Lampung – Dua mahasiswa KKN-PPM Universitas Gadjah Mada (UGM), Rhiza Perdana Aldeansyah dan Carrel A Brilliantza, berhasil menerapkan terobosan lingkungan yang menarik perhatian warga dusun. Dengan penuh dedikasi, mahasiswa KKN yang diampu oleh Dosen Pendamping Lapangan (DPL), Ir. Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D., IPU. telah memasang instalasi pemanen air hujan (IPAH) bernama "Gama Rain Filter" yang berfungsi mengubah air hujan menjadi sumber air bersih alternatif secara langsung.
Gama Rain Filter merupakan terobosan dari pakar hidrologi UGM yang diterapkan oleh mahasiswa KKN-PPM UGM di berbagai tempat, salah satunya berlokasi di Pondok Pesantren Nurul Huda, Serbajadi 2, Natar, Lampung Selatan. Instalasi teknologi ini memiliki tujuan utama sebagai mitigasi kekurangan pasokan air bersih dan konservasi air hujan yang berkelanjutan. Dengan teknologi ini, air hujan yang sebelumnya hanya menjadi sumber air potensial dapat dioptimalkan pemanfaatannya.
Rhiza, mahasiswa Departemen Teknik Sipil UGM, salah satu pelaksana program, menjelaskan bahwa Gama Rain Filter memiliki beberapa sistem filtrasi yang mampu menyaring air hujan sebelum memasuki tandon. Air hujan akan melewati beberapa sistem penyaringan antara lain saringan daun atau kotoran kasar, saringan debu kasar, dan saringan debu halus. "Air hujan yang biasanya terbuang percuma, kini dapat dimanfaatkan secara langsung sebagai air bersih yang aman untuk berbagai keperluan sehari-hari," kata Rhiza.
Carrel juga menambahkan, "Prosesnya sederhana, tetapi sangat efektif. Kami senang bisa berkontribusi dalam memberikan solusi mitigasi bagi masalah air bersih di pondok ini. Dengan Gama Rain Filter ini, kami berharap warga mendapatkan solusi pemanfaatan air hujan secara efisien dan mengatasi permasalahan kualitas air tanah di pondok ini," jelasnya.
Drs. H. Madiyo, Ketua Pondok Pesantren Nurul Huda, menyampaikan ungkapan terima kasihnya, "Kami sangat mengapresiasi upaya mahasiswa KKN-PPM UGM ini. Gama Rain Filter akan sangat membantu dalam keadaan darurat. Hal ini tentu saja akan mengedukasi santri mengenai pentingnya sebuah konservasi air dalam kehidupan sehari-hari. Semoga inovasi ini bisa diadopsi di tempat lain dan memberikan manfaat lebih luas," ungkapnya.
Dengan adanya Gama Rain Filter, Pondok Pesantren Nurul Huda kini menjadi salah satu contoh inspiratif bagaimana penerapan teknologi sederhana tetapi efektif dapat mengubah permasalahan lingkungan menjadi peluang untuk menciptakan perubahan positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar