan Burengan terus ditingkatkan.

“Kami mengapresiasi pada Pondok Pesantren Wali Barokah yang telah telah membagikan paket sembako rutin tiap tahun, mudah-mudahan tahun berikutnya lebih meningkat, dan kami berharap kerja sama yang kami jalin ini bisa terus ditingkatkan,” kata Adi Sutrisno.

Sementara itu, Ketua Ponpes Wali Barokah KH Sunarto, menjelaskan bahwa pembagian paket sembako tersebut untuk ratusan warga kurang mampu di sekitar ponpes, yang tujuannya untuk meringankan beban kebutuhan warga yang semakin meningkat menjelang Idul Fitri.

“Paket sembako ini dibagikan pada Minggu, 24 April 2022 sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Karena masih pandemi maka kami distribusikan melalui RT setempat agar warga masyarakat tidak bergerombol,” kata KH. Sunarto.

Raih Berkah Ramadhan, PAC LDII Troketon Gelar Buka Puasa Bersama


KLATEN (24/04) - Selama Bulan Ramadhan 1443 H ini, Pengurus Anak Cabang (PAC) Lembaga Dakwah Islam Indonesia Kelurahan Troketon, Pedan, Klaten mengadakan buka puasa bersama (Bukber) dengan Jamaah Majlis Taklim Masjid Nurul Huda. Bukber ini telah menjadi agenda rutin PAC LDII Troketon dari Ramadhan tahun-tahun sebelumnya, yaitu dilaksanakan 4 kali dalam satu bulannya.

Mulyanto salah satu Pengurus Masjid Nurul Huda menyampaikan dalam Kuliah Tujuh Menitnya (Kultum) bahwa "salah satu tujuan buka puasa bersama ini adalah agar jamaah Majelis Taklim tambah semangat dan senang dalam beribadahnya terutama selama bulan Ramadan."


"Serta Bukber ini bertujuan untuk senantiasa memupuk kerukunan dan kekompakan jamaah majelis taklim Masjid Nurul Huda, laki-laki dan wanita, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa dan lanjut usia" Tambah Mulyanto

"Semoga di Ramadhan tahun-tahun mendatang kita masih bisa berkumpul seperti ini kembali dalam keadaan sehat dan umur panjang yang barokah" harap Mulyanto

"Adapun tidak kalah penting dari acara ini adalah, setelah Bukber ini semua Jamaah langsung melaksanakan sholat magrib berjamaah, dilanjut sholat isya berjamaah serta tadarusan plus nasehat-nasehat agama sebagai wadah untuk saling mengingatkan kita semua agar sama-sama bisa menggapai 5 Sukses Ramadhan (Sukses puasanya, sukses sholat tarawehnya, sukses tadarus Al Qurannya, sukses lailatur
qodarnya dan sukses zakat fitrahnya)" tutup Mulyanto

Selaras dengan apa yang disampaikan Mulyanto, Sri Widodo Dewan Pembina PAC LDII Troketon menambahkan bahwa "Insya Alloh pada hari rabu nanti, kembali kita akan mengadakan Bukber, dan ini adalah Bukber yang terakhir dibulan Ramadhan 1443 H, pada Bukber itu nanti Insya Alloh akan berbeda dari Bukber-bukber sebelumnya, yakni akan dilaksanakan juga secara bersamaan Aqiqohan dari salah satu Jamaah Masjlis Taklim Nurul Huda, semoga ini menjadi penambah semangat dan kebarokahan bagi kita semua" Ucap Sri Widodo (Rizal PM)