Jumat, 21 Agustus 2020

Rapimnas LDII Menetapkan Chriswanto Santoso Sebagai Pj Ketua Umum

Ir. H. Chriswanto Santoso, M.Sc
Pj Ketum DPP LDII
LDII | TULANG BAWANG. Jakarta (20/8) – Memasuki hari kedua pelaksanaan Rapimnas LDII secara virtual, Ir. H. Chriswanto Santoso, M.Sc. secara aklamasi ditetapkan sebagai Penjabat (Pj) Ketua Umum DPP LDII memperhatikan dukungan 34 DPW LDII se-Indonesia serta rekomendasi dari Pimpinan Sidang Rapimnas DPP LDII 2020.


Keputusan ditetapkan di Jakarta, 20 Agustus 2020 oleh para pimpinan sidang H. Dody T Wijaya, M.Com., H. Supriasto, MH., Prof. H. Sudarsono, Dr. H. Basseng, H. Lukman Abdul Fatah, M.Si. dan Dr. Iskandar Siregar.

Penunjukkan tersebut mendapat dukungan penuh dari seluruh DPW dan DPD LDII se-Indonesia dengan alasan Chriswanto Santoso memiliki pengalaman dalam dinamika LDII sejak 1991, memiliki integritas moral yang sangat baik serta memiliki jejaring yang luas dengan berbagai elemen bangsa.

Profesor Singgih Tri Sulistiyono, Ketua DPW LDII Provinsi Jawa Tengah yang mengikuti acara tersebut mengatakan, “Chriswanto Santoso merupakan salah satu kreator lahirnya delapan klaster bidang pembangunan LDII, merupakan sosok yang tak asing lagi baik dalam internal LDII, maupun bagi ormas islam dan organisasi pemerintahan lainnya.”

Juga disampaikan oleh Ketua LDII Yogyakarta Dr. H. Wahyudi, MS., bahwa Chriswanto Santoso dipandang mampu memimpin LDII karena memiliki kualitas kepemimpinan yang mumpuni, berpengalaman dalam memimpin roda organisasi, serta memiliki karakter yang alim dan fakih.

STUDIO MINI DPD LDII TULANG

WANHAT & PENGURUS DPD LDII TULANG BAWANG
Dukungan tersebut juga tampak pada telekonferensi via zoom perwakilan LDII se-Indonesia seperti dari LDII Kab. Lahat, LDII Kota Serang, LDII Kota Tangerang, LDII Kab. Cianjur, LDII Kab. Sukoharjo, LDII Kab. Sleman, LDII Kota Bandar Lampung, LDII Kab. Bandung, LDII Kep. Yapen, Papua, LDII Kota Kendari, LDII Kotawaringin Timur, LDII Kab. Tegal, LDII Kab. Hulu Sungai Utara, serta perwakilan LDII lainnya se-Indonesia.

Sementara itu Iskandar Siregar, sebagai perwakilan dari kepengurusan harian DPP LDII mengatakan dengan berkembanganya organisasi akan bersinggungan dengan bermacam-macam kepentingan, baik secara nasional, lokal, regional bahkan internasional.

"Mempertimbangkan tantangan tersebut DPP mempunyai pemikiran tentang sosok yang tepat untuk menakhodai kapal DPP LDII untuk sampai di pulau harapan," katanya.


Dibacakan oleh Sekretaris Umum DPP LDII H. Dody Taufiq Wijaya, Ak., M.Com, Rapimnas memutuskan menunjuk PJ Ketua Umum DPP LDII Ir. H. Chriswanto Santoso, M.Sc, dengan masa bakti terhitung sejak ditetapkan hingga berakhirnya kepengurusan DPP LDII masa bakti 2016-2021. Masa bakti dapat diperpanjang sampai dengan diselenggarakannya Munas LDII paling lambat akhir Desember 2021.

Pejabat Ketum DPP LDII mempunyai tugas menjalankan hak dan kewajiban sebagai Ketum LDII sebagaimana ditentukan oleh AD/ART LDII dan menjalankan tugas operasional organisasi sebagaimana dimaksud dalam peraturan organisasi tentang hubungan tata kerja DPP LDII.
Ir. H. Chriswanto Santoso, M.Sc.


Rapimnas LDII 2020 memberikan kewenangan pada Pj Ketum DPP LDII untuk melakukan pengisian jabatan bagi pengurus tetap melalui pergantian antar waktu (PAW), baik pada jajaran pengurus harian maupun pada jajaran departemen. Pengisian jabatan dapat dilakukan melalui promosi, mutasi ataupun rotasi. Pengisian kekosongan jabatan dilakukan melalui keputusan pengangkatan jabatan antar waktu, paling lama 60 hari sejak ditetapkannya PJ Ketum DPP LDII.

Usai ditetapkan sebagai PJ Ketum DPP LDII, Chriswanto Santoso mengungkapkan bahwa amanah yang diberikan memberikan arti harus bekerja keras dan meningkatkan apa yang telah dicapai dan dibangun sedemikian baik oleh para pendahulu (LDII) sampai saat ini.


Chriswanto juga mengungkapkan kehilangan atas meninggalnya Ketua Umum DPP LDII Prof. H. Abdullah Syam dan Ketua DPP LDII Ir. H. Prasetyo Sunaryo, MT yang menjadi alasan diselenggarakannya Rapimnas DPP LDII 2020.

“Tentu pekerjaan ini tidak ringan, Chriswanto tidak bisa melaksankaan sendiri. Bagian penting suksesnya program LDII adalah bentuk kerjasama. DPP LDII artinya kolektif kolegial, bukan miliknya Chriswanto Santoso, bukan milik Sekretaris Umum Dody Taufiq tapi milik kita bersama,” ujarnya.

Chriswanto memberikan pesan untuk menjalankan empat pilar untuk mensukseskan jalannya roda organisasi. Pertama, PJ Ketum mengimbau untuk selalu berpikir khusnudzon dengan mengambil nilai kebaikan sesama pengurus. “Kalau mencari-cari kejelekan pasti akan ada,” jelasnya.

Kedua, didalam proses kolektif kolegial ada unsur pengorbanan. “Tidak mungkin tim building terbentuk ketika kita tidak melakukan pengorbanan,” ungkapnya.

Ketiga, taat asas kepemimpinan. “Kita adalah organisasi yang dikenal memiliki kepemimpinan kuat dibawah Prof. Abdullah Syam. Kepemimpinan kolektif kolegial yang taat pada asas adalah kunci untuk menjadikan organisasi semakin baik,” urai Chriswanto.

Keempat adalah berkomunikasi dengan baik. “Tidak harus menang dalam komunikasi, tetapi kuncinya adalah keinginan untuk mencapai tujuan bersama. Kritik saya, nasihati saya bagaimana membangun LDII kedepan semakin baik,” katanya.

Terakhir, Chriswanto mengungkapkan bahwa rekan kerja di daerah adalah rekan kerja terbaik, bahkan mungkin lebih baik dari Chriswanto. “Maka mari kita bangun kontribusi nyata dalam rangka membangun Indonesia bangkit dan Indonesia maju. Mari kita kerja keras, mengorbankan diri kita sehingga LDII benar-benar berkontribusi nyata dalam mewujudkan Indonesia bangkit dan Indonesia maju,” tutupnya.

