Selasa, 27 April 2021

Silaturrohim Polres Tulang Bawang dengan Dai Kamtibmas di Ponpes Binaan DPD LDII Tulang Bawang


Sat Binmas Polres Tulang Bawang dan Dai Kamtibmas Polres Tulang Bawang pada hari senin tanggal 26 april 2021 melaksanakan silaturahim ke pondok pesantren Miftahurrosyidin di kampung Tri Tunggal Jaya, Kecamatan Banjar Margo Kabupaten Tulang Bawang Lampung. 

Kegiatan silaturahim Dai Kamtibmas ini dihadiri oleh PJU Polres Tulang Bawang yang mewakili Kapolres Tulang Bawang AKBP Andy Siswantoro, SIK. 

Kegiatan diawali dengan sambutan Ustadz Irsyad Fuadi Pengasuh Ponpes Miftahurrosyidin yang juga salah satu anggota Dai Kamtibmas Polres Tulang Bawang, dan Bripka Fajar Nuriman perwakilan Sat Binmas Polres Tulang Bawang yang kemudian dilanjutkan dengan buka puasa bersama serta sholat magrib berjamaah di Masjid At Taubah. 

Dalam Sambutannya, Bripka Fajar "menyampaikan bahwa agar umat islam senantiasa menjaga perdamaian, kerukunan serta toleransi antar umat beragama, serta dalam beribadah dibulan Ramadhan supaya tetap menjaga Protokol Kesehatan 5M untuk mencegah penyebaran Virus Covid-19" Tegasnya. 

Acara yang dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan ini diantaranya diisi dengan penyerahan buku khutbah serta peralatan ibadah dari Dai Kamtibmas Polres Tulang Bawang kepada pengasuh pondok pesantren Miftahurrosyidin. (Rizal PM/Lines)

Rabu, 21 April 2021

Ketum DPP LDII Ingatkan Pentingnya Humanisme dalam Sikapi Vaksin


Jakarta (20/4). Setahun lebih pandemi, kini berbagai negara tak lagi fokus kepada pembatasan gerak manusia. Sebagai gantinya, politik vaksin terjadi di berbagai negara. Negara-negara pemilik vaksin menggunakannya sebagai alat penekan. Indonesia yang menjadi negeri untuk pasar vaksin, justru terjebak dalam perdebatan mengenai vaksin produk dalam negeri.

“Vaksin buatan dalam negeri itu ranah saintifik. Bisa diperdebatkan di lingkungan akademisi kedokteran dan kesehatan. Jangan menjadi komoditas ekonomi dan politik, sebab rakyat yang bisa jadi korban,” ujar Ketua Umum DPP LDII Kyai Haji Chriswanto Santoso.

Ia mengingatkan, kebijakan publik menyangkut jiwa manusia dalam hal ini rakyat Indonesia, “Untuk itu, kebijakan mengenai vaksin jangan sampai mengorbankan jiwa manusia dan harus mencerminkan keadilan dan keberadaban,” kata Chriswanto. 

Chriswanto meminta ketulusan hati semua pihak dalam penyediaan vaksin. Para intelektual yang berdiri pada pro dan kontra mengenai vaksin, harus membantu pemerintah agar permasalahan vaksin bisa terselesaikan. Termasuk penyediaan vaksin produksi dalam negeri, agar ketergantungan terhadap luar negeri berkurang. 

Chriswanto mengajak semua pihak yang terlibat dalam politik vaksin di dalam negeri menengok kembali konstitusi UUD 1945, “Di dalam Pembukaan UUD 1945, negara Indonesia didirikan untuk memenuhi hak-hak konstitusi warga dan melindungi segenap tumpah darah Indonesia,” ujarnya. Bahkan, Pancasila sebagai ideologi negara, menekankan kebijakan publik harus menegakkan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. 

Senada dengan Chriswanto, Anggota DPR Komisi VI yang juga warga LDII, Singgih Januratmoko menekankan pentingnya nasionalisme dalam politik vaksin, yang kini jadi bagian dari efek negatif globalisasi. Menurut Singgih, nasionalisme dalam hal ini bukan dalam pengertian yang sempit, yang menganggap bangsa sendiri unggul di atas bangsa lain.

“Nasionalisme yang dibingkai Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika berupa sosio-nasionalisme,” ujar anggota Komisi VI DPR RI Singgih Januratmoko. Politisi Golkar itu menyebut, pandemi menyadarkan bangsa Indonesia mengenai sosio-nasionalisme.

Menurut Singgih sosio-nasionalisme sebagaimana dipaparkan Bung Karno, adalah nasionalisme yang menempatkan seluruh bangsa sederajat, antikolonialisme, dan bersifat humanistik, “Jadi ketika negara-negara maju, cenderung menahan vaksin buatannya tanpa menghiraukan negara-negara lain yang membutuhkan, di sinilah pentinganya sosio-nasionalisme itu,” ujar Singgih.

Menurutnya, pengembangan vaksin harus diupayakan dipercepat tanpa melibatkan kepentingan dan egosektoral, “Ketulusan bangsa ini dalam menciptakan vaksin merupakan bagian dari sosio-nasionalisme,” imbuhnya. Pasalnya, dalam pandangan Singgih, terdapat kecenderungan negara-negara maju, menggunakan vaksin sebagai alat penekan.

“Mereka enggan berbagi dengan alasan kebutuhan dalam negeri mereka juga meningkat. Sementara negara-negara di belahan bumi lain harus melawan Covid-19 tanpa ketercukupan vaksin,” ujarnya. 

Covid-19 menunjukkan, bagaimana globalisasi  yang salah satunya juga membawa wabah dan menjadi tantangan kebangsaan, “Politik vaksin menunjukkan bagaimana globalisasi yang makin luas, juga menciptakan persaingan antarbangsa yang kian tajam,” ujar Singgih.

Masalah vaksin itu, bila dipahami secara sosio-nasionalisme menjadi pengingat pentingnya bangsa Indonesia tak bergantung dengan vaksin dari negara lain. (Rizal/Lines) 

Senin, 19 April 2021

Safari Ramadhan, Bupati Ipuk Tarawih Bersama DPD LDII Banyuwangi


Banyuwangi - Bulan suci Ramadhan dipergunakan oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas melanjutkan agenda safari Ramadhan tahun ini. Setelah bersilaturahmi dengan Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwang, kini giliran Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Banyuwangi di Banjarsari, Kecamatan Glagah, Jumat malam (16/4/2021).

Dalam acara yang dirangkai dengan tarawih bersama di Masjid Baitul Jannah itu, Bupati Ipuk memohon doa semoga kepemimpinannya di Banyuwangi ini diberikan kemudahan dan keberkahan. "Di bulan Ramadhan ini, mari kita memperbanyak berdoa kepada Allah SWT. Dan jangan lupa, saya memohon untuk diselipkan doa bagi Banyuwangi di bawah kepemimpinan saya ini, semoga diberikan kemudahan dan keberkahan," pintanya.

Saat ini, lanjut Ipuk, berbagai daerah sedang menghadapi tantangan berat di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum reda ini. Efek yang ditimbulkannya tak sebatas hanya dalam bidang kesehatan, tapi juga merambah ke bidang lainnya. Seperti halnya pada bidang ekonomi.

"Kami terus melakukan ikhtiyar. Mulai dari melakukan vaksinasi untuk menekan laju penyebaran virus hingga menggenjot UMKM untuk memperkuat ekonomi. Namun, ini semua hanyalah upaya. Semuanya harus dikembalikan kepada Yang Maha Kuasa dengan memperbanyak berdoa," ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Ipuk juga tak bosan-bosannya untuk mengingatkan pentingnya protokol kesehatan (prokes) guna mencegah Covid-19 tersebut. "Jangan pernah lalai untuk menjaga prokes. Tetap gunakan masker dan menjaga jarak. Tak terkecuali saat beribadah sekalipun," tegasnya.

Sementara itu, Ketua DPD LDII Banyuwangi KH. Astro Djunaidi berterima kasih atas kunjungan Bupati Ipuk tersebut. Hal tersebut menurutnya adalah bentuk positif dari menggalang kebersamaan dengan seluruh elemen masyarakat Banyuwangi. "Semoga silaturahmi demikian, bisa melahirkan kebaikan untuk semua masyarakat Banyuwangi," harapnya.

Kepengurusan DPD LDII Banyuwangi, lanjut Astro, merupakan struktur kepengurusan baru setelah dilakukan musyawarah daerah pada Maret lalu. Sebagai ketua yang kembali terpilih, ia menegaskan untuk siap berkolaborasi bersama Pemkab Banyuwangi. "Kami berharap sinergi yang selama ini telah terbangun tetap bisa berjalan harmonis dan semakin produktif," pungkasnya. (Rizal PM/Lines) 

Selasa, 13 April 2021

LDII Galakkan 5 Sukses Ramadhan 1442 H / 2021 M


Rizal PM/LINES

Gelar Muscab V, LDII Dente Teladas Tegaskan Perkuat Sinergi Dengan Pemerintah


Musyawarah Cabang (Muscab) V PC Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Dente Teladas, kembali digelar tahun ini, bertempat di Pondok Pesantren Al Huda Kekatung, Minggu (11/04/2021), dengan Tema:

“𝗣𝗘𝗡𝗚𝗨𝗔𝗧𝗔𝗡 𝗦𝗗𝗠 𝗣𝗥𝗢𝗙𝗘𝗦𝗜𝗢𝗡𝗔𝗟 𝗥𝗘𝗟𝗘𝗚𝗜𝗨𝗦 𝗨𝗡𝗧𝗨𝗞 𝗠𝗘𝗪𝗨𝗝𝗨𝗗𝗞𝗔𝗡 𝗜𝗡𝗗𝗢𝗡𝗘𝗦𝗜𝗔 𝗠𝗔𝗝𝗨”.

Pada agenda Muscab tersebut disampaikan pertanggung jawaban pengurus masa bakti 2016-2020, menentukan arah organisasi 5 tahun kedepan, serta pemilihan pengurus baru masa bakti 2021-2026.

Hadir pada Muscab tersebut Ketua DPD LDII Kabupaten Tulang Bawang Sutino, Perwakilan Camat Dente Teladas Rusli Junaidi, Kepala Kampung Kekatung Sambudi, Pimpinan Ponpes Al Huda Arifin Ahyani yang membacakan doa.

Sutino menginstruksikan "agar Pengurus PAC dan PC LDII Dente Teladas untuk selalu membangun sinergitas dengan pemerintah, dan membantu mensukseskan semua program pemerintah untuk Indonesia Maju".

Dalam sambutannya, Rusli "menyampaikan rasa kagum kepada kepengurusan LDII yang tulus ikhlas dalam menjalankan amanah kepengurusan mulai dari PAC sampai DPP".

Organisasi LDII bisa selalu kompak dalam menjalankan kegiatan, termasuk saat Qurban, LDII bisa terlihat kekompakannya, dalam membangun fasilitas Ibadah LDII bisa menjadi contoh” Ujar Rusli.

Rusli "berharap kegiatan LDII yang sudah berjalan dipertahankan bahkan bisa ditingkatkan, jangan maraton di tempat, jangan merasa cukup. Sesuai tema kegiatan muscab hari ini, LDII agar bisa lebih melengkapi infrastruktur pendidikan mulai SD, SMP, SMA, untuk meningkatkan SDM yang profesional religius”. Tegas Rusli

Ditingkatkan lagi koordinasi dengan pemerintah, untuk lancarnya semua kegiatan LDII” tambah Rusli.

Dalam Muscab tersebut terpilih Ahsanudin sebagai Ketua PC LDII Dente Teladas periode 2021-2026.

Hadir dalam Muscab ke-V PC LDII Dente Teladas ini sebanyak 25 orang yang terdiri dari perwakilan 8 Pimpinan Anak Cabang LDII se-Kecamatan Dente Teladas.

Dikarenakan Muscab ini dihelat pada masa Pandemi, maka acara Muscab menerapkan protokol kesehatan secara ketat. (Rizal PM/Izul/KIM).

Senin, 12 April 2021

DPD LDII Tulang Bawang Hadiri Sosialisasi SE Mentri Agama RI NO 3 & 4 Tahun 2021 Bersama Kemenag Tulang Bawang


LINES | Tulang Bawang (12/4/2021) – Bertempat di Kantor Kemenag Kabupaten Tulang Bawang Lampung, H. Suyoto dan Ustadz Irsyad Fuadi mewakili Ketua DPD LDII Tulang Bawang Sutino, Spd. I menghadiri Undangan Ka. Kamenag Tulang Bawang Drs. KH. Sanusi dalam rangka Sosialisasi SE MENTRI AGAMA RI NO 3 & 4 TAHUN 2021 TENTANG PANDUAN IBADAH RAMADHAN & IDUL FITRI 1442H/2021M, dan telah ditandatangani oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada 5 April 2021


Sosialisasi SE MENAG ini berlangsung di Kantor Kemenag Kabupaten Tulang Bawang Lampung, hadir dalam acara ini diantaranya Ka. MUI Tulang Bawang Drs. KH. Yantori,  Kasi Bimas Mujamil, S.Ag, Ka.DMI, serta Kasi. PHU H. Jaenal Arifin M.pd.


Berikut ini panduan yang tertuang dalam Surat Edaran Nomor 03 Tahun 2021 :

1. Umat Islam, kecuali bagi yang sakit atau atas alasan syar'i lainnya yang dapat dibenarkan, wajib   menjalankan ibadah puasa Ramadhan hukum syariah dan tata cara ibadah yang ditentukan agama.

2. Sahur dan buka puasa dianjurkan dilakukan di rumah masing-masing bersama keluarga inti.

3. Dalam hal kegiatan Buka Puasa Bersama tetap dilaksanakan, harus mematuhi pembatasan jumlah kehadiran paling banyak 50?ri kapasitas ruangan dan menghindari kerumunan.

4. Pengurus masjid/musalah dapat menyelenggarakan kegiatan ibadah antara lain:

    a. Salat fardu lima waktu, salat tarawih dan witir, tadarus Alquran, dan iktikaf dengan pembatasan jumlah kehadiran paling banyak 50?ri kapasitas masjid/musaala dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, menjaga jarak aman 1 meter antarjamaah, dan setiap jamaah membawa sajadah/mukena masing-masing.

   b. Pengajian/Ceramah/Taushiyah/Kultum Ramadhan dan Kuliah Subuh, paling lama dengan   durasi waktu 15 menit.

   c. Peringatan Nuzulul Quran di masjid/musala dilaksanakan dengan pembatasan jumlah audiens paling banyak 50?ri kapasitas ruangan dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.

5. Pengurus dan pengelola masjid/musala sebagaimana angka 4 (empat) wajib menunjuk petugas yang memastikan penerapan protokol kesehatan dan mengumumkan kepada seluruh jamaah, seperti melakukan disinfektan secara teratur, menyediakan sarana cuci tangan di pintu masuk masjid/musala, menggunakan masker, menjaga jarak aman, dan setiap jamaah membawa sajadah/mukena masing-masing.

6. Peringatan Nuzulul Quran yang diadakan di dalam maupun di luar gedung, wajib memperhatikan protokol kesehatan secara ketat dan jumlah audiens paling banyak 50?ri kapasitas tempat/lapangan.

7. Vaksinasi Covid-19 dapat dilakukan di bulan Ramadhan berpedoman pada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 13 Tahun 2021 tentang Hukum Vaksinasi Covid-19 Saat Berpuasa, dan hasil ketetapan fatwa ormas Islam lainnya.

8. Kegiatan pengumpulan dan penyaluran zakat, infak, dan shadaqah (ZIS) serta zakat fitrah oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan dan menghindari kerumunan massa.

9. Dalam penyelenggaraan ibadah dan dakwah di bulan Ramadhan, segenap umat Islam dan para mubaligh/penceramah agama agar menjaga ukhuwwah Islamiyah, ukhuwwah wathaniyah, dan ukhuwwah basyariyah, serta tidak mempertentangkan masalah khilafiyah yang dapat mengganggu persatuan umat.

10. Para mubaligh/penceramah agama diharapkan berperan memperkuat nilai-nilai keimanan, ketakwaan, akhlaqul karimah, kemaslahatan umat, dan nilai-nilai kebangsaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui bahasa dakwah yang tepat dan bijak sesuai tuntunan Al-Quran dan As-Sunnah.


Sumber: https://kemenag.go.id

Editor   : Rizal PM/Lines/KIM

PAC LDII Troketon Sambut Ramadhan Dengan Gotong Royong Dimasjid

Warga LDII PAC Troketon Membersihkan Masjid Al-Huda Luar & Dalam

LINES | KLATEN - Dalam rangka menyambut bulan Suci Ramadhan 1442H/2021 Masehi, Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Troketon Pedan Klaten, Sartono bekerjasama dengan Sriwidodo Ketua Dewan Masjid Nurul Huda Dukuh Tandan, Troketon Pedan Klaten melaksanakan "mbontot" (Red, baca; gotong royong) pada hari minggu, 11 april 2021.

"Sebenarnya Masjid Nurul Huda ini baru saja selesai direhap total dari bangunan lama kebangunan baru yang alhamdulillah beberapa bulan sebelum Ramadhan Masjid ini sudah bisa digunakan kembali untuk beribadah, dan dikarenakan masih ada beberapa titik yang perlu dirapihkan, serta ada tumpukan puing-puing material sisa bahan bangunan & bertepatan menjelang bulan suci ramadhan, maka kami mengerahkan Jamaah Masjid untuk kegiatan gotong royong membersihkan luar maupun dalam masjid, dan gotong royong ini merupakan agenda rutin warga LDII Masjid Nurul Huda Troketon setiap menyambut bulan suci ramadhan" ujar Sartono. 

“Gotong royong ini sudah menjadi agenda rutin kami setiap menyambut bulan suci ramadhan, terutama semenjak pandemi ini, waktu kami banyak kami curahkan untuk renovasi masjid, dan hari ini kami gerakkan kembali Jamaah kami untuk gotong royong, karena kebersihan dan kesucian tempat ibadah harus sama-sama kita jaga, agar ibadahnya semakin nyaman, tuma'ninah "tegas Sartono. 


Senada dengan Sartono, Ketua Dewan Masjid Nurul Huda Troketon, Sriwidodo menambahkan "gotong royong adalah budaya asli orang indonesia, kami membangun/merenovasi masjid ini juga dengan sistem gotong royong baik tenaga, waktunya siang dan malam serta  material bahan bangunan dan juga konsumsi selama proses renovasi. Semua bahu membahu mulai dari Jamaah Laki-laki, Wanita, Remaja serta Anak-anakpun sangat antusias demi mewujudkan masjid ini agar bulan Ramadhan tahun 2021 ini sudah bisa digunakan untuk taraweh, tadarusan dan lain-lain, "Ujar Sriwidodo. 


"Saya berharap semua jamaah yang mengikuti sholat tarawih nanti tetap mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan dan ditegaskan oleh Pemerintah, yaitu pakai masker, jaga jarak dan mencuci tangan, walaupun dimasa pandemi, mudah-mudah ramadhan tahun ini kita bisa melaksanakan 5 Sukses Ramadhan, Puasa, Taraweh, Tadarus Alquran, Lailatul Qodar dan Zakat Fitrah, ”harap Sriwidodo (Rizal PM/Lines/KIM, Fotografer: Royantri Hidayah) 



Kamis, 08 April 2021

Instruksi Pertama Ketum LDII Terpilih: Seluruh Warga LDII Bantu Pemerintah


Jakarta (8/4. Sejumlah DPW LDII dari 33 provinsi di luar Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tak menghadiri Munas IX LDII secara daring maupun luring, menerima pertanggungjawaban KH Ir Chriswanto Santoso. Chriswanto selanjutnya dipilih menjadi calon tunggal sebagai Ketua Umum DPP LDII untuk masa jabatan 2021-2026.

Dalam dinamika organisasi terdapat rotasi, reposisi, dan merelaksasi kepengurusan. Kami harus kerja keras dan cepat untuk melaksanakan tugas, sebagai kontribusi LDII kepada bangsa. Kerja keras dan cerdas ini penting, karena di dalam LDII terdapat pesantren, sekolah, rumah sakit, dan berbagai amal saleh,” ujar Chriswanto. 

Chriswanto Santoso merupakan sosok yang dekat dengan hati warga LDII. Sejak kuliah ia telah aktif di LDII, dan pada 1991 menjabat Ketua DPW LDII Jawa Timur dari 1991-2015. Sejak kuliah di Teknik Perkapalan ITS hingga menyelesaikan pascasarja Teknik Perkapalan di Universitas New Castle, ia aktif dalam berbagai kegiatan organisasi. Selain pernah menjadi dosen di Politeknik Surabaya, ia juga pernah menjabat pengurus harian Partai Golkar Jawa Timur.

Saat pidato pelantikannya, Chriswanto Santoso meminta seluruh pengurus dari pusat hingga daerah dan warga LDII untuk membantu pemerintah, “Permasalahan kebangsaan tak bisa diselesaikan sendiri oleh pemerintah, terutama dalam kondisi pandemi ini. Maka untuk itu, jangan merasa inferior karena bakal menjadi halangan untuk bekerja keras berkontribusi kepada bangsa dan negara,” ujar Chriswanto.

Meskipun pernah dimarjinalkan, menurut Chriswanto Santoso, kontribusi LDII dalam 10 tahun terakhir tak bisa diabaikan,Delapan klaster pengabdian LDII itu lahir tak serta merta, telah dilaksanakan dan memiliki proyek percontohan, terutama mengenai kebangsaan dalam menubuhkan rasa cinta tanah air dalam bingkai empat pilar kebangsaan,” ujar Chriswanto Santoso.

Selengkapnya, delapan bidang pengabdian LDII adalah wawasan kebangsaan, keagamaan, pendidikan, ekonomi syariah, kesehatan dan herbal, ketahanan pangan dan lingkungan hidup, energi terbarukan, dan teknologi digital, “Harapan kami, generasi LDII yang masa mendatang yang karakternya telah dibentuk menjadi generasi profesional religius akan berkontribusi dalam bonus demografi yang dinikmati Indonesia pada 2030 mendatang,” ujarnya.

Generasi profesional religius adalah generasi yang alim-faqi𝗵, ber akhlakul karima, dan mandiri, “Warga LDII adalah warga yang baik, mereka semua ingin membangun bangsa dan negara dan menyelesaikan berbagai masalah kebangsaan. Jangan sampai citra baik itu dirusak oleh _hater_, dan warga LDII merasa inferior sehingga melemahkan kontribusinya membangun bangsa dan negara,” imbau Chriswanto. 

Warga LDII memiliki modal sosial, berupa rukun, kompak, dan mampu bekerja sama dengan baik dengan siapapun, “Inilah yang dijadikan pondasi dalam menghadapi masalah kebangsaan,” ujarnya. Selanjutnya, Chriswanto juga mengimbau, LDII dalam berkiprah di dalam masyarakat harus mengedepankan kepentingan rakyat dengan mengedepankan hikmat kebijaksanaan melalui proses musyawarah, kekeluargaan dan gotong royong. 

Kebhinnekaan kita harus menjadi dasar pemikiran, gerak dan berkontribusi untuk bangsa dan negara. Sangatlah tidak bijak apabila pengamalan dalam beragama di Negara Kesatuan Republik Indonesia, harus merusak sendi sendi kebhinakaan yang dijadikan landasan founding fathers mendirikan negara Indonesia,” ujar Chriswanto. 

Chriswanto juga meminta LDII menjadi organisasi penengah yang netral dan tidak berpihak kepada kepentingan politik apapun, serta hanya berpihak pada kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. Untuk itu Ketua Umum DPP LDII tidak boleh merangkap jabatan dengan jabatan-jabatan politis, baik di legislatif maupun eksekutif di semua jajaran. (𝗥𝗶𝘇𝗮𝗹 𝗣.𝗠/𝗟𝗶𝗻𝗲𝘀) 

Rabu, 07 April 2021

DPD LDII Tulang Bawang Hadiri Munas IX LDII Yang Dibuka Oleh Presiden Jokowi

Presiden Jokowi Secara Resmi Membuka Munas IX LDII 2021

Jakarta (7/4). Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Musyawarah Nasional (Munas) IX LDII, yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin, Jakarta Timur pada Rabu (7/4). Presiden Jokowi di depan para peserta yang mengikuti pidato pembukaan secara daring tersebut, mengingatkan Ormas Islam untuk mengembangkan dan melaksanakan moderasi beragama. 

“Kita patut bersyukur menerima warisan berupa Bhinneka Tunggal Ika dari para pendiri bangsa, meskipun berbeda-beda suku, bangsa, dan berbeda dalam pandangan agama, tapi tetap saling menghormati, bersatu, rukun, dan bersama-sama bergotong royong,” ujar Jokowi.

Selanjutnya, dengan modal sosial itu Presiden Jokowi mengatakan sikap toleran, menghargai segala perbedaan, dan keyakinan adalah keharusan. Sikap ini, menurutnya bisa tumbuh, bila dikembangkan sikap saling menghormati dan belajar dari orang lain, “Sehingga mencapai sikap saling menghormati dalam perbedaan,” ujar Jokowi. 

Sikap tertutup dan eksklusif, menurut Jokowi, tak sesuai dengan Bhinneka Tunggal Ika, “Sikap tertutup menciptakan intoleransi yang merudak sendi-sendi keagamaan, dan menimbulkan penolakan serta pertentangan. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh jajaran dan pimpinan keluarga besar LDII, untuk menyuarakan dan meningkatkan kehidupan sosial keagamaan kita,” imbuhnya. 

Jokowi mengatakan pemerintah berkomitmen dan terus berupaya, serta mendorong moderasi beragama. Ia juga menyerukan sikap yang tidak toleran yang disertai dengan kekarasan fisik, harus dihilangkan dari Bumi Pertiwi, “Sikap beragama yang memecah belah persatuan tak ditoleransi,” ujarnya.

KH Chriswanto Santoso, Ketum LDII

Senada dengan Jokowi, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso mengatakan, dalam delapan bidang pengabdian LDII untuk bangsa, kebangsaan ditempatkan pada posisi pertama, “Dengan semangat kebangsaan itu, LDII melaksanakan moderasi beragama, berdakwah dengan sejuk. Serta berkomitmen menegakkan Empat Pilar Kebangsaan,” ujar Chriswanto. 

Moderasi beragama bagi LDII sangat penting, “Moderasi beragama adalah pangkal dari modal sosial membangun bangsa. Agar kebhinnekaan yang ada dalam rakyat Indonesia menjadi pperekat untuk menjalankan program pembangunan,” ujar Chriswanto saat ditemui usai seremoni pembukaan Munas IX LDII. 

Sikapi Pandemi dengan Inovasi 
Dalam pidato pembukaan, Chriswanto menegaskan empati dan dukungannya terhadap pemerintah. “LDII turut merasakan beratnya permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah saat ini. Kehadiran pandemi covid-19 sejak awal tahun lalu dan masih berlanjut hingga sekarang, benar-benar telah memukul mundur capaian target-target pembangunan pada berbagai sektor khususnya kesehatan dan perekonomian,” ujarnya. 

Menurut Chriswanto, jumlah penduduk yang meninggal karena covid-19 juga cukup membuat kita sedih, yaitu di kisaran 40 ribuan, “LDII sangat merasakan dan sangat berempati terhadap masalah ini,” lanjut Chriswanto.

LDII, lanjut Chriswanto, mengajak seluruh elemen bangsa bekerja keras, cerdas, kreatif, dan _out of the box_ agar target-target pembangunan yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020 – 2024, kembali pada jalur semula. 
Sejalan dengan konteks tersebut, Chriswanto mengatakan Munas IX LDII mengambil tema “Pengutan SDM Profesional Religius untuk Ketahanan dan Kemandirian Bangsa Menuju Indonesia Maju”. Dengan merevitalisasi dan menajamkan delapan program kerja yang ditetapkan dalam Rakernas LDII 2018. 

Program kerja pertama berupa Kebangsaan, yang bertujuan membangun nasionalisme agar persatuan dan kesatuan bangsa dapat lebih terjaga, “Termasuk mencintai produk bangsa sendiri. Sebagai Lembaga Dakwah Islam, LDII selama ini telah menempatkan program kebangsaan sebagai program utama, karena bagaimanapun juga persatuan dan kesatuan adalah modal utama bangsa,” ujarnya. 

Kedua Keagamaan, yaitu program yang bertujuan meningkatkan nilai religiusitas bagi ummat Islam, termasuk didalam membangun toleransi beragama. Ketiga, Pendidikan, yaitu program yang mendorong agar pendidikan karakter, khususnya karakter professional religius, dapat dijadikan sebagai lifelong education, atau pendidikan sepanjang hayat. 

Keempat Ekonomi, yaitu program yang mendorong ekonomi syariah, termasuk percepatan pemulihan dan membangkitkan kembali ekonomi di era pandemik ini. Kelima pangan dan lingkungan hidup, yaitu program yang bertujuan untuk membangun kemandirian pangan dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. 

Keenam kesehatan, yaitu suatu program yang bertujuan mendorong penggunaan obat tradisional atau herbal secara meluas terlebih pada kondisi kedarutan kesehatan. Ketujuh Teknologi Digital, yaitu suatu program yang bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi digital dalam berbagai bidang pembangunan. 

Dan kedelepan Energi Baru Terbarukan, yaitu suatu program untuk mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fossil, termasuk untuk mengurangi emisi karbon guna mengurangi efek rumah kaca. 

“Ke delapan delapan program tersebut di atas bukannya baru perencanaan, akan tetapi LDII telah berbuat dengan membuat beberapa pilot project di beberapa daerah sesuai kondisi keunggulan daerah tersebut,” tutup Chriswanto.

        Studio Mini DPD LDII Tulang Bawang I

Selain dari Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung, Munas IX LDII dihadiri 3.750 secara daring dan luring, kabupaten kota di seluruh Indonesia. Mereka mengikuti dari 457 studio mini, sementara para ulama, DPW LDII dari 33 provinsi, dan undangan lainnya yang hadir di lokasi mencapai 200 orang. Mereka diwajibkan swab antigen dan menjaga protokol kesehatan.  

       Studio Mini DPD LDII Tulang Bawang II

Adapun Peserta Munas IX LDII tahun 2021 dari Kabupaten Tulang Bawang Mengikuti Secara Virtual dari Dua Studio Mini, yaitu Studio Mini I sebanyak 11 orang peserta dan dari Studio Mini II juga sebanyak 11 orang peserta. 

“Perwakilan DPW LDII Nusa Tenggara Timur tidak bisa hadir karena bencana badai, yang mengakibatkan penerbangan sulit di wilayah tersebut,” ujar Ketua Panitia Munas IX LDII Rully Kuswahyudi.

Selasa, 06 April 2021

Ucapan Selamat Dan Sukses Munas IX LDII Dari Brig Jen Pol (P) Drs. H. Edi Mulyadi, M,. Sh mtn Ka BIN DA Sulteng

Ketum LDII: Munas IX LDII Bentuk Nyata Dukungan LDII Dalam Membantu Pemerintah Mengatasi Dampak Covid-19


Jakarta (6/4). Pandemi Covid-19 menciptakan krisis kesehatan global yang berimbas ke dalam negeri. Penanggulangannya bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi seluruh elemen bangsa Indonesia. Hal itu disampaikan Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso saat ditemui menjelang Munas IX LDII, yang akan dilaksanakan pada 7-8 April 2021 di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin, Jakarta Timur. 

“Kepengurusan DPP LDII periode 2016-2021 habis pada bulan ini, untuk itu Munas IX dihelat. Selain itu, kami melihat krisis kesehatan dan ekonomi ini harus diatasi agar tak menjadi krisis sosial. LDII sebagai komponen bangsa harus berkontribusi membantu pemerintah mengatasi dampak Covid-19,” ujar Chriswanto Santoso di kantor DPP LDII pada Selasa (6/4).

Menurut Chriswanto Munas IX LDII, sebagai hajatan tertinggi organisasi dan penentu derap langkah untuk lima tahun ke depan, bertujuan pula merevitalisasi dan menajamkan program kerja periode lalu, “Penajaman delapan klaster kontribusi LDII untuk bangsa, bertujuan untuk meningkatkan kotribusi kami untuk membantu mengatasi dampak Covid-19,” ujar Chriswanto.

Program berupa delapan klaster itu, menurut Chriswanto sudah dilaksanakan dan dipertajam karena sangat relevan dengan kondisi bangsa saat ini. Chriswanto menyebut delapan klaster pengabdian LDII adalah bidang wawasan kebangsaan, keagamaan, pendidikan, ekonomi syariah, kesehatan dan herbal, ketahanan pangan dan lingkungan hidup, energi terbarukan, dan teknologi digital.

“Harapan kami, penajaman dan revitalisasi delapan program yang kami laksanakan, dapat membantu pemerintah dalam mempercepat pemulihan krisis ekonomi akibat pandemi,” ujar Chriswanto Santoso. 

Chriswanto mengatakan, sebelum Munas pihaknya menggelar berbagai webinar dan diskusi dengan para tokoh. Hasil diskusi tersebut menjadi bahan untuk menajamkan dan meningkatkan delapan program kerja tersebut, “Bahkan dalam Munas, kami juga mengundang para narasumber terkait delapan klaster tersebut. Sehingga hasil Munas ini segera bisa dilaksanakan sesuai kondisi kekinian,” paparnya.

Terselenggaranya Munas IX LDII berkat bantuan berbagai pihak, dari pemerintah, aparat keamanan, hingga tokoh agama serta masyarakat, “Kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Presiden Jokowi dan Wapres KH Ma’ruf Amin yang memberi dukungan besar. Dan juga para kepala daerah dari gubernur hingga bupati dan wali kota, MUI, dan ormas Islam lainnya, yang telah memberi dukungan moral kepada warga LDII di seluruh Indonesia untuk melaksanakan Munas,” papar Chriswanto.

