Senin, 12 September 2016

WARGA LDII KURBAN SENILAI RP.285 MILYAR








Jakarta (11/9). Idul Adha merupakan hari raya umat Islam yang paling dinanti. Bagi warga LDII, Hari Raya Idul Adha telah dipersiapkan setahun yang lalu. Mereka menabung dengan catatan yang rinci di setiap Pengurus Anak Cabang (PAC) LDII. Sehingga sesaat menjelang Hari Raya Kurban mereka bisa membeli sapi atau kambing.

“Persiapan setahun sebelumnya merupakan wujud ketakwaan dan keikhlasan. Karena berkurban saat Idul Adha, merupakan amalan yang paling disenangi oleh Allah, mengalahkan amalan jihad fi sabilillah dan setiap bulu dihitung satu kebaikan,” ujar Chriswanto Santoso Ketua DPP LDII.

Menurut Chriswanto, selain merupakan wujud takwa dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT, Idul Adha merupakan momentum untuk meningkatkan kepedulian sosial, saling membantu, dan membahagiakan mereka yang hidup kekurangan. “Bila hari-hari biasa mereka kesulitan membeli protein hewani, di saat Idul Adha daging melimpah ruah, dan semua orang pada hari itu berbahagia menikmati daging kurban, baik yang kaya maupun yang miskin,” papar Chriswanto.

Senada dengan Chriswanto, Ketua DPP LDII Prasetyo Soenaryo mengingatkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar bukan semata-mata karena wilayahnya yang luas ataupun karena penduduknya yang banyak. Bangsa yang besar, menurut Orasetyo adalah bangsa yang membangun peradabannya dengan saling membantu mereka yang tertipa kesulitan, “Yang kuat membantu yang lemah, yang pandai mengajari yang tak bisa, sehingga tercipta masyarakat madani atau beradab,” ujar Prasetyo.

Secanggih apapun teknologi yang dipakai suatu bangsa, bila masyarakatnya tidak peduli satu sama lain, akan mengakibatkan ketidakteraturan sosial. Bahkan cenderung menciptakan masyarakat yang “memakan manusia lainnya”. Prasetyo meminta warga LDII dan seluruh umat Islam, melihat Idul Adha sebagai pijakan untuk meningkatkan kepedulian sosial, membantu yang lemah, sekaligus meningkatkan kepekaan sosial.

Ia mengingatkan, segala ancaman dan tantangan global hanya bisa dihadapi bangsa Indonesia dengan bersatu, meningkatkan kepedulian sosial, dan meningkatkan kualitas diri sebagai muslim serta manusia di tengah zaman yang kian modern, “Idul Adha adalah momentum terbaik untuk mengoreksi diri seberapa peduli kita, dengan keadaan lingkungan,” ujar Prasetyo yang juga anggota Dewan Penasehat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).




Sementara itu menurut Ketua Panitia Kurban DPP LDII Andri Krisnanto, kesadaran yang tinggi dari warga LDII untuk melaksanakan kurban, panitia memperoleh data hingga 12 September 2016 pukul 08.00, jumlah kurban sapi 12.760 ekor, kambing 8.626 ekor, kerbau 4 ekor dengan total 21.390 ekor hewan kurban, “Angka ini akan terus naik dan terus berubah hingga esok pagi,” ujar Andri.

Tahun lalu, DPP LDII menyembelih lebih dari 16 ribu hewan kurban, yang diberikan kepada warga di sekitar masjid atau rumah-rumah tempat pengajian warga LDII. Artinya, terjadi kenaikan 30 persen jumlah hewan kurban yang disembelih warga LDII di seluruh nusantara, yang terpantau oleh DPW LDII setempat. Ini merupakan bentuk ketakwaan dan keikhlasan dalam beribadah, sehingga warga LDII berlom-lomba berkurban, yang dagingnya disedekahkan kepada warga sekitar.

DPP LDII merayakan Idul Adha dengan pelepasan secara simbolis pembagian daging kurban di kantor DPP LDII, Jalan Tentara Pelajar No 28, Jakarta Selatan. Acara ini akan dihadiri  Acara ini mengambil tema “Melalui Ibadah Kurban Kita Tingkatkan Ketakwaan, Jalin Ukhuwah, dan Kepedulian Sosial. “Meningkatkan ketawakwaan, karena Allah semakin mencintai hamba-Nya yang berkurban, yang rela mengeluarkan biaya untuk meraih keridhaan Ilahi dan berharap pahala,” ujar Andri.

Kurban juga sebagai wahana menjalin ukhuwah dengan sesama umat Islam. Mempererat persaudaraan di era global menjadi sangat penting. Karena umat Islam di berbagai pelosok dunia sedang mengalami tekanan ekonomi yang hebat, yang membutuhkan persatuan agar bisa lepas dari krisis ekonomi dunia. “Kurban juga merupakan wujud kepedulian sosial, mereka yang memiliki kelebihan harta bisa berbagi dengan mereka dalam kesenangan menikmati daging,” papar Andri.

Posted via Blogaway