ROFIK RIDWAN,SH,MM
Ketua DPD LDII Tulang Bawang
Ditempat terpisah melalui jaringan virtual, ketua DPD LDII Kabupaten Tulang Bawang Bapak ROFIK RIDWAN,SH,MM yang mewakili wanhat dan seluruh pengurus DPD LDII Tulang bawang menyampaikan ucapan selamat kepada Pj Ketum DPP LDII terpilih, semoga Pj ketum yang sudah terpilih secara aklamasi periode 2020 2021 ini bisa mengemban amanah organisasi sesuai AD ART LDII dan bisa membawa LDII semakin maju dan semakin menunjukkan exsistensinya untuk pembangunan karakter, ekonomi dan lain-lain dinegara indonesia tercinta ini, semoga sukses barokah "tutupnya (KIM DPD LDII TUBA/Rpm)


Senin, 17 Agustus 2020

Bahas Rapimnas LDII 2020, Menag Fachrul Razi Ajak Wujudkan Moderasi Agama

Menag RI Dan DPP LDII
Tulang Bawang | 17/8/2020. Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kabupaten Tulang Bawang telah menyiapkan Satu Studio Mini lengkap dengan peralatan protokoler kesehatan untuk menyukseskan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) LDII pada Rabu-Kamis/19-20 Agustus 2020. Rapimnas LDII akan dilaksanakan secara daring diikuti 482 studio yang mewakili 34 DPW Provinsi dan 456 DPD kabupaten/kota. Peserta Rapimnas LDII Via Daring Pertama kali ini diperkirakan sejumlah 2.500 orang dari seluruh Indonesia.

Studio Mini DPD LDII Tulang bawang
Rapimnas ini bertujuan untuk memilih pelaksana tugas (Plt) ketua umum yang sedang kosong, usai Prof. Dr. Ir. KH. Abdullah Syam meninggal dunia pada Juli lalu. Plt ketua umum nantinya akan diberi amanah untuk menggelar musyawarah nasional (Munas) pada masa mendatang dan melanjutkan program kerja DPP LDII sebelum munas.

Ditempat terpisah yaitu di Jakarta, DPP LDII beraudiensi dengan Menteri Agama Jenderal (Pur) TNI Fachrul Razi, audiensi ini terkait penyelenggaraan Rapimnas LDII pada tanggal 19-20 agustus 2020. Rombongan DPP LDII disambut langsung oleh Fachrul Razi didampingi oleh Dirjen Bimas Islam, Prof. Kamaruddin Amin, Sesdirjen Bimas Islam Taher, dan Sesmenag Khoirul Huda Basyir.


Ketua DPP LDII Ir. H. Chriswanto Santoso, M.Sc dalam pertemuan tersebut memaparkan kesiapan Rapimnas, yang sangat strategis bagi LDII, “Keberlanjutan program LDII dalam membantu pemerintah dan kemajuan umat Islam, menjadi perhatian LDII dalam Rapimnas,” ujar Chriswanto. Menurut Chriswanto, pada tahun depan, DPP LDII akan mempersiapkan Musyawarah Nasional (Munas). Di samping itu, pejabat ketua umum yang akan terpilih mendapat kewenangan untuk bertindak atas nama organisasi secara penuh.


“Pada momen ini banyak muswil di daerah-daerah yang membutuhkan tanda tangan pejabat ketua umum yang legal. Kami sebelumnya mengundang Kementerian Kesehatan dalam webinar Ponpes Sehat. Dari webinar itu, kami dipandu soal protokol kesehatan untuk melaksakan rapimnas,” ujarnya.


Kepada Fachrul Razi, Chriswanto Santoso memberitahu jika tema rapimnas kali ini

“Kontribusi Berkelanjutan LDII untuk Indonesia Bangkit dan Maju” merupakan tindak lanjut hasil dari Rakernas LDII tahun 2018, yang menghasilkan program kerja delapan bidang pengabdian LDII untuk bangsa, “Bidang itu adalah Kebangsaan, Pendidikan umum, Pendidikan agama, Teknologi dan kecerdasan buatan, Kesehatan Herbal, Ekonomi Syariah, Pertanian dan lingkungan hidup, dan energi terbarukan,” ujar Chriswanto.

“Dalam pendidikan agama, dakwah LDII tak hanya kepada masyarakat umumnya, namun juha menyentuh masyarakat marjinal seperti dakwah di penjara Nusakambangan dan Enrekang, serta masyarakat lain di daerah perbatasan, masyarakat penyandang kusta, dan pengajian tuna rungu. Di bidang  pendidikan umum LDII membangun platform pondok karakter. Kami menekankan pembangunan moral,” ujarnya.



Mendengar hal itu, Fachrul Razi memberi tanggapan positif. Ia mengatakan, membina umat adalah kewajiban Bersama, “Maju mundurnya Indonesia pun sangat ditentukan oleh umat Islam karena merupakan  umat terbesar di Indonesia,” ujar Fachrul Razi. Untuk itu, moderasi dalam kehidupan beragama sangat diperlukan agar tercipta Indonesia yang kondusif dan maju.

“Moderasi beragama sudah masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah. Kami mengajak kawan-kawan agar moderat, bukan dalam agamanya. Namun cara berhubungan dengan teman-teman yang berbeda agama, atau agama yang sama namun pandangannya berbeda.  Saya dengan senang hati akan membuka rapimnas LDII,” ujarnya.

Fachrul Razi juga meminta LDII untuk berpartisipasi dalam program pemerintah untuk meningkatkan jembatan kesetiakawanan antar masyarakat. Contohnya, ia ingin meningkatkan kerukunan umat beragama dan Pendidikan di Papua. Rata rata pendidikan masyarakat di sana hanya sebatas tamatan SD sampai SMP, sementara yang maju adalah pendatang.


“Kami juga akan memberikan pembekalan kepada para penceramah agama khususnya di Papua. Namun karena pandemi Covid-19, rencana kami tertunda. Yang terpenting ceramahnya itu mengutamakan keindonesiaan. Saya senang jika LDII menjadi bagian dari program ini,” ujar Fachrul Razi. Kementerian Agama juga akan mengundang LDII dalam program juru dakwah atau da’i bersertifikat.

DPP LDII dalam pertemuan tersebut senada dengan program Kementerian Agama, untuk membangun jembatan kesetiakwanan. Selama ini, para pengurus LDII di pusat maupun di tingkat daerah-daerah aktif dalam Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Dalam FKUB tersebut, LDII turut membantu pemerintah menguatkan jembatan itu. (KIM DPD LDII Tuba/Rpm)

DPD LDII Tulang Bawang Siap Mengikuti & Mensukseskan Rapimnas LDII Tahun 2020 Via Daring