Sementara itu, Ketua Panitia Rully Kuswahyudi mengatakan acara Munas IX LDII diikuti 3.600 peserta di seluruh Indonesia, “Kondisi pandemi ini, membuat kami menggelar Munas dengan memadukan daring dan luring,” ujar Rully. Ia mengatakan, peserta yang hadir secara langsung dibatasi hanya 150 orang.

Mereka terdiri dari para ulama, tokoh pemerintah, DPR, pengurus DPP LDII, dan undangan khusus serta panitia. Sementara Presiden Jokowi membuka Munas IX LDII dari istana negara dengan mengundang 20 orang, yang terdiri dari ulama dan pengurus harian DPP LDII.

“Acara di Istana Negara itu, terhubung secara daring dengan para peserta yang hadir di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin dan kantor DPW dan DPD LDII di seluruh Indonesia yang berjumlah 400-an studio,” ujar Rully Kuswahyudi.

Menurut Rully, Munas IX LDII dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Seluruh peserta wajib menjalani _swab_ antigen dan melaksanakan protokol kesehatan. Ia berharap para peserta mampu menjaga diri, sehingga setelah Munas tetap terhindar dari paparan Covid-19, “Ini menjadi perhatian panitia agar para peserta dan penyelenggara mematuhi protokol kesehatan,” ujarnya.

Ditempat terpisah, Sutino, S. Pd. I Ketua DPD LDII Kabupaten Tulang Bawang serta juga memaparkan beberapa rencana strategis LDII dalam mengambil peran sebagai ormas islam yang punya potensi besar memberikan kontribusi positif kepada bangsa dan negara, salah satunya adalah membangun masyarakat yang berdaya saing, dan beraklakhul karimah dengan cara melakukan bimbingan dan pelatihan melalui keluarga, karena keluarga merupakan lingkungan sosial terkecil dalam masyarakat, apabila keluarga indonesia baik dalam berbagai hal, terutama sisi ekonomi keluarga yang kuat dan beraklakhul karrimah maka sudah bisa dipastikan kondisi bangsa dan negarapun akan menjadi baik. Tegas Sutino, Spd.I (Rizal PM/Lines) 

Senin, 05 April 2021

Ka. Kesbangpol Tulang Bawang: Kontribusi, Kerjasama Serta Kerja Nyata LDII Selalu Diharapkan Pemerintah Untuk Indonesia Maju


LINES | TULANG BAWANG - Pengurus harian DPD LDII Kabupaten Tulang Bawang bersilaturrahim dengan Kepala Badan (Kesbangpol ) Tulang Bawang Provinsi Lampung pada tanggal 31/03/2021 diruang kerja  Kantor Dinas Kesbangpol Kabupaten Tulang bawang. Pengurus DPD LDII yang hadir diantaranya : H. Sutino, S.Pd.I (ketua), H. Miskandar, S.Pd. dan Sriyanto (wakil ketua), Iluk Mantopo, S.Pd (sekretaris), H. Suyoto (bendahara)  dan sementara dari Kesbangpol sendiri : Kepala Badan ( Hamami Ria, S.Sos.,MM). didampingi Kepala Bidang  (Tifroni, SE). beserta bagian Kasi Organisasi Kemasyarakatan  ( Septiana, SH.,MH.). 

Dalam perbincangan yang cukup akrab tersebut, Sutino menyampaikan "Struktur Kepengurusan DPD LDII yang baru serta menyampaikan bahwa di 15 Kecamatan di Kabupaten Tulang Bawang ini sudah ada  PC LDII dan 34 PAC LDII yang tersebar di masing-masing Kampung/Desa. selain itu juga menyampaikan program kerja kegiatan LDII mulai dari tingkat bawah ( Kampung ) yang selalu mengedepankan kemaslahatan umat, sebagai salah satu bentuk kontribusi terhadap Bangsa".

"Selain itu dalam pembinaan warga LDII, meski saat ini dalam Suasana Covid-19 tetap bisa dilaksankanan dengan memakai sistem Online (Daring) dengan tetap menerapkan protocol kesehatan.

Dan dalam sambutannya, Hamami Ria, S.Sos.,MM. (Ka. Kesbangpol) menyampaikan "apresiasi dan menyambut baik atas kedatangan LDII dalam bersilaturahim ini yang melaporkan kegiatannya". Dia juga  berpesan "agar LDII supaya terus semakin eksis membina akidah dan akhlak, bersinergi , meningkatkan komunikasi, koordinasi dan menjaga toleransi antar umat beragama dengan berbagai pihak, Kontribusi nyata LDII dengan Pemerintah Tulang Bawang ini akan terus diharapkan untuk  membantu pemerintah  dalam membentuk SDM umat yang  professional dan religius, dan serta demi Indonesia Maju".

Mengakhiri pertemuan tersebut, Sutino tidak lupa minta do’a dari Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang untuk kelancaran dn kesuksesan  pelaksanaan MUNAS IX LDII 2021 yang akan dilaksanakan di Jakarta pada tanggal, 7 – 8 April 2021. (Rizal PM/KIM)