Senin, 24 Oktober 2016

Rakor Dan Diklat Kepemimpinan DPD LDII Kabupaten Tulang Bawang



TULANG BAWANG | Sabtu-Minggu,22-23 Oktober 2016.Untuk meningkat kualitas dan sinergitas Ormas Lembaga Dakwah Islam Indonesia Kabupaten Tulang Bawang,maka DPD LDII Kabupaten Tulang Bawang yang diketuai oleh Rofik Ridwan S,H M.H menghelat Rakor dan Diklat LDK (latihan dasar kepemimpinan) kepada jajaran pengurus harian DPD LDII Tulang Bawang,PC dan PAC LDII se-Kabupaten Tulang Bawang di Yayasan Ponpes Miftahurrosyidin Kampung Tri Tunggal Jaya,Kecamatan Banjar Margo Kabupaten Tulang Bawang,Lampung.

Ir h Hanan A Rozak
       Rakor dan Diklat LDK DPD LDII Tulang Bawang 2016 ini juga dihadiri langsung oleh Bupati Tulang Bawang Ir H Hanan A Rozak, M.S bersama Wanhatda DPD LDII Tulang Bawang,dalam kesempatan ini Bupati Tulang Bawang memberikan arahan kepada peserta Rakor dan Diklat LDK agar kedepannya DPD LDII Tulang Bawang bersama Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang menjaga dan semakin meningkatkan kerjasama atau sinergitas dibidang pembangunan Kab.Tulang Bawang,terutama pembangunan dibidang Dakwah,moral dan Spiritual,sebab dengan terjaganya moral dan nilai-nilai spiritual masyarakat Tulang Bawang, maka saya pastikan Insya Alloh 99 persen segala aspek pembangunan di Tulang Bawang ini akan bisa terlaksana dengan baik,tepat waktu,memuaskan,transparan dan serta bisa membawa Kab.Tulang Bawang sejajar dan bahkan melebihi Kabupaten-kabupaten lain di Provinsi Lampung ini "ujar Ir H Hanan A Rozak yang disambut tepuk tangan yang meriah oleh seluruh peserta Rakor dan Diklat LDK DPD LDII Tulang Bawang.

     


    Dalam arahannya,Rofik Ridwan S,H M.H selaku Ketua DPD LDII Tulang Bawang menjelaskan bahwa Ormas Lembaga Dakwah Islam Indonesia adalah sebuah Ormas Islam yang mengutamakan Profesionalisme dan Santun dalam melaksanakan Dakwahnya,oleh karna itu agar terwujud "Prosionalisme Dakwah" ini,  maka sangat diperlukan Diklat LDK ini kepada seluruh jajaran pengurus LDII se-Kabupaten Tulang Bawang, yaitu setiap Tiga bulan sekali (triwulan) "ujar Rofik Ridwan S,H M.H .


         Dan dalam Rakor & Diklat LDK (latihan dasar kepemimpinan) DPD LDII Tulang Bawang Oktober 2016 ini, Wakil Ketua DPD LDII Tulang Bawang, Bp. Sriyanto memaparkan bahwa sebuah roda organisasi akan berjalan dengan baik dan meningkat kalau para pemimpinnya mempunyai leadhersip yang mumpuni. Dalam bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara.


Istilah pemimpin, kemimpinan, dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang
sama "pimpin". Namun demikian ketiganya digunakan dalam konteks yang berbeda.

Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin. Istilah Kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan ketrampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang; oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang yang bukan "pemimpin".




Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan - khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang , sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan.

Pemimpin jika dialihbahasakan ke bahasa Inggris menjadi "LEADER", yang mempunyai tugas untuk me-LEAD anggota disekitarnya. Sedangkan makna LEAD adalah :
o Loyality, seorang pemimpin harus mampu membagnkitkan loyalitas rekan kerjanya dan
memberikan loyalitasnya dalam kebaikan.
o Educate, seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya dan mewariskan
tacit knowledge pada rekan-rekannya.
o Advice, memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada
o Discipline, memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan
dalam setiap aktivitasnya.

        
Peserta Rakor dan Diklat DPD LDII TUBA

Di dalam Dakwahnya, seluruh pengurus dan elemen LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA haruslah mempunyai sifat:
1. S1DDIQ artinya jujur, benar, berintegritas tinggi dan terjaga dari kesalahan.
2. FATHONAH artinya jerdas, memiliki intelektualitas tinggi dan professional
3. AMANAH artinya dapat dipercaya, memiliki legitimasi dan akuntabel.
4. TABLIGH artinya senantiasa menyammpaikan risalah kebenaran, tidak pernah menyembunyikan apa yang wajib disampaikan, dan komunikatif.


Dan selain itu, pemimpin juga harus mempunyai sifat dasar :
Bertanggung jawab, Berorientasi pada sasaran, Tegas, Cakap, Bertumbuh, Memberi Teladan, Dapat membangkitkan semangat, Jujur, Setia, Murah hati, Rendah hati, Efisien, Memperhatikan, Mampu berkomunikasi, Dapat mempersatukan, serta Dapat mengajak semua bawahannya pada kemajuan dan profesionalisme sesuai Tupoksi LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) "ujar Bp.Sriyanto menutup pembicaraannya.(Rizal).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar