Senin, 11 Desember 2017

PEMBINA SAKO SPN TULANG BAWANG JADI JURI LOMBA PIONERING



Dalam mengisi waktu setelah ulangan umum di SMK NUSANTARA Banjar Agung Tulang Bawang diadakan berbagai lomba,salah satunya adalah lomba Pionering, Pionering adalah sebuah ajang yang bertujuan untuk mengasah kemampuan kerjasama,dan ketangkasan dalam membuat tiang bendera,dalam lomba Pionering yg diselenggarakan pada hari senin 11 desember 2017 bertempat dihalaman sekolah SMK Nusantara Banjar Agung, Kak Srianto selaku Pembina Sako SPN Tuba yang sekaligus Pengurus Kwaran Banjar Margo di daulat menjadi juri didampingi Kak Aris dari Sako SPN dan Kak Toni dari Kwaran Menggala Kota.




Dalam lomba tersebut unsur penilaian mencakup kekompakan, waktu, simpul ikatan dan kekokohan. Sako SPN Tuba telah berdiri selama tiga tahun dan dikukuhkan serta dilantik oleh Bupati Tulang Bawang Ir H Hanan A Razak dan Kwaran Menggala Kota, semenjak berdirinya SAKO SPN Tulang Bawang sudah banyak memberikan kontribusi Positif dalam dunia kepramukaan Kabupaten Tulang Bawang, Lampung. salam Pramuka.

Narsum: Yanto
Edittor: Rizal PM


Rabu, 06 Desember 2017

Tatap Muka PC LDII Rawajitu Selatan Dengan Kapolsek Rawajitu

LDII.OR.ID | TULANG BAWANG, LAMPUNG. Selasa, 28 November 2017. Jajaran Pengurus harian PC LDII Rawajitu Selatan melaksanakan Audiensi di Kantor Kepolisian Sektor Rawajitu Selatan, hadir diantaranya adalah Bpk. Slamet Ryadi,S.H (Ketua), Bpk. Samingan (wakil), Bpk Endrianto,S.Pd (sekretaris ), Audiensi ini disambut hangat  oleh kapolsek Rawajitu Selatan yang diwakili oleh Kanit Intel Polsek Rawajitu Selatan, Bpk BrigPol. ERWIN Nasution. Perkenalan di buka oleh Sekretaris PC LDII Endrianto,S.Pd. Dalam sambutannya, Bpk ERWIN yang mewakili Kapolsek " sangat bangga pada Warga dan   pengurus  LDII, selain dapat hidup rukun di tengah masyarakat LDII  juga sangat berkontribusi dalam setiap kegiatan yang diadakan baik di tingkat Desa sampai kecamatan dan warga LDII tidak mudah terprofokasi dengan isu-isu yang dapat memecah belah NKRI.

SUMBER: HUMAS LDII TUBA
AUDITOR: RIZAL PM


Minggu, 22 Oktober 2017

Peran Aktif DPD LDII Tulang Bawang Pada Hari Santri Nasional

LDII.OR.ID |  22 10 2017. Tulang Bawang-Lampung. DPD LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) Kabupaten Tulang Bawang bersama Toga, Toda, Santriwan - Satriwati, Polres, Kodim 0426 Tulang Bawang bersinergi menjadi satu di lapangan Persada Unit Dua Banjar Margo dalam rangka Memperingati Hari Santri Nasional yang dibuka oleh Wakil Bupati serta di dampingi Uspida Tulang Bawang, adapun peserta acara ini adalah perwakilan Ponpes  seluruh di TUBA dari NU, Muhamadiyah dan LDII.


Rofik Ridwan Sh, Mh selaku Ketua LDII Kabupaten Tulang Bawang yang di dampingi WK Sekretaris,  Bidang dakwah dan Wanhat DPD LDII Kab. Tulang Bawang menghadirkan 100 Santri Pondok Pesantren Miftakhurosydin Tritunggal Jaya, Banjar Margo, Tulang Bawang, Lampung.

Penulis: Rizal PM
Lokasi: Tulang Bawang



Selasa, 22 Agustus 2017

DPD LDII Tulang Bawang Ikuti Dialog "Mencegah Intoleransi Antar Umat Beragama"

Foto Bersama Lintas Agama & Lintas Sektoral

LDII.OR.ID | TULANG BAWANG. Selasa 22 agustus 2017, Jajaran Pengurus harian DPD LDII Kabupaten Tulang Bawang (TUBA) berpran aktif dalam dialog "mencegah intoleransi antar umat beragama" yang bertempat di Ponpes Darul Islah Unit Satu Banjar Margo, diantaranya adalah:

1.Bp Sriyanto Waka DPD LDII TUBA
2.Ust Pujiono Dept Dakwah DPD LDII TUBA
3.Bp Cecep S PAC LDII Tri Tunggal Jaya
4.Bp Mujiman PC LDII Banjar Margo
5.Bp Edi Restianto Sekretaris PC LDII Banjar Margo
6.Ust Sarjono Dept Kaderisasi DPD LDII TUBA
7.Ust Amrulloh Dep Kepanduan & Kepemudaan DPD LDII TUBA




Adapun Narasumber lainnya adalah dari KA kemenag, Kesbangpol, Kodim 0426, Polres Tulang Bawang, Ketua Ormas Keagamaan dan FKUB Kabupaten Tulang Bawang.




Pada kesempatan ini Wakil Ketua DPD LDII Tulang Bawang, Bp Sriyanto menyampaikan gagasan dan masukannya kepada para hadirin bahwa "Toleransi umat beragama bagi LDII adalah keniscayaan, karna kita tidak bisa menghindari fakta bahwa kita hidup di Indonesia ini memang penuh keberagaman, karna berdirinya bangsa inipun adalah hasil dari Konsensus/kesepakatan dari keragaman agama, suku dan lain-lain, dan pada intinya adalah bagi orang-orang yang intoleransi berarti orang ataupun golongan tersebut SALAH bila ada di Indonesia".




Setelah mendengarkan masukan-masukan dari para narasumber serta hadirin, kemudian acara ditutup dengan doa dan sesi foto dokumentasi (Rzal/Sry)