Studio Mini LDII Tulang Bawang



Sabtu, 01 Agustus 2020

Prasetyo Sunaryo, Tokoh Pemikir dan Ketua DPP LDII Meninggal Dunia




Jakarta (1/8) . Ir H Prasetyo Sunaryo, MT, Ketua DPP LDII yang sekaligus koordinator think tank DPP LDII meninggal dunia. Prasetyo Sunaryo salah satu tokoh LDII yang dekat dengan wartawan, meninggal dunia pada Jumat, 31 Juli 2020, pukul 19.40. Prasetyo Sunaryo meninggal dunia dalam usia 72 tahun di Rumah Sakit Pertamina Jaya, Jakarta Pusat.
Prasetyo Sunaryo merupakan tokoh di balik langkah-langkah strategis DPP LDII. Kepiawaiannya dalam berorganisasi ia dapati sejak SMAN 3 Malang dan berlanjut saat kuliah. Bahkan menjadi Ketua Dewan Mahasiswa ITB pada 1974-1975. Prasetyo Sunaryo saat itu, harus mengkonsolidasikan para aktivis dan mahasiswa ITB usai peristiwa Malari.
Selain itu Prasetyo menduduki jabatan Sekretaris Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), lembaga yang berisi tokoh intelektual dan pemikir Islam, yang didirikan oleh Presiden RI BJ Habibie yang saat itu menjabat Menteri Riset dan Teknologi pada 1990. Prasetyo Sunaryo juga pernah menduduki jabatan anggota DPR/MPR RI dari Fraksi Utusan Golongan pada akhir 1990-an.
Menjelang masa pensiun, Prasetyo Sunaryo dan koleganya turut dalam pendirian Lembaga Bantuan Teknologi (LBT) dan kelompok think tank Pradigma Institut. LBT dikenali sebagai lembaga yang bekerja sama dengan berbagai pihak dalam isu-isu strategis berkaitan dengan energi dan pangan. Sementara Paradigma Institut mengkaji isu-isu politik global dan nasional. Prasetyo Sunaryo juga aktif dalam Dewan Riset Nasional (DRN).
Prasetyo Sunaryo merupakan tokoh dibalik kerja sama LDII dengan lembaga-lembaga di Jepang dan kedutaan besar negeri tetangga. Ia pencetus ‘Ayo Hormati Guru’ bersama almarhum Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam. Ia pula yang mempertemukan UMKM se-Asia Tenggara dalam acara konferensi UMKM ASEAN pada 2015. Jerih payahnya itu berhasil mempertemukan UMKM di negara-negara ASEAN untuk saling bekerja sama.
Ia selalu mengingatkan, UMKM di Asia Tenggara harus saling bekerja sama bukan bersaing, sehingga saling menguatkan dalam menghadapi produk-produk global, “Saling menyuplai bahan sehingga yang tercipta iklim bisnis kerja sama bukan kompetisi, agar makin kompetitif di pasar global. Kolaborasi menjadi kunci,” ujarnya. Prasetyo Sunaryo juga menjadi anggota Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat (KPEU) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.
Pada Musyawarah Nasional (Munas) DPP LDII pada 2005, Prasetyo Sunaryo mendorong masuknya anak-anak muda di bawah usia 30 tahun dari berbagai profesi dan disiplin ilmu. Hal tersebut, didasari pemikirannya, agar gerak organisasi semakin lincah dalam era yang semakin digital. Sekaligus membangun sistem pengkaderan, agar para generasi muda LDII bisa belajar banyak dari para senior mereka, dalam menggerakkan organisasi sekaligus menghadapi dinamika perubahan zaman. Ia juga mendorong lahirnya Majalah Nuansa Persada, LDII News Network (LINES), LDII TV, dan Satuan Komunitas Pramuka Sekawan Persada Nusantara.
Dalam lima tahun terakhir, Prasetyo Sunaryo mendorong DPP LDII untuk fokus kepada delapan bidang pengabdian, sebagai respon LDII terhadap dinamika global, yakni: wawasan kebangsaan, keagamaan, pendidikan, ekonomi syariah, kesehatan dan herbal, ketahanan pangan dan lingkungan hidup, energi terbarukan, dan teknologi digital.
Delapan klaster tersebut didorong DPP LDII untuk dilaksanakan hingga tingkat Pengurus Anak Cabang (PAC) LDII, sebagai respon LDII terhadap kondisi global yang mengalami berbagai krisis, di antaranya pangan, energi dan air. Prasetyo Sunaryo juga menjadi tokoh yang perhatian terhadap bidang kemandirian generasi muda, yang merupakan salah satu ijtima para ulama LDII, untuk mewujudkan generasi Tri Sukses (alim-faqih, berakhlak mulia, dan mandiri).
Bahkan Prasetyo Sunaryo mendorong kemandirian energi, pangan, dan air dengan terus mendorong pemerintah dan DPR, memandang energi sebagai kebutuhan pokok, bersama sandang, pangan, dan papan. Menjelang akhir hayatnya, Prasetyo Sunaryo aktif mendorong desain ketahanan pangan, baik di tingkat keluarga maupun komunitas – khususnya di lingkungan warga LDII.
Di sela-sela perawatannya, ia terus berkoordinasi dengan para pengurus DPP LDII, guna mendorong ketahanan pangan untuk dijadikan prioritas utama LDII pada masa pandemi. Wafatnya Prasetyo Sunaryo merupakan kehilangan besar bagi LDII, salah satu pemikir paling aktif itu meninggalkan banyak karya, yang harus diteruskan oleh para generasi muda LDII.