Rabu, 09 November 2016

Presiden Jokowi:Gerakan Menghormati guru Menjadi Cara Mengembalikan Karakter bangsa


Ir.H Joko Widodo Bersama Peserta Munas VIII LDII 
Jakarta (9/11) – Presiden RI Joko Widodo mengungkapkan dalam paparannya di depan 1500 peserta Munas ke-8 LDII bahwa gerakan menghormati guru adalah bentuk kita kembali pada karakter bangsa.
“Saya sangat setuju dengan apa yang diungkapkan oleh Pak Abdullah Syam mengenai gerakan menghormati guru. Ini bentuk kita kembali pada karakter kita, karakter bangsa. Saya nanti akan bisikkan pada Mendikbud bahwa ini akan menjadi gerakan nasional kita,” ujar Jokowi di Lokasi Munas Gedung Balai Kartini.

Sedangkan Ketua Umum DPP LDII Prof. KH. Abdullah Syam, M.Sc, APU dalam sambutannya di depan Presiden RI Joko Widodo mengungkapkan LDII saat ini ibarat sebuah pohon besar.
“Pohon besar dapat memberikan kesejukan dan buah yang manis. Agar besar maka dibutuhkan akar yang merupakan representasi dari profesional religius. Dibutuhkan akar yang mampu mensuplai kebutuhan pohon dengan nutrisi yang baik,” ujar Abdullah Syam.
Abdullah Syam melanjutkan batang pohon adalah gerakan menghormati guru. “Butuh batang yang kuat dan kokoh. Dari batang akan tumbuh cabang yang kuat pula. Cara tumbuhnya dengan dua cara, yaitu pikub.co.id dan protokol media sosial. Kita harapkan dari sini akan muncul buah-buah yang manis dan bermanfaat bagi bangsa Indonesia,” ucap Abdullah Syam.
Ir.H Joko Widodo
Menanggapi launchingnya pikub.co.id, Jokowi mengungkapkan akan mendukung pikub.co.id jadi platform nasional. “Jangan salah, sekarang adaalibaba. Mereka punya logistik platform yang merajai di mana-mana. Kenapa kita tidak memiliki yang seperti itu. Kalau ada retail platform miliki kita sendiri malah dijual kemana-mana. Saya sedih kalau yang bagus di caplok oleh asing, saya mau suntik jadi bingung. Maka sebaiknya kita suntik yang tadi, pikub.co.id jadi platform nasional,” ujar Jokowi.
Berbicara pendayagunaan media sosial yang tidak sesuai pada tempatnya. Jokowi menilai ini bukan kepribadian bangsa Indonesia. “Coba kita lihat sekarang, saling menghujat, mengejek, memaki, dan menjelekkan. Apakah itu kepribadian bangsa kita? Budi pekerti yang ditanamkan?. Ini adalah infiltrasi media sosial yang tidak kita sadari dan kita saring. Kalau kita bersama-sama melakukan itu saya yakin yang jelek-jelek akan terbawa arus,” ungkap Jokowi.
Usai memberikan sambutan, kunjungan Munas Jokowi di Munas ke-8 LDII ditutup dengan penandatangan Wall of Fame gerakan menghormati guru dan gerakan etika media sosial yang pada hari sebelumnya telah ditandatangani pula oleh Menteri Agama RI H. Lukman Hakim Saifuddin. (RPM/LINES/ldii.or.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar