Selasa, 29 Maret 2022

Wakil Ketua MPR RI Zulkifli Hasan Datangi LDII Solo, Ada Apa?


Solo (29/3). Wakil Ketua MPR RI, berkunjung ke Solo dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat, salah satunya dari warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Surakarta. Silaturahim berlangsung di Ponpes Budi Utomo, Kota Solo, Senin (28/3).

Ketua DPD LDII Kota Surakarta, Muhammad Zain mengungkapkan, Zulkifli Hasan sudah tidak asing bagi warga LDII, “Pak Zul berharap, para santri bisa memanfaatkan ilmunya di pondok, dan ditularkan kepada masyarakat luas, sehingga akan muncul para pejabat dan pembuat peraturan dari santri, khususnya santri Ponpes Budi Utomo,” ujar Zain.

Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli menyampaikan bahwa LDII adalah rumah kedua. “LDII sudah tidak asing lagi, dan saya berharap LDII Solo bisa memberikan masukan untuk dibawa ke Jakarta,” ungkapnya.

M Zain mengapresiasi kunjungan Wakil Ketua MPR tersebut dan mengungkapkan, LDII Solo sedang fokus pada pembinaan generasi penerus. “LDII memiliki program tri sukses generasi penerus bangsa, yakni berilmu, berakhlakul karimah dan mandiri,” ujarnya.

Ia tak lupa menitipkan pesan kepada Zulkili Hasan untuk lebih serius memberikan perhatian kepada ponpes. “Pondok pesantren menghasilkan cendikiawan muslim yang profesional religius, seharusnya difasilitasi dengan beasiswa setelah dari ponpes dan diberikan kemudahan dalam ber-UMKM,” harapnya.

Terkait hal tersebut, maka LDII hadir menaungi ponpes tersebut untuk memberikan arahan dan solusi bagi santri ketika telah lulus dari ponpes. (Lines/Rizal PM)

Pakar Ekonom DPP LDII: Ketahanan Ekonomi Nasional Tidak Terlepas Dari Peran Keluarga


Jakarta (26/3). Ekonomi nasional bisa kuat, bila keluarga mengambil peran dalam kegiatan ekonomi. Rumah-rumah masyarakat memiliki Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dengan setiap keluarga memiliki bisnis, maka akan tumbuh jaringan pemasok antar keluarga yang levelnya juga UMKM. Jaringan tersebut membuat derap ekonomi nasional bergerak cepat. 

Hal tersebut disampaikan ekonom Universitas Veteran Yogyakarta sekaligus Ketua DPP LDII, Ardito Bhinadi, “Ketahanan ekonomi nasional tidak terlepas dari peran keluarga, karena ketahanan keluarga merupakan basis dari ketahanan bangsa. Keluarga merupakan pilar utama membangun ekonomi bangsa dan merupakan unit terkecil yang menentukan nasib bangsa ke depannya,” ujar Ardito dalam acara webinar “Keluarga Ceria Indonesia Sejahtera”, pada Sabtu (26/03).


Webinar ini sebagai tindak lanjut implementasi dari kerja sama bidang pengembangan dan penguatan ekosistem ekonomi syariah antara LDII dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) sejak Februari lalu. Ardito memaparkan, untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera nantinya, dibutuhkan Keluarga yang CERIA (Cerdas, Inovatif, dan Amanah).

Penjelasannya, keluarga yang cerdas adalah keluarga yang selalu memikirkan seluruh anggota keluarga, menyeimbangkan urusan dunia dan agamanya, “Ketika sebuah keluarga itu tangguh, maka insya Allah negara juga akan tangguh. Ketika keluarga mandiri secara ekonomi, maka insyaAllah Indonesia juga akan mandiri secara ekonomi. Ketika keluarga CERIA, maka Indonesia akan sejahtera,” jelas Ardito.

Kedua, keluarga yang inovatif, Ardito menjelaskan yakni keluarga yang senantiasa melakukan hal-hal baru, untuk menumbuhkan keharmonisan dan ketahanan sosial-ekonomi keluarga, sehingga tercipta ‘Rumahku-Surgaku’. “Baik secara sosial maupun ekonomi, inovatif dan kreatif bisa menciptakan banyak inovasi dalam berkomunikasi dalam keluarga, maupun secara ekonomi, bahkan bisa memutar roda ekonomi keluarga, sehingga menjadi keluarga yang menghasilkan,” tambahnya.

Ketiga, keluarga yang amanah yakni merupakan keluarga yang mampu menjalankan peran masing-masing untuk menjaga harmoni kehidupan sehari-hari.

Acara ini melibatkan Departemen Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK) dan Departemen Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat (EPM) DPP LDII. Menanggapi keluarga sebagai tumpuan ekonomi nasional, Ketua Sri Tresnahati Ashar menegaskan pentingnya komunikasi dan interaksi yang positif dalam keluarga, untuk mewujudkan iklim keluarga yang kondusif.

“Komunikasi efektif dalam keluarga itu penting dalam membangun kebahagiaan keluarga. Dengan interaksi bahasa yang positif, maka akan terjalin iklim yang kondusif dalam keluarga,” jelas Sri. Lebih lanjut, Sri mengatakan faktor ekonomi menjadi salah satu faktor penentu ketahanan keluarga. “Ketahanan keluarga merupakan cara yang efektif untuk bertahan ketika keluarga menghadapi kondisi-kondisi yang sulit,” tambahnya.

Ia juga menegaskan, pembinaan karakter akan optimal jika dilakukan sejak usia dini melalui pembiasaan yang baik. “Karakter itu dimulai dari perilaku. Jika kita menginginkan anak yang berperilaku positif, maka bimbing dia untuk berperilaku positif,” tegas Sri.

Pembicara lainnya, adalah Ketua Departemen Pendidikan Agama dan Dakwah (PKD) DPP LDII, KH Aceng Karimullah. Ia menjelaskan bahwa keluarga bahagia ialah kondisi sebuah keluarga yang ideal, yang terbentuk berlandaskan Al Quran dan Sunnah untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

“Sebagai wujud kesyukuran kita terhadap nikmat-nikmat Allah maka kita menjalani hidup ini dengan bahagia, dengan ceria,” jelas Aceng.

DPP LDII berpandangan pemberdayaan keuangan keluarga yang dijalankan bersamaan dengan pola asuh karakter positif, dapat menciptakan keharmonisan dan ketahanan ekonomi keluarga. Dengan mewujudkan keluarga yang “Ceria” bisa tercipta kesejahteraan bangsa. (Lines/Rizal PM)

Rabu, 23 Maret 2022

Gelar Vaksinasi Massal, DPW LDII Bali Tuai Apresiasi Dari Kepala Intelijen Daerah Bali


JatengNews | DENPASAR – Kepala Badan Intelijen Daerah (BINDA) Bali, Brigjen Pol Hadi Purnomo mengapresiasi LDII Bali yang sudah menghimpun 1.000 orang lebih untuk menerima vaksin booster.

Ini bukan pertama kali LDII Bali mengumpulkan massa dalam jumlah besar untuk menerima vaksin. Beberapa waktu lalu, saat menggelar vaksinasi dosis 1 dan 2, Binda Bali juga bekerjasama dengan LDII.

“Vaksinasi hari ini, khusus di LDII Bali kami targetkan seribu orang lebih,” ujar Hadi Purnomo disela meninjau vaksinasi booster kerjasama Binda Bali dan LDII Bali di Gedung LDII Bali, Rabu (22/3).

Tidak hanya diikuti oleh warga LDII, masyarakat umum juga antusias mengikuti vaksinasi. Mereka terlihat antre sejak acara belum dibuka. Acara juga sempat ditinjau Deputi IV BIN, Mayjen TNI I Gede Made Kartikajaya didampingi Kepala Binda Bali, Brigjen Pol Hadi Purnomo. Mereka diterima pengurus LDII Bali, H Hardilan, H Kafilari Rohimanto, dan H Agus Purmadi.

Dijelaskan lebih lanjut, setiap hari Binda Bali menargetkan 9.000 dosis vaksin tersalurkan kepada masyarakat. Setiap kabupaten/kota rata-rata seribu dosis per hari.

Dengan capaian 9.000 dosis per hari, pihaknya berharap dapat menghabiskan jatah vaksin yang masa kedaluwarsanya habis Maret ini.

“Selama Maret ini kami menyediakan 270 ribu dosis. Sekarang sudah mencapai 73 persen, kemungkinan akhir Maret 270 ribu dosis bisa tersalurkan,” imbuh mantan Kapolresta Denpasar itu.

Ditanya alasan menggandeng LDII untuk vaksinasi, Hadi menyebut karena beberapa waktu lalu sudah pernah bekerjasama dengan LDII. Saat itu pihaknya bekerjasama dengan LDII menggelar vaksinasi dosis 1 dan 2.

“Waktu itu kami susah mencari massa untuk diberi vaksin dosis 1 dan 2, karena capaian vaksinasi di Bali sudah tinggi. Kami kemudian minta tolong LDII membantu mencarikan massa. Saat itu berhasil dan mencapai 1.000 lebih peserta,” tegas Hadi.

Untuk kegiatan vaksinasi Binda Bali dibantu Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan TNI/Polri. Meski sudah divaksin, ia mengimbau masyarakat taat prokes.

Sementara itu, Wakil Ketua DPW LDII Bali, H Kafilari menyebut vaksinasi booster dengan Binda Bali ini dalam rangka meningkatkan imunitas masyarakat. “Kami mengapresiasi Binda, sehingga warga Bali dan masyarakat secara umum sudah tervaksin,” terang Kafilari.

Hal senada diungkapkan H Hardilan. Hardilan mengungkapkan, selaian bekerjasama dengan Binda, LDII juga bekerjasama dengan aparat terkait seperti TNI/Polri dan Pemkot Denpasar. “Semoga upaya kami ini bisa membantu masyarakat. Target kami hari ini 1.000 lebih,” kata Hardilan.

Di sisi lain, walau warga sudah antre sejak pagi, peserta vaksin terlihat tertib. Salah satu warga sekaligus tokoh masyarakat setempat, Anak Agung Ngurah Suarta juga mengapresiasi vaksinasi booster yang digelar LDII Bali.

“Sebelumnya saya vaksin dosis satu juga di LDII. Sekarang dosis tiga di LDII Bali juga. Saya dan semeton (saudara) muslim, khususnya dari LDII sudah lama saling mengenal dan berbagi,” kata pria paruh baya itu.

Dia berharap 80 persen masyarakat Bali sudah menerima vaksin booster, sehingga perekonomian Bali bangkit. “Bali ini ekonominya dari pariwisata, kami mengandalakn tamu (wisatawan) yang datang. Kalau semua orang divaksin, maka bisa aman,” tukasnya. (jay)

Ketum DPP LDII Ingatkan Pentingnya Menjaga Persatuan dan Kesatuan di MUSWIL V DPW LDII Banten


Banten (22/3). Memasuki abad 21, tantangan berbangsa dan bernegara kian besar. Bahkan, dalam konstelasi politik saat Pemilu, bangsa Indonesia yang dikenal rukun dan bersatu bisa terpecah. Hal itu menjadi perhatian Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso, saat menghadiri Musyawarah Wilayah V LDII Banten. Ia mengingatkan mengenai persatuan dan kesatuan bangsa di tahun politik jelang 2024.

“Dalam menyelesaikan masalah, kita tidak bisa sendiri dan harus bersinergi. Dengan dasar itulah, paradigma bangsa ini diubah menjadi bukan bertanding bukan juga bersaing. Kami di LDII memulai dengan terus membangun sinergi dengan bersanding dengan semua tokoh masyarakat. Jika kita berikhtiar, maka insya Allah hasilnya akan bagus,” ujarnya.

KH Chriswanto berpendapat, dengan bersanding dan merangkul adalah solusi agar Indonesia bisa bertahan, melewati perubahan lingkungan strategis yang sangat cepat. Bahkan, menurutnya, walaupun di tingkat provinsi seperti Banten, warga LDII harus memahami lingkungan strategis dunia. Ia menyebut konflik di Eropa Timur, mendorong inflasi di berbagai negara terutama harga minyak bumi meroket, “Imbasnya pada ekonomi, lalu berdampak pada kehidupan sosial,” ungkap KH Chriswanto.

Ia meminta agar masyarakat tak hanya menyalahkan problematika bangsa kepada masyarakat. Namun, masyarakat juga bergerak secara swadaya, saling membantu agar bisa melewati masa sulit, “Saat lampu mati, jangan hanya mengeluh kepada PLN, tapi nyalakanlah lilin. Jika hanya mengeluh saja, tidak ada cahaya,” ujarnya bermetafora.

Ia meminta masyarakat terutama warga LDII, terus berkonsolidasi, “Jangan bertengkar, lakukan musyawarah untuk mufakat. LDII Banten bisa mengadopsi salah satu dari delapan program kerja LDII, yang realistis untuk dilaksanakan. Tentu ditambah program program lokal yang menyentuh masyarakat,” tutur KH Chriswanto.

Menanggapi Ketua Umum DPP LDII itu, Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto mengapresiasi kiprah LDII Banten, dalam menjaga ketertiban, kebersihan, dan mewujudkan suasana kondusif di tengah masyarakat, “Maka jangan saling menjatuhkan dan menghina. Teruslah berbuat yang baik untuk negara karena bangsa ini butuh bersatu dengan keragaman suku, bangsa, agama, dan adat istiadatnya,” ujarnya.

Ia sependapat dengan KH Chriswanto, jika ormas-ormas Islam bergandengan tangan, bersanding bukan bersaing, merangkul bukan memukul, “Saya yakin Indonesia ke depan akan lebih disegani, sejahtera, dan umatnya lebih nyaman beribadah,” ujarnya.

Yandri Susanto anggota DPR RI dari Daerah Pilihan (Dapil) II Kabupaten Serang dan Kabupaten Cilegon, mengaku sudah lama melihat kiprah LDII. Bahkan jauh sebelum Muswil V dilaksanakan, ia sudah banyak terlibat dalam kegiatan LDII Banten.

Ia melihat kesungguhan ormas Islam, seperti NU, Muhammadiyah, dan LDII dalam merawat keberagaman bangsa. Untuk membantu LDII dan ormas-ormas Islam lainnya, ia membantu pembangunan gedung DPW LDII Banten, “Saya berharap gedung tersebut nantinya menjadi pusat kegiatan umat Islam di Banten, dalam mengangkat ketertinggalan dan kebodohan,” imbuhnya.

Fokus Pemberdayaan Ekonomi
Muswil V LDII Banten memutuskan memilih H. Dimo Tono Sumito sebagai Ketua DPW menggantikan Edwin Sumiroza yang telah menjabat dua periode. Ia didampingi Kabid Bagaskara sebagai sekretaris. Dimo bertekad melanjutkan program DPW LDII Provinsi Banten yang sudah dirumuskan rapat kerja sebelumnya, yakni menindaklanjuti delapan program kerja LDII, meliputi wawasan kebangsaan, prinsip dakwah dan akhlak bangsa, pendidikan karakter, pangan dan lingkungan hidup, ekonomi syariah, pengembangan pengobatan herbal, pemanfaatan teknologi digital produktif, dan pemanfaatan energi baru terbarukan.

"Ada beberapa program yang bisa ditindaklanjuti dalam waktu dekat, khususnya soal penguatan organisasi. Oleh sebab itu saya meminta rekan-rekan menjalankan amanat ini dengan kerja sama yang baik, sesuai dengan aturan dan mekanisme yang ada di dalam organisasi," ujarnya. (Hari S/Rizal PM)

Selasa, 22 Maret 2022

MUSWIL V LDII Banten Tekankan Pembentukan SDM Profesional & Religius


Banten (22/3). Bertempat di Gedung DPW LDII Provinsi Banten, Pengurus DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Banten menggelar MUSWIL V DPW LDII Banten. Hadir secara langsung Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto, dan adapun Wakil Gubernur Provinsi Banten Andika Azrumi juga turut mengikuti MUSWIL V ini secara virtual.

Muswil V DPW LDII Banten ini mengangkat tema “Penguatan SDM Profesional Religius untuk Banten yang Maju, Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera dan Berakhlakul Kharimah”. Muswil kali ini diikuti peserta dari seluruh pengurus DPD Kota Kabupaten se-Banten 200 orang secara luring dengan protokol Kesehatan.


Adapun susunan acara pembukaan di antaranya adalah, Pembukaan, Menyanyikan Lagu Indonesia Raya, Pembacaan Kalam Ilahi, sambutan Ketua DPW Provinsi Banten, sambutan Komisi VIII DPR RI, sambutan Wakil Gubernur Provinsi Banten secara daring sekaligus , sambutan ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat LDII sekaligus membuka Muswil V DPW LDII Banten secara resmi.

Muswil V DPW LDII Provinsi Banten dibuka oleh Ketua Umum DPP LDII KH. Chriswanto Santoso. Ia berharap, pelaksanaan muswil ini mampu mengantisipasi dan memberikan respon pada perubahan strategis yang telah terjadi saat ini. Terutama tentang pandemi yang memberikan konstribusi nyata kepada umat.

“Muswil ini harus mampu mengantisipasi dan membuat program, untuk membantu pemerintah dalam mengatasi perubahan lingkungan strategis Setelah muswil harapannya menghasilkan kepengurusan yang responsif, memahami dinamika sosial kemasyarakat Provinsi Banten, serta  dapat membangun SDM yang profesional dan religius”, ujarnya.


Dengan melaksanakan delapan program kerja LDII pada bidang kebangsaan, keagamaan, pendidikan umum, kesehatan alami, teknologi digital, ekonomi syariah, energi baru terbarukan, pangan dan lingkungan hidup, LDII Banten mampu berkontribusi besar terhadap pembangunan.

Sementara itu, Ketua DPW LDII Banten Edwin Sumiroza mengatakan, SDM yang ada harus diperkuat dengan cara profesional dan religius. “Kami melihat pentingnya mempersiapkan generasi muda agar bonus demografi benar-benar sebagai bonus, bukan sebagai bencana. Pendidikan agama akan menguatkan SDM yang profesional dan baik sesuai dengan visi misi Provinsi Banten,” ujarnya.

Muswil  diharapkan bisa menghasilkan rencana strategis dan ketua serta kepengurusan yang baik dalam membangun Banten yang lebih baik. “Muswil V ini dapat menghasilkan rencana strategis yang lebih inline, selaras dengan visi misi pemerintah dan masyarakat di provinsi Banten sehingga amanat UUD 1945 untuk menjaga dan memelihara NKRI dan kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan,” tambahnya. (Hari S/Rizal PM)